MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Prof M Hatta mengaku, dirinya sudah ditelepon Kapolrestabes Medan, menyampaikam soal adanya laporan itu. Dikatakan M Hatta kalau Kapolrestabes sedang berkordinasi dengan Cyber Crime Polda Sumut, karena si terlapor juga melaporkan kehilangan handphone. Oleh karena itu, disebut Hatta pihaknya akan menunggu hasil penyelidikan dari Cyber Crime, akan kebenaran handphone milik terlapor hilang dan facebok-nya dibajak.
“Kita minta agar penyelidikan itu benar-benar subjektif. Kita minta juga sesegera mungkin penyelidikan itu. Selain itu, kita minta perkembangan disampaikan juga ke kita, ” ujar M Hatta.
Atas keadaan itu, dikatakan M Hatta, pihaknya tidak mengeluarkan fatwa atas dugaan penistaan agama itu. Dikatakan M Hatta kembali, pihaknya menunggu hasil penyelidikan cyber crime Poldasu atas kebenaran handphone milik AH itu benar hilang, sehingga facebook-nya dibajak. Untuk itu juga, dikatakan Hatta pihaknya akan memantau penyelidikan itu.
“Namun kalau benar ini penistaan, kita sangat mengutuk dan meminta diproses secara hukum. Ini masalah yang sangat sensitif, dapat menimbulkan kegaduhan,” sambung M Hatta.
Sebelum mengakhiri, M Hatta meminta agar dilakukan penelitian atas kasus-kasus penistaan agama yang semakin marak. Dikatakan M Hatta, penistaan agama semakin marak, sehingga seperti sudah tersistematis, untuk mengadu domba, untuk menghancurkan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, M Hatta menilai perlu dilakukan penelitian dan penindakan tegas atas setiap penistaan agama. (mag-1/ain)
Ketua MUI Medan, Mohammad Hatta.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Prof M Hatta mengaku, dirinya sudah ditelepon Kapolrestabes Medan, menyampaikam soal adanya laporan itu. Dikatakan M Hatta kalau Kapolrestabes sedang berkordinasi dengan Cyber Crime Polda Sumut, karena si terlapor juga melaporkan kehilangan handphone. Oleh karena itu, disebut Hatta pihaknya akan menunggu hasil penyelidikan dari Cyber Crime, akan kebenaran handphone milik terlapor hilang dan facebok-nya dibajak.
“Kita minta agar penyelidikan itu benar-benar subjektif. Kita minta juga sesegera mungkin penyelidikan itu. Selain itu, kita minta perkembangan disampaikan juga ke kita, ” ujar M Hatta.
Atas keadaan itu, dikatakan M Hatta, pihaknya tidak mengeluarkan fatwa atas dugaan penistaan agama itu. Dikatakan M Hatta kembali, pihaknya menunggu hasil penyelidikan cyber crime Poldasu atas kebenaran handphone milik AH itu benar hilang, sehingga facebook-nya dibajak. Untuk itu juga, dikatakan Hatta pihaknya akan memantau penyelidikan itu.
“Namun kalau benar ini penistaan, kita sangat mengutuk dan meminta diproses secara hukum. Ini masalah yang sangat sensitif, dapat menimbulkan kegaduhan,” sambung M Hatta.
Sebelum mengakhiri, M Hatta meminta agar dilakukan penelitian atas kasus-kasus penistaan agama yang semakin marak. Dikatakan M Hatta, penistaan agama semakin marak, sehingga seperti sudah tersistematis, untuk mengadu domba, untuk menghancurkan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, M Hatta menilai perlu dilakukan penelitian dan penindakan tegas atas setiap penistaan agama. (mag-1/ain)
