25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Halte BRT Batal Dibangun

HALTE RUSAK: Warga melintas di depan halte bus yang sebagian kacanya pecah di Jalan Putri Hijau, Medan.
HALTE RUSAK: Warga melintas di depan halte bus yang sebagian kacanya pecah di Jalan Putri Hijau, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan membatalkan rencana pembangunan halte untuk operasional bus rapit trans (BRT), Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang) yang alokasi anggarannya sudah ditampung dalam APBD Kota Medan 2014 sebesar Rp1,2 miliar untuk 10 halte. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Medan, Renward Parapat, pembatalan ini disebabkan belum adanya kejelasan kapan bus Mebidang tersebut tiba di Kota Medan.

Renward khawatir, apabila pembangunan halte tetap dilaksanakan, halte-halte tersebut akan bernasib sama seperti halte-halte yang sudah dibangun sebelumnya.

Kata Renward, untuk mengantisipasi kedatangan bus Mebidang, pihaknya akan menyiapkan tangga-tangga di lokasi yang awalnya diperuntukkan pembangunan halte baru. “Kita kan belum tahu mana saja titik yang diminati masyarakat, jadi lebih bagus bus Mebidang dioperasionalkan terlebih dahulu, baru halte yang baru dibangun,” ungkap mantan Sekretaris Dishub Sumut itu, Senin (15/12).

Sebelumnya, Kepala Bidang Lalu Lintas Darat Dishub Medan, Suriono menambahkan, pada perencanaan awal, akan ada pembangunan halte untuk operasional bus rapit trans (BRT) sebanyak 10 unit tahun ini.

“Karena batal, kita akan perbaiki halte yang sudah ada apabila busnya sudah tiba,” kata Suriono.

Di APBD 2015, kata Suriono, Dishub sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk membangun 20 titik halte baru dengan koridor Medan-Binjai, dan Medan-Lubukpakam. Berdasarkan kajian awal, jarak pembangunan halte bus satu dengan bus yang lainnya minimal 1 KM.

“Lokasi haltenya menunggu perkembangan operasional nantinya,” ucapnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Parlaungan Simangunsong mendukung rencana Dishub Medan membatalkan rencana pengadaan untuk membuat halte baru. “Halte yang lama masih ada, dan selama ini, halte itu tidak berfungsi, jadi untuk apa ditambah halte baru,” jelas politisi Demokrat itu.

Apabila Dishub Medan tetap ngotot untuk membuat halte baru, ia meyakini halte tersebut akan bernasib sama seperti halte yang sudah ada. “Lebih baik halte yang lama direnovasi, tentu itu akan lebih menghemat pengeluaran. Apalagi sisa tahun anggaran yang sudah hampir habis. “cetus Sekretaris Fraksi Demokrat itu.(dik/adz)

HALTE RUSAK: Warga melintas di depan halte bus yang sebagian kacanya pecah di Jalan Putri Hijau, Medan.
HALTE RUSAK: Warga melintas di depan halte bus yang sebagian kacanya pecah di Jalan Putri Hijau, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan membatalkan rencana pembangunan halte untuk operasional bus rapit trans (BRT), Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang) yang alokasi anggarannya sudah ditampung dalam APBD Kota Medan 2014 sebesar Rp1,2 miliar untuk 10 halte. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Medan, Renward Parapat, pembatalan ini disebabkan belum adanya kejelasan kapan bus Mebidang tersebut tiba di Kota Medan.

Renward khawatir, apabila pembangunan halte tetap dilaksanakan, halte-halte tersebut akan bernasib sama seperti halte-halte yang sudah dibangun sebelumnya.

Kata Renward, untuk mengantisipasi kedatangan bus Mebidang, pihaknya akan menyiapkan tangga-tangga di lokasi yang awalnya diperuntukkan pembangunan halte baru. “Kita kan belum tahu mana saja titik yang diminati masyarakat, jadi lebih bagus bus Mebidang dioperasionalkan terlebih dahulu, baru halte yang baru dibangun,” ungkap mantan Sekretaris Dishub Sumut itu, Senin (15/12).

Sebelumnya, Kepala Bidang Lalu Lintas Darat Dishub Medan, Suriono menambahkan, pada perencanaan awal, akan ada pembangunan halte untuk operasional bus rapit trans (BRT) sebanyak 10 unit tahun ini.

“Karena batal, kita akan perbaiki halte yang sudah ada apabila busnya sudah tiba,” kata Suriono.

Di APBD 2015, kata Suriono, Dishub sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk membangun 20 titik halte baru dengan koridor Medan-Binjai, dan Medan-Lubukpakam. Berdasarkan kajian awal, jarak pembangunan halte bus satu dengan bus yang lainnya minimal 1 KM.

“Lokasi haltenya menunggu perkembangan operasional nantinya,” ucapnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Parlaungan Simangunsong mendukung rencana Dishub Medan membatalkan rencana pengadaan untuk membuat halte baru. “Halte yang lama masih ada, dan selama ini, halte itu tidak berfungsi, jadi untuk apa ditambah halte baru,” jelas politisi Demokrat itu.

Apabila Dishub Medan tetap ngotot untuk membuat halte baru, ia meyakini halte tersebut akan bernasib sama seperti halte yang sudah ada. “Lebih baik halte yang lama direnovasi, tentu itu akan lebih menghemat pengeluaran. Apalagi sisa tahun anggaran yang sudah hampir habis. “cetus Sekretaris Fraksi Demokrat itu.(dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/