25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Medan Panas hingga Juli

MEDAN-  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, memprediksi cuaca panas, Senin  (16/6) mencapai 35,5 derajat celcius. Cuaca terik ini akan terus terjadi hingga bulan Juli nanti.

Dua orang Mahasiswa berjalan menggunakan payung untuk menghindari sengatan matahari di Kampus USU jalan Dr. Mansyur Medan, Senin (16/6). //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Dua orang Mahasiswa berjalan menggunakan payung untuk menghindari sengatan matahari di Kampus USU jalan Dr. Mansyur Medan, Senin (16/6). //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Dikatakan Hendra Suwarta, Kepala Bidang data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan potensi hujan diperkirakan terjadi di pantai barat dengan hujan ringan.

Sementara di pantai timur diperkirakan hanya berawan.  “Suhu udara untuk hari ini (Senin, Red) mencapai 35,5 derajat celcius dengan kecepatan angin  mencapai 20  knot. Untuk itu waspadai pada penyakit yang timbul pada cuaca kemarau ini,” katanya, Senin (16/6).

Akibat cuaca panas itu, tak pelak banyak anggota masyarakat terserang biang keringat. Seperti yang dialami oleh Jumiati (45) warga kelurahan Medan Johor yang seminggu belakangan menderita biang keringat di bagian punggungnya.

“Cuaca panas membuat badan gatal karena biang keringat. Saking panasnya, aku hanya memakai sarung saja bila di rumah. Itu terpaksa dilakukan karena bila menggunakan pakaian di suhu yang panas, membuat kulit terasa semakin pedas karena biang keringat,” keluh ibu rumah tangga ini seraya mengatakan bukan hanya dia yang mengalami biang keringat, beberap saudaranya yang lain pun mengalami hal yang sama.

Terpisah, Dokter Spesialis Kulit, Irwan Fahri Rangkuti SpKK menuturkan cuaca kemarau sekarang ini memang berpotensi melahirkan beragam penyakit kulitk, utamanya biang keringat ataupun penyakit kulit lainnya yang diakibatkan oleh jamur.

“Biang keringat inilah yang sering menimpa anak-anak dan orang dewasa. Hal itu terjadi karena terdapat suatu ruam di kulit yang mengganggu disebabkan tersumbatnya kelenjar peluh (keringat) pada bagian tertentu. Itu bisa terjadi karena keringat yang keluar lebih banyak dari biasanya. Ada rasa gatal, pedih dan terjadi kemerahan pada kulit serta muncul gelembung-gelembung kecil,” ungkapnya.

Untuk itu, Irwan mengatakan bahwa mengantisipasi hal itu masyarakat disarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar. Selain itu, bila pakaian sudah basah akibat keringat maka harus segera diganti.

“Jangan lupa untuk mempergunakan paying atau topi untuk meminimalisir cahaya langsung dari matahari. Jangan lupa juga untuk tetap mengonsumsi air mineral, buah-buahan dan sayur-sayuran,” pungkasnya. (nit/ije)

MEDAN-  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, memprediksi cuaca panas, Senin  (16/6) mencapai 35,5 derajat celcius. Cuaca terik ini akan terus terjadi hingga bulan Juli nanti.

Dua orang Mahasiswa berjalan menggunakan payung untuk menghindari sengatan matahari di Kampus USU jalan Dr. Mansyur Medan, Senin (16/6). //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Dua orang Mahasiswa berjalan menggunakan payung untuk menghindari sengatan matahari di Kampus USU jalan Dr. Mansyur Medan, Senin (16/6). //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Dikatakan Hendra Suwarta, Kepala Bidang data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan potensi hujan diperkirakan terjadi di pantai barat dengan hujan ringan.

Sementara di pantai timur diperkirakan hanya berawan.  “Suhu udara untuk hari ini (Senin, Red) mencapai 35,5 derajat celcius dengan kecepatan angin  mencapai 20  knot. Untuk itu waspadai pada penyakit yang timbul pada cuaca kemarau ini,” katanya, Senin (16/6).

Akibat cuaca panas itu, tak pelak banyak anggota masyarakat terserang biang keringat. Seperti yang dialami oleh Jumiati (45) warga kelurahan Medan Johor yang seminggu belakangan menderita biang keringat di bagian punggungnya.

“Cuaca panas membuat badan gatal karena biang keringat. Saking panasnya, aku hanya memakai sarung saja bila di rumah. Itu terpaksa dilakukan karena bila menggunakan pakaian di suhu yang panas, membuat kulit terasa semakin pedas karena biang keringat,” keluh ibu rumah tangga ini seraya mengatakan bukan hanya dia yang mengalami biang keringat, beberap saudaranya yang lain pun mengalami hal yang sama.

Terpisah, Dokter Spesialis Kulit, Irwan Fahri Rangkuti SpKK menuturkan cuaca kemarau sekarang ini memang berpotensi melahirkan beragam penyakit kulitk, utamanya biang keringat ataupun penyakit kulit lainnya yang diakibatkan oleh jamur.

“Biang keringat inilah yang sering menimpa anak-anak dan orang dewasa. Hal itu terjadi karena terdapat suatu ruam di kulit yang mengganggu disebabkan tersumbatnya kelenjar peluh (keringat) pada bagian tertentu. Itu bisa terjadi karena keringat yang keluar lebih banyak dari biasanya. Ada rasa gatal, pedih dan terjadi kemerahan pada kulit serta muncul gelembung-gelembung kecil,” ungkapnya.

Untuk itu, Irwan mengatakan bahwa mengantisipasi hal itu masyarakat disarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar. Selain itu, bila pakaian sudah basah akibat keringat maka harus segera diganti.

“Jangan lupa untuk mempergunakan paying atau topi untuk meminimalisir cahaya langsung dari matahari. Jangan lupa juga untuk tetap mengonsumsi air mineral, buah-buahan dan sayur-sayuran,” pungkasnya. (nit/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/