SUMUTPOS.CO – Amatan wartawan di kos-kosan Edi, para gay ini tak kelihatan sebagai gay. Mereka rata-rata bekerja layaknya seperti pria normal. Umumnya mereka bekerja dan rata-rata berparas tampan dan berkulit bersih. Sehingga pemilik kos tak curiga kalau malam hari mereka ngumpul di kos-kosan dan tak jarang menggelar pesta seks.
Menurut Edi, kalau seorang gay suka dengan lelaki dan mereka suka sama suka, maka mereka harus berhubungan intim untuk membuktikan cinta kasih mereka.
“Kalau sudah pacaran harus berhubungan intim baru bisa dikatakan cinta,” ujar Edi.
Edi mengatakan, teman-temannya yang datang terkadang rela membayar untuk dilayaninya.
“Kalau tamu rela mengeluarkan uang hingga Rp1 juta untuk dilayani,” ujar Edi. (mri)
SUMUTPOS.CO – Amatan wartawan di kos-kosan Edi, para gay ini tak kelihatan sebagai gay. Mereka rata-rata bekerja layaknya seperti pria normal. Umumnya mereka bekerja dan rata-rata berparas tampan dan berkulit bersih. Sehingga pemilik kos tak curiga kalau malam hari mereka ngumpul di kos-kosan dan tak jarang menggelar pesta seks.
Menurut Edi, kalau seorang gay suka dengan lelaki dan mereka suka sama suka, maka mereka harus berhubungan intim untuk membuktikan cinta kasih mereka.
“Kalau sudah pacaran harus berhubungan intim baru bisa dikatakan cinta,” ujar Edi.
Edi mengatakan, teman-temannya yang datang terkadang rela membayar untuk dilayaninya.
“Kalau tamu rela mengeluarkan uang hingga Rp1 juta untuk dilayani,” ujar Edi. (mri)