BINJAI, SUMUTPOS.CO– Devi Piliang alias Debrik diduga sebagai aktor utama dalam kaburnya 19 tahanan Polres Binjai, Sabtu (13/5) lalu. Bahkan, dia sudah dua kali menjebol tahanan Mapolres Binjai.
Menurut informasi, Debrik merupakan residivis narkoba yang sudah 4 kali keluar masuk penjara. Debrik sudah pernah kabur dari tahanan Polres Binjai pada Oktober 2015. Kala itu, Kasat Narkoba Polres Binjai di bawah komando AKP PS Simbolon. Namun, Debrik berhasil diringkus kembali setelah beberapa hari kemudian.
Terakhir, Debrik diringkus pada 3 April 2017 lalu sekira pukul 20.15 WIB. Saat akan ditangkap, Debrik berusaha kabur. Sayang, usaha yang dilakukannya sia-sia lantaran Polisi bertindak sigap. Namun pada Sabtu (13/5) lalu, Debrik kabur lagi bersama 18 tahanan lainnya.
Dalam peristiwa yang menghebohkan warga Sumut bahkan Tanah Air ini, warga Jalan Aiptu Radiman, Kelurahan Tangsi, Binjai Kota ini disebut-sebut sebagai salah satu otak pelaku. Sebab, menurut informasi, Debrik juga mengajak tahanan lainnya untuk kabur sebelum aksi melarikan diri itu.
Menurut pengakuan Bambang Syahputra alias Bembeng yang menyerahkan diri didampingi istrinya, kemarin (15/5), lubang yang menjadi akses tahanan kabur itu sudah ada beberapa hari sebelumnya. Selama ini, lubang itu ditutupi kertas bertuliskan “Jagalah kebersihan”. Dia menduga, lubang tempat mereka kabur itu sudah lama dikerjakan oleh seorang tahanan yang telah melarikan diri.
“Saya baru tahu kalau di balik kertas itu ada lubang yang sudah dibuat untuk melarikan diri,” kata warga Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Jati Karya, Binjai Utara itu.
Selama ini, Bembeng mengaku tidak pernah mengetahui jika di balik kertas yang ditempel itu ada lubang. Sebab, tidak semua tahanan pernah menggunakan kamar mandi di blok yang dihuni Devi Piliang alias Debrik itu. Dia menduga, saat tahanan tengah menunaikan salat, dinding itu dilubangi. “Debrik tak pernah salat,” ujarnya.
Sementara, wajah Kapolres Binjai AKBP Rendra Salipu tampak lebih segar dari sebelumnya ketika ditemui wartawan koran ini, Selasa (16/5) petang. Dengan mengenakan pakaian dinas dan sandal di kakinya, Rendra menyatakan, Polres Binjai sudah melakukan pembenahan pascakaburnya para tahanan yang saat ini masih menyisakan 8 lagi belum ditangkap.
Menurut Kapolres, CCTV di sel tahanan ditambah. “Semula ada 4 CCTV, sekarang sudah menjadi 8 CCTV semuanya. Juga ada 2 CCTV yang dipasang di luar,” ujar Rendra di Mapolres Binjai.