26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Telegram Bersedia Blokir Pesan Teror di Indonesia

Aplikasi Telegram

SUMUTPOS.CO – Telegram, aplikasi pesan yang dienkripisi, akan membentuk tim moderator yang sangat memahami kebudayaan dan Bahasa Indonesia supaya Telegram dapat menghapuskan “konten yang berhubungan dengan teroris” lebih cepat, kata salah seorang pendirinya hari Minggu, setelah Indonesia membatasi akses ke aplikasi itu dan mengancam akan melarangnya sama sekali.

Pavel Durov, yang bersama saudaranya Nikolai mendirikan aplikasi itu tahun 2013, mengatakan dalam pesan kepada ke-40 ribu orang followernya di Telegram bahwa ia tadinya tidak menyadari kegagalan untuk menanggapi dengan cepat permohonan Indonesia untuk memblokir sejumlah channel yang melakukan pelanggaran, kelompok-kelompok chatting pada aplikasi itu, tetapi sekarang akan memperbaiki keadaan tersebut.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan hari Jumat bahwa pihaknya sedang bersiap-siap untuk menutup total Telegram di Indonesia, dimana aplikasi itu mempunyai jutaan pengguna, kalau Telegram tidak mengembangkan prosedur untuk memblokir konten yang melanggar hukum. Sebagai langkah sebagian, kementerian itu telah meminta perusahaan-perusahaan internet di negara Muslim terbesar di dunia itu agar memblokir akses ke 11 alamat yang menyediakan versi web Telegram.

Samuel Pangerapan, direktur jenderal aplikasi informatika kementerian itu, mengatakan aplikasi tersebut digunakan untuk merekrut warga Indonesia untuk memasuki kelompok-kelompok militan dan untuk menyebarkan kebencian dan teknik melakukan serangan termasuk pembuatan bom.

Para tersangka militan yang ditangkap oleh polisi Indonesia baru-baru ini telah memberitahu pihak berwenang bahwa mereka berkomunikasi satu-sama-lain melalui Telegram dan menerima perintah dan pengarahan untuk melaksanakan serangan melalui aplikasi tersebut, termasuk dari Bahrum Naim, seorang warga Indonesia anggota kelompok ISIS di Suriah yang dituduh mendalangi beberapa serangan dalam 18 bulan terakhir.

Durov mengatakan Telegram sekarang telah memblokir channel yang dilaporkan kepadanya oleh pemerintah Indonesia. (voa)

Aplikasi Telegram

SUMUTPOS.CO – Telegram, aplikasi pesan yang dienkripisi, akan membentuk tim moderator yang sangat memahami kebudayaan dan Bahasa Indonesia supaya Telegram dapat menghapuskan “konten yang berhubungan dengan teroris” lebih cepat, kata salah seorang pendirinya hari Minggu, setelah Indonesia membatasi akses ke aplikasi itu dan mengancam akan melarangnya sama sekali.

Pavel Durov, yang bersama saudaranya Nikolai mendirikan aplikasi itu tahun 2013, mengatakan dalam pesan kepada ke-40 ribu orang followernya di Telegram bahwa ia tadinya tidak menyadari kegagalan untuk menanggapi dengan cepat permohonan Indonesia untuk memblokir sejumlah channel yang melakukan pelanggaran, kelompok-kelompok chatting pada aplikasi itu, tetapi sekarang akan memperbaiki keadaan tersebut.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan hari Jumat bahwa pihaknya sedang bersiap-siap untuk menutup total Telegram di Indonesia, dimana aplikasi itu mempunyai jutaan pengguna, kalau Telegram tidak mengembangkan prosedur untuk memblokir konten yang melanggar hukum. Sebagai langkah sebagian, kementerian itu telah meminta perusahaan-perusahaan internet di negara Muslim terbesar di dunia itu agar memblokir akses ke 11 alamat yang menyediakan versi web Telegram.

Samuel Pangerapan, direktur jenderal aplikasi informatika kementerian itu, mengatakan aplikasi tersebut digunakan untuk merekrut warga Indonesia untuk memasuki kelompok-kelompok militan dan untuk menyebarkan kebencian dan teknik melakukan serangan termasuk pembuatan bom.

Para tersangka militan yang ditangkap oleh polisi Indonesia baru-baru ini telah memberitahu pihak berwenang bahwa mereka berkomunikasi satu-sama-lain melalui Telegram dan menerima perintah dan pengarahan untuk melaksanakan serangan melalui aplikasi tersebut, termasuk dari Bahrum Naim, seorang warga Indonesia anggota kelompok ISIS di Suriah yang dituduh mendalangi beberapa serangan dalam 18 bulan terakhir.

Durov mengatakan Telegram sekarang telah memblokir channel yang dilaporkan kepadanya oleh pemerintah Indonesia. (voa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/