Lebih lanjut dia menambahkan, bahwa aksi kelima orang tersebut sudah diamankan dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perobatan setelah dirinya berkordinasi dengan pihak kepolisian.
“Kita akan tetap melakukan penertiban, agar kawasan Sutomo bebas dari aktivitas pedagang dan operasional pasar induk berjalan dengan lancar,”sebutnya.
Lima kuli panggul yang menyerang kantor Satpol PP adalah Yoga Tanjung, Hadafi Lase, Yaso Harefa, Ardi Harefa, dan Tema Lase. Kelimanya dilarikan ke IGD RSUD dr Pirngadi Medan lantaran mengalami luka parah.
Ardi Harefa mengalami luka cukup parah di batok kepalanya. Ardi meringis kesakitan di atas kasur rumah sakit tersebut. Perawat yang bertugas saat itu, langsung menyuntikkan obat bius ke arah luka korban yang tampak menganga.
Menurut penuturan Ardi, pagi itu ia hendak berangkat bekerja ke Jalan Sutomo dengan becak kawannya. Namun, di tengah perjalanan tak jauh dari kantor Satpol PP, ia dikejar petugas Satpol PP dan kemudian dihajar habis-habisan serta diinjak-injak.
“Pas kami dikejar, kami enggak bisa ke mana-mana karena posisinya di atas becak, makanya pasrah aja. Kepalaku dipukuli dan aku diinjak-injak. Karena sudah berdarah, mereka akhirnya berhenti memukuli aku,” ujar Ardi dengan kondisi berlumuran darah.
Dikatakan Ardi, tak hanya dirinya, ketiga kuli panggul muat lainnya juga menjadi sasaran petugas. “Enggak tahu bagaimana, tiba-tiba kami sudah berlima di sana (kantor Satpol PP). Kulihat semuanya luka parah,” ucapnya.