26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Plakk…! Kapolsek Gampar Bawahan, Sempoyongan… Pingsan!

Foto: PM Anche Sinaga, yang sempoyongan dan pingsan setelah digampar Kapolsek, dirawat di RS.
Foto: PM
Anche Sinaga, yang sempoyongan dan pingsan setelah digampar Kapolsek, dirawat di RS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Arogansi Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Harry Azhar yang tega memukul kepala anggotanya, Brigadir Anche Sinaga dengan sandal, dipastikan berbuntut panjang. Apalagi panganiayaan itu menyebabkan korban pingsan dan opname.

Kasus kekerasan yang dilakukan atasan terhadap bawahan ini terjadi di Mako Polsek Medan Sunggal, Senin (14/12) malam.

Penganiayaan terjadi saat Harry memimpin apel malam sekira pukul 21.00 WIB. Saat Harry memimpin dengan pakaian preman dan sandal kulit, tiba-tiba Anche datang. Sadar sudah terlambat, Anche pun melapor ke Harry. “Siap salah komandan,” katanya. Melihat itu Harry sempat menanyakan alasan korban terlambat.

Kala itu Anche berdalih telat karena membantu pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan ringan sekitar 1 Km dari Polsek Medan Sunggal. Saat itulah, tanpa alasan jelas, Harry langsung melepas sandal kulitnya dan menghantamkannya ke kepala Anche. Setelah itu, Harry memerintahkan korban yang sempoyongan masuk ke barisan. Namun sekitar 5 menit kemudian, Ancheyang masih mengenakan seragam lengkap itu mendadak roboh dan pingsan.

Melihat itu, sejumlah personel yang ikut apel berniat menolong. Akan tetapi, tak satupun dari mereka yang berani karena Harry melarang. Anche pun dibiarkan tergeletak begitu saja hampir setengah jam lamanya. Namun, setelah apel selesai dan Harry masuk ke ruangan kerjanya, barulah sejumlah personel menolong dan melarikannya ke RS Bina Kasih yang lokasinya tak jauh dari Polsek Sunggal.

Sesampainya di rumah sakit, Anche masuk ruang IGD. “Saya sebenarnya sudah lepas piket malam itu. Dan jawaban yang saya beri sudah sesuai dengan keadaan,” kata Anche saat ditemui di rumah sakit. “Mungkin, dia (Harry) tak senang mendengar jawabanku saat itu. Dia (Harry) buka sandal dan terus memukul kepalaku. Aku sudah tidak kuat menahan sakit pukulan yang didaratkannya ke kepala itu. Pandanganku waktu itu gelap hingga akhirnya aku jatuh ke semen,” ucapnya.

Hingga berita ini dilansir, Brigadir Anche dirawat di rumah sakit. Rencananya pihak keluarga akan melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Propam Poldasu. Salah seorang anggota keluarga korban yang ditemui di RS Bina Kasih mengatakan bahwa pihaknya akan menuntut keadilan atas tindakan yang dilakukan Harry. “Karena dia (Harry) itu menantu Jenderal L Simanjuntak, makanya dia itu arogan suka-sukanya memukul anggota, kita gak terima,” kata kerabat korban.

Kasus kekerasan atasan terhadap bawahan ini langsung diusut Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Poldasu. “Kita investigasi dan tindaklanjuti,” tegas Kabid Propam Poldasu, Kombes Makmur Ginting pada kru koran ini, Selasa (15/12) sore. Dia mengaku telah memerintahkan personel pengamanan internal (Paminal) untuk memintai keterangan Brigadir Anche yang masih dirawat di RS Bina Kasih. “Anggota sudah ke RS Bina Kasih, kasusnya masih ditindaklanjuti,” tandasnya.

Foto: PM Anche Sinaga, yang sempoyongan dan pingsan setelah digampar Kapolsek, dirawat di RS.
Foto: PM
Anche Sinaga, yang sempoyongan dan pingsan setelah digampar Kapolsek, dirawat di RS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Arogansi Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Harry Azhar yang tega memukul kepala anggotanya, Brigadir Anche Sinaga dengan sandal, dipastikan berbuntut panjang. Apalagi panganiayaan itu menyebabkan korban pingsan dan opname.

Kasus kekerasan yang dilakukan atasan terhadap bawahan ini terjadi di Mako Polsek Medan Sunggal, Senin (14/12) malam.

Penganiayaan terjadi saat Harry memimpin apel malam sekira pukul 21.00 WIB. Saat Harry memimpin dengan pakaian preman dan sandal kulit, tiba-tiba Anche datang. Sadar sudah terlambat, Anche pun melapor ke Harry. “Siap salah komandan,” katanya. Melihat itu Harry sempat menanyakan alasan korban terlambat.

Kala itu Anche berdalih telat karena membantu pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan ringan sekitar 1 Km dari Polsek Medan Sunggal. Saat itulah, tanpa alasan jelas, Harry langsung melepas sandal kulitnya dan menghantamkannya ke kepala Anche. Setelah itu, Harry memerintahkan korban yang sempoyongan masuk ke barisan. Namun sekitar 5 menit kemudian, Ancheyang masih mengenakan seragam lengkap itu mendadak roboh dan pingsan.

Melihat itu, sejumlah personel yang ikut apel berniat menolong. Akan tetapi, tak satupun dari mereka yang berani karena Harry melarang. Anche pun dibiarkan tergeletak begitu saja hampir setengah jam lamanya. Namun, setelah apel selesai dan Harry masuk ke ruangan kerjanya, barulah sejumlah personel menolong dan melarikannya ke RS Bina Kasih yang lokasinya tak jauh dari Polsek Sunggal.

Sesampainya di rumah sakit, Anche masuk ruang IGD. “Saya sebenarnya sudah lepas piket malam itu. Dan jawaban yang saya beri sudah sesuai dengan keadaan,” kata Anche saat ditemui di rumah sakit. “Mungkin, dia (Harry) tak senang mendengar jawabanku saat itu. Dia (Harry) buka sandal dan terus memukul kepalaku. Aku sudah tidak kuat menahan sakit pukulan yang didaratkannya ke kepala itu. Pandanganku waktu itu gelap hingga akhirnya aku jatuh ke semen,” ucapnya.

Hingga berita ini dilansir, Brigadir Anche dirawat di rumah sakit. Rencananya pihak keluarga akan melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Propam Poldasu. Salah seorang anggota keluarga korban yang ditemui di RS Bina Kasih mengatakan bahwa pihaknya akan menuntut keadilan atas tindakan yang dilakukan Harry. “Karena dia (Harry) itu menantu Jenderal L Simanjuntak, makanya dia itu arogan suka-sukanya memukul anggota, kita gak terima,” kata kerabat korban.

Kasus kekerasan atasan terhadap bawahan ini langsung diusut Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Poldasu. “Kita investigasi dan tindaklanjuti,” tegas Kabid Propam Poldasu, Kombes Makmur Ginting pada kru koran ini, Selasa (15/12) sore. Dia mengaku telah memerintahkan personel pengamanan internal (Paminal) untuk memintai keterangan Brigadir Anche yang masih dirawat di RS Bina Kasih. “Anggota sudah ke RS Bina Kasih, kasusnya masih ditindaklanjuti,” tandasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/