Sementara itu, menurut Risnayanti, saat dikonfirmasi melalui telfon selulernya, mengatakan, dirinya tidak mengetahui jika anaknya tersebut telah dilakukan tes DNA. “Kalau itu saya tidak tahu, karena suami saya yang mengurus itu
semua,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Kadinkes Medan, Usma Polita, mengatakan, terkait kasus tersebut, pihaknya akan melakukan investigasi terhadap rumah sakit tersebut. “Kita lagi investigasi melihat kelalaian yang terjadi di rumah sakit
tersebut,” ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui sms.
Terpisah, anggota komisi B DPRD Medan, Jumadi menilai sebagai kelalaian prosedur. Karena di tangan masing-masing bayi tersemat gelang kertas yang bertuliskan nama ibu sang bayi.
Sehingga ini harus dijadikan pelajaran penting bagi seluruh rumah sakit khususnya rumah sakit Sufina Aziz agar kedepan lebih berhati-hati dalam menjalan tugas. Pihaknya pun belum berencana untuk memanggil pihak rumah sakit. “Ini pelajaran berharga bagi semua rumah sakit. Tentu membuat siapa saja resah,” ujarnya.
Mengenai permintaan orang tua yang meminta agar dilakukan tes dna atas bayi-bayi mereka, Jumadi menilai itu hal yang sah-sah saja. Pihak rumah sakit pun diharapkan mau melakukan permintaan itu untuk menebuskelalaianpetugas mereka. “Itu sah-sah saja. Mereka mau memastikan lagi apakah itu bayi mereka. Dan rumah sakit harus mengabulkannya,” ujarnya.(mag3/win/trg)