26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Covid-19 di Sumut Naik 25 Kasus, Ketahuan Positif saat Swab Test untuk Terbang

Rahmatsyah Munthe Ketua Pokja Humas Covid-19
Rahmatsyah Munthe Ketua Pokja Humas Covid-19.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penularan Covid-19 di Sumatera Utara belum juga berhenti. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Sumut, pada Selasa (16/6) sore, kasus positif bertambah 25 kasus, sehingga total positif mencapai menjadi 957 kasus.

Dari 23 kasus penambahan kasus positif Covid-19 di Sumut, salahsatu di antaranya adalah warga Dairi. Warga Kelurahan Batangberuh, Kecamatan Sidikalang.

Kabupaten Dairi berjenis kelamin laki-laki berusia 34 tahun, dinyatakan positif sesuai hasil swab tes atau PCR.

“Informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, pemuda itu ikut tes PCR saat mengurus surat keterangan bebas Covid-19 untuk memenuhi persyaratan penerbangan,” kata jurubicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dairi, Dr Edison Damanik, melalui Ketua Pokja Humas covid-19 yang juga Kadis Komunikasi dan Informatika Dairi, Rahmatsyah Munthe, Selasa (16/6).

Selama ini, pria tersebut tinggal dan kerja di Bali. Lantas pada 8 Maret 2020 lalu, dia pulang dari Bali karena orangtuanya sakit. Pada 11 Juni, ia hendak mengurus surat bebas Covid-19 karena berniat kembali ke Bali untuk bekerja. Ia pun pergi ke rumah sakit Bunda Thamrin Medan untuk melakukan tes PCR.

Setelah menjalani tes swab PCR, hasilnya reaktif. Ia pun menjalani isolasi mandiri di Medan. “Gustu Covid-19 Dairi saat ini sedang melakukan pelacakan (tracing) terkait kontak si pasien selama berada di Dairi,” katanya.

Selain satu warga Dairi yang positif, tiga warga Dairi dinyatakan status orang tanpa gejala (OTG). Ketiga warga tersebut berjenis kelamin perempuan 1 orang, laki-laki 2 orang. “Sekarang tim masih kerja di lapangan melakukan pelacakan. Kemungkinan OTG bisa bertambah,” ucap Rahmatsyah.

Jaga Jarak Langkah Ampuh

Jubir GTTP Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, mengatakan masih banyak kelompok rentan yang belum menyadari bahwa mereka mudah terinfeksi. “Orang-orang juga belum semua patuh menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Karena itu, angka penularan masih terus bertambah menjadi 957 orang,” ujarnya melalui video streaming Youtube, Selasa (16/6).

Aris menegaskan, penerapan ketat protokol kesehatan seperti menjaga jarak aman satu sampai dua meter, mampu menurunkan penularan Covid-19 hingga lebih dari 50 persen. Penelitian juga menunjukkan, menjaga jarak adalah langkah ampuh mencegah penyebaran Covid-19.

“Protokol atau panduan kesehatan yang terus digaungkan adalah syarat agar kita produktif dan aman menghadapi Covid-19. Protokol menjadi cara kita beradaptasi dengan kebiasaan baru seperti saat ini,” jelasnya.

Selain itu, penerapan physical distancing seperti jangan dulu bersalaman atau berjabat tangan dengan orang lain dan berbisik-bisik, juga harus dihindari. Sebab penularan Covid-19 melalui droplet air liur yang terinfeksi. “Droplet yang terinfeksi ini bisa menular saat bicara atau batuk. Jadi bila kita tidak jaga jarak pada orang lain yang berbicara pada kita, sementara ia terinfeksi, maka kita bisa tertular secara tidak sengaja. Maka wajib jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan,” paparnya.

Ia menyebutkan, selain pasien positif, angka pasien meninggal karena Covid-19 juga bertambah menjadi 67 orang dari 65 orang. Pasien sembuh menjadi 221 orang dari 215 orang, dan Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 713 orang dari 457 orang. “Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menurun dari 151 orang menjadi 143 orang,” sebut Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut ini.

Untuk itu, dia mengingatkan kembali pada masyarakat di masa transisi new normal ini penerapan protokol kesehatan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Masyarakat wajib membawa hand sanitizer saat ke luar rumah, dan rajin cuci tangan sebelum menyentuh apapun. Apabila sakit, bekerjalah dari rumah.

“Bagi karyawan yang bekerja, sebaiknya perusahaan mengatur pintu masuk dan keluar, sehingga tidak bertumpuk di satu tempat. Begitu pula untuk tempat makan dan jam istirahat karyawan juga diatur, guna mengurangi kepadatan dan bisa membuat jarak aman satu hingga 2 meter. Setelah sampai rumah, biasakan buka alas kaki sebelum masuk dan semprot disinfektan. Lalu segeralah cuci tangan dan mandi,” tandasnya. (rus/ris)

Rahmatsyah Munthe Ketua Pokja Humas Covid-19
Rahmatsyah Munthe Ketua Pokja Humas Covid-19.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penularan Covid-19 di Sumatera Utara belum juga berhenti. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Sumut, pada Selasa (16/6) sore, kasus positif bertambah 25 kasus, sehingga total positif mencapai menjadi 957 kasus.

