28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Warga & Teman Korban Silih Berganti ke Melihat Rumah TKP

Foto: Fachril/PM
Rumah TKP pembunuhan Iriyanto sekeluarga di Jalan Mangaan, Mabar, Medan Deli, Kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Genap seminggu, peristiwa pembunuhan sekeluarga yang terjadi di Jalan Mangaan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, masih saja menjadi perhatian dan bahan pembicaraan dari berbagai kalangan. Buktinya, rumah bercat kuning dengan pagar hitam dihiasi ayunan di teras rumah sebagai saksi tragedi berdarah menjadi perhatian dari masyarakat yang datang untuk melihat. Kondisi panas terik matahari tak menghalangi masyarakat untuk terus berdatangan ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor maupun mobil.

Dari sudut ke sudut lorong, masyarakat melihat dan mengamati rumah yang masih digaris polisi itu. Di depan rumah tewasnya kelima korban, tampak sebuah kotak amal sebagai bentuk pertisipasi dari masyarakat yang merasakan duka untuk memberikan sumbangan.

Rasa penasaran terpancar dari masyarakat yang silih berganti mengamati rumah itu. Kotak amal yang terpampang di depan rumah, mengetuk hati masyarakat memberikan sumbangsih kepada keluarga yang berduka.

Di sela-sela itu, kerabat jauh Alm Iriyanto berasal dari Tebingtinggi turut datang untuk melihat rumah yang menjadi kenangan berdarah itu. Dengan menumpang dua mobil, rombongan sangat antusias melihat langsung rumah itu.

Itulah yang dirasakan Jumiran. Pria berusia 47 ini mengaku dirinya adalah teman kerja Alm Iriyanto yang selalu mengorder barang ke Tebingtinggi. “Saya awalnya tak menyangka, kalau yang terjadi ini menimpa Iriyanto. Kami datang dari Tebingtinggi, karena penasaran dengan kejadian ini, makanya kami mau lihat keluarga dan rumahnya,” ungkap pria yang akrab disapa Ran ini.

Diakui Ran, selama ini Alm Iriyanto berprilaku baik dan tidak pernah punya masalah. Bahkan, Iryanto sudah banyak dikenal di tempat tinggalnya di Tebingtinggi. “Kami datang ramai-ramai, karena semua kenal sama si Iriyanto. Jadi, kami juga merasakan kesedihan dengan musibah ini, tapi kami bersyukur pelakunya sudah ditangkap,” ungkap pria yang menetap di Payaroba, Tebingtinggi ini.

Terpisah, tetangga korban, Isah mengaku, setiap hari dari awal peristiwa, berbagai kalangan masyarakat terus berdatangan melihat rumah tersebut. “Setiap hari banyak orang datang, sampai hari ini pun masih banyak masyarakat, bahkan, masyarakat juga menunggu rekontruksi, karena mau melihat langsung pelakunya,” ungkap Isah. (mag-1/fac/gus/adz)

Foto: Fachril/PM
Rumah TKP pembunuhan Iriyanto sekeluarga di Jalan Mangaan, Mabar, Medan Deli, Kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Genap seminggu, peristiwa pembunuhan sekeluarga yang terjadi di Jalan Mangaan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, masih saja menjadi perhatian dan bahan pembicaraan dari berbagai kalangan. Buktinya, rumah bercat kuning dengan pagar hitam dihiasi ayunan di teras rumah sebagai saksi tragedi berdarah menjadi perhatian dari masyarakat yang datang untuk melihat. Kondisi panas terik matahari tak menghalangi masyarakat untuk terus berdatangan ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor maupun mobil.

Dari sudut ke sudut lorong, masyarakat melihat dan mengamati rumah yang masih digaris polisi itu. Di depan rumah tewasnya kelima korban, tampak sebuah kotak amal sebagai bentuk pertisipasi dari masyarakat yang merasakan duka untuk memberikan sumbangan.

Rasa penasaran terpancar dari masyarakat yang silih berganti mengamati rumah itu. Kotak amal yang terpampang di depan rumah, mengetuk hati masyarakat memberikan sumbangsih kepada keluarga yang berduka.

Di sela-sela itu, kerabat jauh Alm Iriyanto berasal dari Tebingtinggi turut datang untuk melihat rumah yang menjadi kenangan berdarah itu. Dengan menumpang dua mobil, rombongan sangat antusias melihat langsung rumah itu.

Itulah yang dirasakan Jumiran. Pria berusia 47 ini mengaku dirinya adalah teman kerja Alm Iriyanto yang selalu mengorder barang ke Tebingtinggi. “Saya awalnya tak menyangka, kalau yang terjadi ini menimpa Iriyanto. Kami datang dari Tebingtinggi, karena penasaran dengan kejadian ini, makanya kami mau lihat keluarga dan rumahnya,” ungkap pria yang akrab disapa Ran ini.

Diakui Ran, selama ini Alm Iriyanto berprilaku baik dan tidak pernah punya masalah. Bahkan, Iryanto sudah banyak dikenal di tempat tinggalnya di Tebingtinggi. “Kami datang ramai-ramai, karena semua kenal sama si Iriyanto. Jadi, kami juga merasakan kesedihan dengan musibah ini, tapi kami bersyukur pelakunya sudah ditangkap,” ungkap pria yang menetap di Payaroba, Tebingtinggi ini.

Terpisah, tetangga korban, Isah mengaku, setiap hari dari awal peristiwa, berbagai kalangan masyarakat terus berdatangan melihat rumah tersebut. “Setiap hari banyak orang datang, sampai hari ini pun masih banyak masyarakat, bahkan, masyarakat juga menunggu rekontruksi, karena mau melihat langsung pelakunya,” ungkap Isah. (mag-1/fac/gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/