25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Ibu jadi TKW, Dipelihara Uwak Sejak Kecil

Bocah Tewas Disambar Petir Dikebumikan

MEDAN-Suasana duka menyelimuti rumah Aditya Prabowo alias Sipoh (12) di Jalan Karya Kasih/Metrologi No 39, Medan Johor. Seluruh keluarga, teman-teman sekolahnya datang melihat korban untuk yang terakhir kalinya.

Orangtua Aditya, Edy (36) masih syok dan enggan memberikan komentar. Painah (52), uwak Aditya mengatakan, semenjak lahir tahun 2000 korban sudah diurusnya, karena ibunya Painah (32) bekerja sebagai TKW di Malaysia Korban merupakan anak yang ceria dan aktif.

“Dari kecil sudah saya yang ngurus, kan ibunya kerja di Malaysia. Jadi di sini ia tinggal dengan bapaknya dan saya. Anaknya ceria, suka melucu, namanya anak laki-laki, agak bandel sedikit, tapi nggak nyangka kalau cepat kali dia perginya” ujarnya meneteskan air mata.

Menurutnya, korban merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Abangnya Febri Sutoyo (20) sekarang bekerja sebagai buruh bangunan dan tinggal di Tebingtinggi bersama dengan neneknya.
Sebelumnya dari kelas I-IV, korban sekolah di SD 067952 (SD 52) dan setelah kelas V, korban kemudian pindah sekolah ke SD Al-Kautsar yang tidak jauh dari rumahnya.

Menurut Rahmadhani (32), bibi korban mengatakan, saat kejadian korban bermain sepeda di lapangan. Korban tidak mengindahkan teguran Fikri (12) teman sepermainannya yang menyuruh untuk berteduh karena hujan deras.

Sekira pukul 12.00 WIB, bocah kelas V SD itu langsung dikebumikan di pemakaman kampung dalam daerah Avros (depan SMA N 2 Medan). Seluruh keluarga juga ikut mengantarkan korban ke tempat peristirahatan yang terakhir. Terlihat teman-teman korban yang masih mengenakan seragam SD menangis saat melihat korban dimasukkan ke mobil ambulans.

Sekadar mengingatkan, Aditya tewas disambar petir di lapangan. Perut kanannya tampak luka bakar. Beberapa menit kemudian, korban lalu dibawa ke RS Mitra Sejati. Naas, sekitar setengah jam dirawat, korban menghembuskan napas terakhir.(gus/smg)

Bocah Tewas Disambar Petir Dikebumikan

MEDAN-Suasana duka menyelimuti rumah Aditya Prabowo alias Sipoh (12) di Jalan Karya Kasih/Metrologi No 39, Medan Johor. Seluruh keluarga, teman-teman sekolahnya datang melihat korban untuk yang terakhir kalinya.

Orangtua Aditya, Edy (36) masih syok dan enggan memberikan komentar. Painah (52), uwak Aditya mengatakan, semenjak lahir tahun 2000 korban sudah diurusnya, karena ibunya Painah (32) bekerja sebagai TKW di Malaysia Korban merupakan anak yang ceria dan aktif.

“Dari kecil sudah saya yang ngurus, kan ibunya kerja di Malaysia. Jadi di sini ia tinggal dengan bapaknya dan saya. Anaknya ceria, suka melucu, namanya anak laki-laki, agak bandel sedikit, tapi nggak nyangka kalau cepat kali dia perginya” ujarnya meneteskan air mata.

Menurutnya, korban merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Abangnya Febri Sutoyo (20) sekarang bekerja sebagai buruh bangunan dan tinggal di Tebingtinggi bersama dengan neneknya.
Sebelumnya dari kelas I-IV, korban sekolah di SD 067952 (SD 52) dan setelah kelas V, korban kemudian pindah sekolah ke SD Al-Kautsar yang tidak jauh dari rumahnya.

Menurut Rahmadhani (32), bibi korban mengatakan, saat kejadian korban bermain sepeda di lapangan. Korban tidak mengindahkan teguran Fikri (12) teman sepermainannya yang menyuruh untuk berteduh karena hujan deras.

Sekira pukul 12.00 WIB, bocah kelas V SD itu langsung dikebumikan di pemakaman kampung dalam daerah Avros (depan SMA N 2 Medan). Seluruh keluarga juga ikut mengantarkan korban ke tempat peristirahatan yang terakhir. Terlihat teman-teman korban yang masih mengenakan seragam SD menangis saat melihat korban dimasukkan ke mobil ambulans.

Sekadar mengingatkan, Aditya tewas disambar petir di lapangan. Perut kanannya tampak luka bakar. Beberapa menit kemudian, korban lalu dibawa ke RS Mitra Sejati. Naas, sekitar setengah jam dirawat, korban menghembuskan napas terakhir.(gus/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/