25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pernyataan Kemendagri Terkait Pencegahan Korupsi, Lasro: Sumut Nomor Satu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terus melakukan upaya pencegahan korupsi di daerah ini. Dengan target memperoleh nilai A atau BB pada penilaian reformasi birokrasi, dan pembangunan zona integritas, serta jadi yang terbaik di Indonesia dalam pengelolaan pemerintahan daerah Inspektur Provinsi Sumut, Lasro Marbun mengatakan, Sumut masuk ke dalam jajaran provinsi dengan nilai upaya pencegahan yang tinggi secara nasional.

“Menurut apa yang disampaikan Kemendagri di NTB, Sumut merupakan nomor satu (dalam upaya pencegahan korupsi),” ungkap Lasro.

Atas upaya tersebut, Lasro mengatakan, Sumut pun terpilih menjadi Tuan Rumah Peringatan Hari Antikorupsi Dunia (Hakordia) Tingkat Nasional 2022. Sumut dianggap memiliki kesungguhan dalam pencegahan korupsi.

Selain itu, Lasro memaparkan hasil upaya pencegahan korupsi lainnya, seperti capaian e-Katalog yang masuk urutan 7 nasional, nilai Monitoring Center for Prevention yang berada di urutan teratas wilayah Sumatera, dan lainnya.

“Mudah-mudahan kita bisa dapat A atau BB, untuk nilai reformasi birokrasi. Dan pembangunan zona integritas, bisa nomor satu terbaik di Indonesia. Karena Sumut langsung 41 OPD, ketika daerah lain masih satu OPD,” bebernya.

Dia juga menjelaskan, upaya pencegahan korupsi yang digencarkan tersebut, merupakan upaya dalam rangka menghilangkan stigma ‘Sumut’, Semua Urusan Menggunakan Uang Tunai, berubah menjadi ‘Sumut’ Sumut Maju, Unggul, dan Terhormat. Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut, Pemprov Sumut memiliki 15 pendekatan. Dan hal itu akan terus ditingkatkan ke depannya, dalam upaya pencegahan korupsi.

“Kami punya pendekatan dengan 15 indikator penyelenggaraan pemerintahan yang diakui internasional. Ada pencegahan korupsi, strategi pencegahan korupsi, pengawasan internal, pelayanan publik, dan sebagainya,” beber Lasro.

Berdasarkan indikator tersebut, Lasro menyebutkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi, internalisasi, monitoring, dan evaluasi.

“Kami akan terus lakukan sesuai kemampuan Inspektorat, sebagai tangan kanan Pak Gubernur, dalam hal pembinaan dan pengawasan,” jelasnya.

Selain itu, dia mengaku sakit hati, sewaktu mendengar stigma ‘Sumut’ dengan artian Semua Urusan Menggunakan Uang Tunai.

“Karena, sepemahaman saya tidak separah itu. Provinsi ini (Sumut) terhormat, sekarang kita mesti mengembalikan kebesaran Sumut,” kata Lasro.

Hakordia akan diisi dengan berbagai kegiatan, mulai 30 November 2022 mendatang. Adapun berbagai kegiatannya, yakni seremonial Hakordia, expo atau pameran, lomba mewarnai, lomba tari, lomba puisi, lomba debat antikorupsi, pemutaran film antrikorupsi, hingga workshop antikorupsi. (gus/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terus melakukan upaya pencegahan korupsi di daerah ini. Dengan target memperoleh nilai A atau BB pada penilaian reformasi birokrasi, dan pembangunan zona integritas, serta jadi yang terbaik di Indonesia dalam pengelolaan pemerintahan daerah Inspektur Provinsi Sumut, Lasro Marbun mengatakan, Sumut masuk ke dalam jajaran provinsi dengan nilai upaya pencegahan yang tinggi secara nasional.

“Menurut apa yang disampaikan Kemendagri di NTB, Sumut merupakan nomor satu (dalam upaya pencegahan korupsi),” ungkap Lasro.

Atas upaya tersebut, Lasro mengatakan, Sumut pun terpilih menjadi Tuan Rumah Peringatan Hari Antikorupsi Dunia (Hakordia) Tingkat Nasional 2022. Sumut dianggap memiliki kesungguhan dalam pencegahan korupsi.

Selain itu, Lasro memaparkan hasil upaya pencegahan korupsi lainnya, seperti capaian e-Katalog yang masuk urutan 7 nasional, nilai Monitoring Center for Prevention yang berada di urutan teratas wilayah Sumatera, dan lainnya.

“Mudah-mudahan kita bisa dapat A atau BB, untuk nilai reformasi birokrasi. Dan pembangunan zona integritas, bisa nomor satu terbaik di Indonesia. Karena Sumut langsung 41 OPD, ketika daerah lain masih satu OPD,” bebernya.

Dia juga menjelaskan, upaya pencegahan korupsi yang digencarkan tersebut, merupakan upaya dalam rangka menghilangkan stigma ‘Sumut’, Semua Urusan Menggunakan Uang Tunai, berubah menjadi ‘Sumut’ Sumut Maju, Unggul, dan Terhormat. Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut, Pemprov Sumut memiliki 15 pendekatan. Dan hal itu akan terus ditingkatkan ke depannya, dalam upaya pencegahan korupsi.

“Kami punya pendekatan dengan 15 indikator penyelenggaraan pemerintahan yang diakui internasional. Ada pencegahan korupsi, strategi pencegahan korupsi, pengawasan internal, pelayanan publik, dan sebagainya,” beber Lasro.

Berdasarkan indikator tersebut, Lasro menyebutkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi, internalisasi, monitoring, dan evaluasi.

“Kami akan terus lakukan sesuai kemampuan Inspektorat, sebagai tangan kanan Pak Gubernur, dalam hal pembinaan dan pengawasan,” jelasnya.

Selain itu, dia mengaku sakit hati, sewaktu mendengar stigma ‘Sumut’ dengan artian Semua Urusan Menggunakan Uang Tunai.

“Karena, sepemahaman saya tidak separah itu. Provinsi ini (Sumut) terhormat, sekarang kita mesti mengembalikan kebesaran Sumut,” kata Lasro.

Hakordia akan diisi dengan berbagai kegiatan, mulai 30 November 2022 mendatang. Adapun berbagai kegiatannya, yakni seremonial Hakordia, expo atau pameran, lomba mewarnai, lomba tari, lomba puisi, lomba debat antikorupsi, pemutaran film antrikorupsi, hingga workshop antikorupsi. (gus/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/