TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pada libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mendatang, ruas tol Sei Rampah-Tebingtinggi diperkirakan sudah dapat digunakan. Hal ini terlihat dari progres pekerjaan yang sudah mencapai 90 persen.
Direktur Teknik PT Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT), Agus Choliq mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi kendala dalam pengerjaan ruas tol Medan-Tebingtinggi khususnya di Seksi 7 yakni Sei Rampah-Tebingtinggi.
Disebutnya, persoalan ganti rugi lahan yang sebelumnya sempat menghambat pembangunan, menurutnya sudah selesai. “Kendala selama ini tidak ada, hanya masalah pembebasan lahan. Dan sudah bebas pada 22 Oktober 2018 lalu dengan cara eksekusi,” ungkap Agus Choliq kepada wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, eksekusi dilakukan karena masalah ahli waris (keluarga) yang saling klaim. “Bukan mereka tidak mau diganti rugi. Tapi kalau kita layani, serba salah. Kalau dibayar ke abangnya, si adek protes, begitu sebaliknya. Ya sudah, uang ganti rugi dititip ke pengadilan,” jelas Agus.
Melihat progres pembangunannya, Agus optimis pada libur Natal dan Tahun Baru 2019 nanti ruas tol Sei Rampah-Tebingtinggi sudah dapat dioperasionalkan. Dia juga mengatakan, saat uji coba nantinya jalan tol Sei Rampah-Tebinggtinggi bakal digratiskan. “Tapi nanti pemerintah yang menentukan. Apakah digratiskan saat uji coba selama satu atau dua bulan, pemerintah yang menentukan nantinya,” imbuh Agus.
Ketika ditanyakan soal pekerjaan pembersiahan kebun sawit di depan pintu tol keluar Tebingtinggi (seberang Jalinsum, red), Agus menyatakan itu bukan pekerjaan mereka. “Yang merapikan itu bukan kita. Saya tidak tahu itu. Batas pekerjaan jalan tol oleh JMKT yaitu jalinsum Tebingtinggi. JMKT batas pekerjaannya hanya jalan tol sampai Tebingtinggi, dari Tebingtinggi lanjut ke Siantar atau yang lain bukan kita yang menangani,” jelasnya.
Sedangkan mengenai seringnya terjadi kemacetan di pintu tol keluar Sei Rampah setiap akhir pekan dan saat pulang jam kerja, Agus mengakuinya karena pengendara masih terbiasa tidak isi saldo sebelum masuk jalan tol. “Sering terjadi macet, padahal sudah setahun sudah kita lakukan pembinaan ke masyarakat tetapi masih ada saja yang tidak menghiraukan membeli pulsa di luar jalan tol.
Padahal pengendara seperti kebiasaan seperti itu rugi dan dapat merugikan orang lain karena menunggu pembelian dan akibatnya macet. Sebelum masuk tol, hendaknya pastikan dulu saldo cukup atau tidak agar tidak mengganggu di pintu keluar tol,” tandas Agus.
Sementara pantauan Sumut Pos di lokasi, pembangunan Tol Tebingtinggi-Sei Rampah di Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai sudah tahap finishing. Untuk tempat gardu pintu masuk dan keluar tol sudah siap. Penerangan juga telah rampung hingga ke jalan lintas Tebingtinggi-Sei Rampah tempat pintu masuk tol Tebingtinggi.
Seorang pekerja yang ditemui Sumut Pos mengakui, pembangunan sudah rampung dan tinggal penyelesaian sedikit, dan dia optimis ruas tol ini bisa di lintasi pada libur Natal dan Tahun Baru 2019. Finishing penyelesaian terlihat pemasangan pagar pembatas, saluran air pembuangan, pemasangan rambu rambu jalan tol dan pemasangan lampu pada pintu masuk dan keluar tol.
Mesin kartu e tol juga sudah rampung terpasang. “ Yah tinggal finishing saja, terkait kapan bisa digunakan oleh pengemudi untuk melintas, itu wewenang PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) Kualanamu Tebingtinggi, kami tidak ada hak untuk menjelaskan itu,” bilang pekerja yang tidak mau menyebut namanya itu.
Selain itu, terlihat juga pihak pengembangan Hutama Karya sudah melakukan pembersihan dan pengorekan tanah di kebun sawit milik PTPN 3 Kebun Rambutan di Desa Paya Bagas dan Desa Paya Lombang Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Sergai untuk lanjutan Jalan Tol Tebingtinggi Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara.
Pembersihan lapangan sudah hampir sejauh 3 kilometer yang melintas perkebunan sawit, lalu lalang kenderaan pengangkut tanah juga banyak terlihat untuk menimbun dan mengorek tanah lapisan atas dan dibuang. (btr/ian)