26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Tiap Tahun WHO Mencatat 300 Ribu Anak Idap Kanker

AKRAB: Istri Wakil Gubernur Sumut, Sri Ayu Mihari didampingi Kepala Dinkes Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan berinteraksi dengan anak penderita kanker pada acara hari kanker anak internasional di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (16/2).
AKRAB: Istri Wakil Gubernur Sumut, Sri Ayu Mihari didampingi Kepala Dinkes Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan berinteraksi dengan anak penderita kanker pada acara hari kanker anak internasional di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (16/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kanker merupakan penyebab utama kematian pada anak anak di dunia. WHO memperkirakan sekitar 300 ribu kasus baru kanker didiagnosis setiap tahunnya pada kelompok anak usia 0 sampai 9 tahun.

Sayangnya, masih ada disparitas outcome kesehatan antara penderita kanker pada negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah dengan negara maju. Perbedaan itu bisa terjadi karena lemahnya diagnosis penyakit, tingginya biaya pengobatan serta rendahnya kapasitas dan kapabilitas tenaga kesehatan.

“Tahun 2018, WHO membuat inisiatif untuk global kanker anak dimana tingkat kelangsungan hidup (survival rate) anak-anak penderita kanker diharapkan mencapai 60 persen tahun 2030,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan didampingi Sekretaris Dinkes Sumut Aris Yudhariansyah pada Peringatann

Hari Kanker Anak Internasional di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (16/2) pagi.

Dalam acara yang dihadiri Istri Wakil Gubernur Sumut, Sri Ayu Mihari yang juga Wakil Ketua PKK Sumut, dilaksanakan kanker fun walk yang diikuti anak-anak penderita kanker dengan didampingi orangtua.

Alwi mengharapkan, jumlah anak-anak yang sembuh karena kanker dua kali lipatnya dari jumlah saat ini. Karenanya, sangat penting penguatan kesadaran terkait penyakit kanker pada anak. Juga peningkatan kapasitas dalam penyediaan layanan pengobatan kanker anak.

“Penyakit kanker itukan memerlukan biaya tinggi. Jadi perlu bersama masyarakat untuk mengatasi penyakit kanker. Seperti saat ini, kita berterima kasih pada YOAM (Yayasan Ongkologi Anak Medan) yang turut memperhatikan anak-anak yang kurang beruntung atau menderita kanker,” ujar Alwi.

Alwi juga menyampaikan, kanker merupakan satu diantara penyakit tidak menular dan 30 sampai 50 persen kasusnya dapat dicegah. Karena itu, pentingnya upaya peningkatan kesadaran, pengurangan terhadap faktor risiko serta penyediaan informasi dan edukasi terkait penyakit tersebut.

Ia menerangkan, faktor risiko penyakit kanker yaitu merokok, kurangnya aktifitas fisik, kelebihan berat badan, minuman beralkohol, infeksi penyakit, polusi serta radiasi. Untuk itu, diimbau agar memberikan kepedulian, empati dan solidaritas khususnya pada anak-anak Sumut yang berjuang melawan kanker. “Semoga mereka bertambah semangat dan keyakinannya untuk sembuh dan mereka tidak sendiri dalam menjalaninya,” kata Alwi.

Pada orangtua dan semua pihak, Alwi kembali mengajak untuk tidak pernah lelah berkhidmat, berjuanglah terus dan mendukung anak anak untuk hidup bermartabat. Sementara, ketua panitia acara, Laurensius Simanjuntak mengatakan, kegiatan peringatan hari kanker sedunia ini dihadiri 1.000 peserta cancer fun walk. (ris/ila)

AKRAB: Istri Wakil Gubernur Sumut, Sri Ayu Mihari didampingi Kepala Dinkes Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan berinteraksi dengan anak penderita kanker pada acara hari kanker anak internasional di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (16/2).
AKRAB: Istri Wakil Gubernur Sumut, Sri Ayu Mihari didampingi Kepala Dinkes Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan berinteraksi dengan anak penderita kanker pada acara hari kanker anak internasional di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (16/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kanker merupakan penyebab utama kematian pada anak anak di dunia. WHO memperkirakan sekitar 300 ribu kasus baru kanker didiagnosis setiap tahunnya pada kelompok anak usia 0 sampai 9 tahun.

Sayangnya, masih ada disparitas outcome kesehatan antara penderita kanker pada negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah dengan negara maju. Perbedaan itu bisa terjadi karena lemahnya diagnosis penyakit, tingginya biaya pengobatan serta rendahnya kapasitas dan kapabilitas tenaga kesehatan.

“Tahun 2018, WHO membuat inisiatif untuk global kanker anak dimana tingkat kelangsungan hidup (survival rate) anak-anak penderita kanker diharapkan mencapai 60 persen tahun 2030,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan didampingi Sekretaris Dinkes Sumut Aris Yudhariansyah pada Peringatann

Hari Kanker Anak Internasional di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (16/2) pagi.

Dalam acara yang dihadiri Istri Wakil Gubernur Sumut, Sri Ayu Mihari yang juga Wakil Ketua PKK Sumut, dilaksanakan kanker fun walk yang diikuti anak-anak penderita kanker dengan didampingi orangtua.

Alwi mengharapkan, jumlah anak-anak yang sembuh karena kanker dua kali lipatnya dari jumlah saat ini. Karenanya, sangat penting penguatan kesadaran terkait penyakit kanker pada anak. Juga peningkatan kapasitas dalam penyediaan layanan pengobatan kanker anak.

“Penyakit kanker itukan memerlukan biaya tinggi. Jadi perlu bersama masyarakat untuk mengatasi penyakit kanker. Seperti saat ini, kita berterima kasih pada YOAM (Yayasan Ongkologi Anak Medan) yang turut memperhatikan anak-anak yang kurang beruntung atau menderita kanker,” ujar Alwi.

Alwi juga menyampaikan, kanker merupakan satu diantara penyakit tidak menular dan 30 sampai 50 persen kasusnya dapat dicegah. Karena itu, pentingnya upaya peningkatan kesadaran, pengurangan terhadap faktor risiko serta penyediaan informasi dan edukasi terkait penyakit tersebut.

Ia menerangkan, faktor risiko penyakit kanker yaitu merokok, kurangnya aktifitas fisik, kelebihan berat badan, minuman beralkohol, infeksi penyakit, polusi serta radiasi. Untuk itu, diimbau agar memberikan kepedulian, empati dan solidaritas khususnya pada anak-anak Sumut yang berjuang melawan kanker. “Semoga mereka bertambah semangat dan keyakinannya untuk sembuh dan mereka tidak sendiri dalam menjalaninya,” kata Alwi.

Pada orangtua dan semua pihak, Alwi kembali mengajak untuk tidak pernah lelah berkhidmat, berjuanglah terus dan mendukung anak anak untuk hidup bermartabat. Sementara, ketua panitia acara, Laurensius Simanjuntak mengatakan, kegiatan peringatan hari kanker sedunia ini dihadiri 1.000 peserta cancer fun walk. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/