Pelarian Alwin ternyata menarik perhatian warga sekitar. Pasalnya, pria yang mengaku polisi itu meneriaki Alwin sebagai maling. Dalam sekejap, massa langsung berkumpul tepat di depan Gang Nangka.
Nah, di situ pria yang mengaku polisi ini hendak membawa sepeda motor Alwin. Beruntung warga yang curiga menanyakannya. Dia mengaku sebagai polisi yang bertugas di Polda. Warga pun melarangnya dan meminta agar sepeda motornya jangan dibawa, sampai pemiliknya datang.
Ramainya warga sekitar, ternyata membuat pelaku mencari kesempatan. Dia hilang diam-diam dari kerumunan warga. Selang beberapa menit, keluarga Alwin tiba di lokasi kejadian.
“Aku ada masalah, kereta aku tinggal,” ucap keluarganya meniru suara Alwin.
Ternyata pria asli Kisaran sudah berada di kawasan Stadion Teladan. Ramainya massa malam itu, membuat kepala lingkungan IV, Erra Jaya Syahputra membawa masalah ini ke rumahnya. Sesampainya di sana, Alwin pun menceritakan kalau dirinya ditodong pistol.
“Kepala aku ditodongnya, langsung ingat begal aku. Bukan polisi ini, begal,” katanya di hadapan Kepling.
Di situlah, sang pacar kabur meninggalkannya. “Lari langsung cewek aku, aku telpon-telpon sudah nggak aktif,” ujarnya.
Namun, pria berambut ikal ini membantah kalau dirinya nyaris melakukan hubungan layaknya suami istri. “Kami cuma cerita-cerita aja,” katanya berkelit.
Pengakuan Alwin bertolak belakang dari keterangan warga sekitar. Mereka melihat cewek cowok itu lari dengan celana yang nyaris lepas dari tempatnya. “Sudah buka celana tadi, tapi nggak semua. Sampai paha aja. Orang itu lari sambil naikkan celananya,” celoteh warga sekitar sambil menunjuk ke arah Alwin.
Agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti itu, kepala lingkungan IV, Kelurahan Pasar Merah Barat, Medan Kota membuat surat perjanjian yang disaksikan oleh keluarga Alwin dan warga sekitar. Apabila Alwin kembali membawa pacarnya di lokasi gelap-gelap yang ada di Kelurahaan Pasar Merah Barat, maka akan ditempuh jalur hukum. (eza/yaa)
