Lovy Perdani masih bimbang meskipun dua hari lalu dirinya dinyatakan lulus dari SMAN 1 Mojosari Mojokerto. Dia gundah karena tak lulus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN). Kegagalan itu didapatkannya sebelum pengumuman kelulusan SMA.
Aktivitas keseharian Lovy kini diisi dengan browsing pendaftaran kuliah di sejumlah situs perguruan tinggi dan sesekali situs penyedia lowongan pekerjaan. ”Bingung mau meneruskan ke mana. Maunya sih coba SBM PTN (seleksi bersama masuk PTN) UGM,” ujarnya.
Yang ada di benak Lovy mungkin saat ini juga dirasakan ratusan lulusan SMA sederajat. Mereka bimbang mengerjakan apa setelah lulus. Banyak pilihan yang sebenarnya bisa ditempuh lulusan SMA sederajat.
Mulai melanjutkan studi ke jenjang kuliah, bekerja, sampai membuka usaha sendiri. Namun, berkaca dari lulusan SMA sederajat tahun lalu dan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), semua pilihan itu tentu memiliki tantangan.
Mereka yang ingin merajut cita-cita masuk PTN misalnya. Tahun lalu mereka harus berebut kuota 245 ribu kursi di seluruh PTN di Indonesia.
”Gambaran kasarnya, tahun ini kuotanya tak jauh dari itu,” ujar Koordinator Humas Pokja Panitia Nasional SNM PTN 2015 Bambang Hermanto. Jumlah itu sudah termasuk kuota SNM PTN dan SBM PTN atau jalur tulis dan seleksi mandiri.
Mereka yang tak sanggup berebut kursi PTN memang bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi swasta. Tahun lalu ada 1,1 juta pelajar yang diterima di seluruh PTS di Indonesia.
Melihat jumlah tersebut, artinya tak semua lulusan SMA sederajat bisa melanjutkan studi ke PTS. Sebab, lulusan SMA sederajat 2004 berjumlah 2,79 juta orang. Ada berbagai alasan mengapa tak semua lulusan SMA sederajat memilih tak melanjutkan kuliah ke PTS.
Lovy Perdani masih bimbang meskipun dua hari lalu dirinya dinyatakan lulus dari SMAN 1 Mojosari Mojokerto. Dia gundah karena tak lulus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN). Kegagalan itu didapatkannya sebelum pengumuman kelulusan SMA.
Aktivitas keseharian Lovy kini diisi dengan browsing pendaftaran kuliah di sejumlah situs perguruan tinggi dan sesekali situs penyedia lowongan pekerjaan. ”Bingung mau meneruskan ke mana. Maunya sih coba SBM PTN (seleksi bersama masuk PTN) UGM,” ujarnya.
Yang ada di benak Lovy mungkin saat ini juga dirasakan ratusan lulusan SMA sederajat. Mereka bimbang mengerjakan apa setelah lulus. Banyak pilihan yang sebenarnya bisa ditempuh lulusan SMA sederajat.
Mulai melanjutkan studi ke jenjang kuliah, bekerja, sampai membuka usaha sendiri. Namun, berkaca dari lulusan SMA sederajat tahun lalu dan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), semua pilihan itu tentu memiliki tantangan.
Mereka yang ingin merajut cita-cita masuk PTN misalnya. Tahun lalu mereka harus berebut kuota 245 ribu kursi di seluruh PTN di Indonesia.
”Gambaran kasarnya, tahun ini kuotanya tak jauh dari itu,” ujar Koordinator Humas Pokja Panitia Nasional SNM PTN 2015 Bambang Hermanto. Jumlah itu sudah termasuk kuota SNM PTN dan SBM PTN atau jalur tulis dan seleksi mandiri.
Mereka yang tak sanggup berebut kursi PTN memang bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi swasta. Tahun lalu ada 1,1 juta pelajar yang diterima di seluruh PTS di Indonesia.
Melihat jumlah tersebut, artinya tak semua lulusan SMA sederajat bisa melanjutkan studi ke PTS. Sebab, lulusan SMA sederajat 2004 berjumlah 2,79 juta orang. Ada berbagai alasan mengapa tak semua lulusan SMA sederajat memilih tak melanjutkan kuliah ke PTS.