Dari 23 kasus penambahan kasus positif Covid-19 di Sumut, salahsatu di antaranya adalah warga Dairi. Warga Kelurahan Batangberuh, Kecamatan Sidikalang.

Kabupaten Dairi berjenis kelamin laki-laki berusia 34 tahun, dinyatakan positif sesuai hasil swab tes atau PCR.

“Informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, pemuda itu ikut tes PCR saat mengurus surat keterangan bebas Covid-19 untuk memenuhi persyaratan penerbangan,” kata jurubicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dairi, Dr Edison Damanik, melalui Ketua Pokja Humas covid-19 yang juga Kadis Komunikasi dan Informatika Dairi, Rahmatsyah Munthe, Selasa (16/6).

Selama ini, pria tersebut tinggal dan kerja di Bali. Lantas pada 8 Maret 2020 lalu, dia pulang dari Bali karena orangtuanya sakit. Pada 11 Juni, ia hendak mengurus surat bebas Covid-19 karena berniat kembali ke Bali untuk bekerja. Ia pun pergi ke rumah sakit Bunda Thamrin Medan untuk melakukan tes PCR.

Setelah menjalani tes swab PCR, hasilnya reaktif. Ia pun menjalani isolasi mandiri di Medan. “Gustu Covid-19 Dairi saat ini sedang melakukan pelacakan (tracing) terkait kontak si pasien selama berada di Dairi,” katanya.

Selain satu warga Dairi yang positif, tiga warga Dairi dinyatakan status orang tanpa gejala (OTG). Ketiga warga tersebut berjenis kelamin perempuan 1 orang, laki-laki 2 orang. “Sekarang tim masih kerja di lapangan melakukan pelacakan. Kemungkinan OTG bisa bertambah,” ucap Rahmatsyah.

Jaga Jarak Langkah Ampuh

Jubir GTTP Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, mengatakan masih banyak kelompok rentan yang belum menyadari bahwa mereka mudah terinfeksi. “Orang-orang juga belum semua patuh menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Karena itu, angka penularan masih terus bertambah menjadi 957 orang,” ujarnya melalui video streaming Youtube, Selasa (16/6).

Aris menegaskan, penerapan ketat protokol kesehatan seperti menjaga jarak aman satu sampai dua meter, mampu menurunkan penularan Covid-19 hingga lebih dari 50 persen. Penelitian juga menunjukkan, menjaga jarak adalah langkah ampuh mencegah penyebaran Covid-19.

“Protokol atau panduan kesehatan yang terus digaungkan adalah syarat agar kita produktif dan aman menghadapi Covid-19. Protokol menjadi cara kita beradaptasi dengan kebiasaan baru seperti saat ini,” jelasnya.

Selain itu, penerapan physical distancing seperti jangan dulu bersalaman atau berjabat tangan dengan orang lain dan berbisik-bisik, juga harus dihindari. Sebab penularan Covid-19 melalui droplet air liur yang terinfeksi. “Droplet yang terinfeksi ini bisa menular saat bicara atau batuk. Jadi bila kita tidak jaga jarak pada orang lain yang berbicara pada kita, sementara ia terinfeksi, maka kita bisa tertular secara tidak sengaja. Maka wajib jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan,” paparnya.

Ia menyebutkan, selain pasien positif, angka pasien meninggal karena Covid-19 juga bertambah menjadi 67 orang dari 65 orang. Pasien sembuh menjadi 221 orang dari 215 orang, dan Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 713 orang dari 457 orang. “Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menurun dari 151 orang menjadi 143 orang,” sebut Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut ini.

Untuk itu, dia mengingatkan kembali pada masyarakat di masa transisi new normal ini penerapan protokol kesehatan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Masyarakat wajib membawa hand sanitizer saat ke luar rumah, dan rajin cuci tangan sebelum menyentuh apapun. Apabila sakit, bekerjalah dari rumah.

“Bagi karyawan yang bekerja, sebaiknya perusahaan mengatur pintu masuk dan keluar, sehingga tidak bertumpuk di satu tempat. Begitu pula untuk tempat makan dan jam istirahat karyawan juga diatur, guna mengurangi kepadatan dan bisa membuat jarak aman satu hingga 2 meter. Setelah sampai rumah, biasakan buka alas kaki sebelum masuk dan semprot disinfektan. Lalu segeralah cuci tangan dan mandi,” tandasnya. (rus/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/