25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Pemerintah dan Masyarakat Wajib Ikut Kampanye Stop Narkoba

Drs Tuangkus Harianja MM, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni, dirayakan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Plaza Tugu Api Pancasila Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Di Sumut, HANI juga dirayakan di Medan. Dalam perayaan HANI di Medan, BNN Provinsi Sumut mengatakan, BNN Pusat mengimbau seluruh komponen pemerintah dan masyarakat  melakukan kampanye stop narkoba.

“Kampanye Stop Narkoba telah dimulai sejak tanggal  20 Juni hingga 13 Juli, dimulai pada kegiatan hari raya Idul Fitri di tempat-tempat ibadah.  Gubernur, seluruh Bupati, dan seluruh SKPD instansi swasta maupun BUMN, wajib memberikan  kampanye stop narkoba lewat baliho, banner, spanduk, videotron. Semua kampanye itu berwawasan  anti narkoba. Karena saat ini kondisi kita sudah sangat prihatin dalam mengatasai narkoba ini,” kata Drs Tuangkus Harianja MM,  Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Sumut, pada perayaan HANI di Medan.

Dilanjutkan Tuangkus yang juga mantan kepala BNN Asahan ini, keluarga harus ikut serta dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba. Mengapa? Karena penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu bentuk kegagalan keluarga , di mana orang tua melakukan pembiaran terhadap anak-anak, hingga terjerat narkoba.

Orangtua, lanjut Tuangkus yang saat ini tengah menyelesaikan disertasi S3 di Unimed, jika di usia remaja si anak tidak pernah curhat kepada orangtua, dan lebih senang curhat kepada orang lain, harusnya orangtua sudah ekstra waspada. Karena hal itu rentan dimanfaatkan orang  lain dan disalahgunakan. “Kondisi itu bisa disebabkan oleh faktor kesibukan  keluarga. Tetapi kita tegaskan, orangtua dan keluarga harus menjadi garda terdepan mengatasi narkoba,” tegasnya.

Presiden Jokowi sudah mengatakan Indonesia darurat narkoba. Karena itu, Presiden meminta agar  lintas sektoral pemerintah menjalin tim  yang bertanggungjawab dalam pencegahan narkoba.

“Makna hari Anti Narkotika Internasional, yakni bentuk keprihatinan kita kepada bangsa dan negara kita ini, agar kita bisa atasi narkoba. Mari kita awali dari keluarga. Kalau kita ikut mengatasi  narkoba, yakinlah narkoba pelan-pelan akan menurun dan tingkat penyalahgunaannya akan berkurang,” jelasnya.

Pada perayaan HANI ini, BNNP Sumut mengajak seluruh masyarakat bersama-sama mengatasi penyalahgunaan narkoba. “Jika ada  anak kita yang sudah telanjur terkena narkoba, orangtua harus bijaksana dengan melakukan  deteksi dini, yakni dengan melakukan test urine. Jika hasilnya positif, lakukan pendekatan pada anak,” sebutnya. (rel/mea)

Drs Tuangkus Harianja MM, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni, dirayakan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Plaza Tugu Api Pancasila Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Di Sumut, HANI juga dirayakan di Medan. Dalam perayaan HANI di Medan, BNN Provinsi Sumut mengatakan, BNN Pusat mengimbau seluruh komponen pemerintah dan masyarakat  melakukan kampanye stop narkoba.

“Kampanye Stop Narkoba telah dimulai sejak tanggal  20 Juni hingga 13 Juli, dimulai pada kegiatan hari raya Idul Fitri di tempat-tempat ibadah.  Gubernur, seluruh Bupati, dan seluruh SKPD instansi swasta maupun BUMN, wajib memberikan  kampanye stop narkoba lewat baliho, banner, spanduk, videotron. Semua kampanye itu berwawasan  anti narkoba. Karena saat ini kondisi kita sudah sangat prihatin dalam mengatasai narkoba ini,” kata Drs Tuangkus Harianja MM,  Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Sumut, pada perayaan HANI di Medan.

Dilanjutkan Tuangkus yang juga mantan kepala BNN Asahan ini, keluarga harus ikut serta dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba. Mengapa? Karena penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu bentuk kegagalan keluarga , di mana orang tua melakukan pembiaran terhadap anak-anak, hingga terjerat narkoba.

Orangtua, lanjut Tuangkus yang saat ini tengah menyelesaikan disertasi S3 di Unimed, jika di usia remaja si anak tidak pernah curhat kepada orangtua, dan lebih senang curhat kepada orang lain, harusnya orangtua sudah ekstra waspada. Karena hal itu rentan dimanfaatkan orang  lain dan disalahgunakan. “Kondisi itu bisa disebabkan oleh faktor kesibukan  keluarga. Tetapi kita tegaskan, orangtua dan keluarga harus menjadi garda terdepan mengatasi narkoba,” tegasnya.

Presiden Jokowi sudah mengatakan Indonesia darurat narkoba. Karena itu, Presiden meminta agar  lintas sektoral pemerintah menjalin tim  yang bertanggungjawab dalam pencegahan narkoba.

“Makna hari Anti Narkotika Internasional, yakni bentuk keprihatinan kita kepada bangsa dan negara kita ini, agar kita bisa atasi narkoba. Mari kita awali dari keluarga. Kalau kita ikut mengatasi  narkoba, yakinlah narkoba pelan-pelan akan menurun dan tingkat penyalahgunaannya akan berkurang,” jelasnya.

Pada perayaan HANI ini, BNNP Sumut mengajak seluruh masyarakat bersama-sama mengatasi penyalahgunaan narkoba. “Jika ada  anak kita yang sudah telanjur terkena narkoba, orangtua harus bijaksana dengan melakukan  deteksi dini, yakni dengan melakukan test urine. Jika hasilnya positif, lakukan pendekatan pada anak,” sebutnya. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/