31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Sumut Rawan Penyeludupan Senpi dan Narkoba

MEDAN-Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan secara geografis, Sumatera Utara (Sumut) di bagian perairannya, sangat rawan penyeludupan senjata api (senpi) ilegal dan narkoba.“Posisi Polda Sumut lebih berat dari pada Polda Metro, secara geografis berdekatan dengan Aceh bekas daerah konflik, dan luar negeri dari negera Malaysia, jadi penyeludupan senjata api dan narkoba, dengan masuk melalui pelabuhan kecil,” ungkap Neta S Pane, Ketua Presedium IPW, Jumat (16/8) siang.

Neta menjelaskan, peredaran senpi di Sumut mencapai sekitar 2.500 pucuk, salah satunya berasal dari daerah konflik seperti Aceh. Untuk narkoba banyak ditangkap berasal Malaysia, kedua daerah ini, sangat berdekatan dengan Sumut. Untuk di Sumut, termasuk nomor dua paling besar, peredaran senjata api di Indonesia, sebanyak 2.500 pucuk, setelah Jakarta mencapai 4 ribu pucuk.

Neta menyampaikan, bahwa akses masuk barang-barang ilegal yang membahayakan harus segara menjadi pusat perhatian baik melalui laut, darat dan udara. Jika tidak, Sumut pada umumnya, khususnya Kota Medan, bakalan menjadi daerah transit barang-barang ilegal yang dinilai membahayakan.

Peredaran senpi ini, disebabkan beberapa faktor yakni senpi yang memiliki izin, namun izinnya habis,tidak diperpanjang, senpi bekas dari daerah konflik, senpi seludupan, senpi milik Purnawirawan dan senjata rakitan “Itu lah faktornya, jadi ada lagi terakhir, air soft gun, senjata api mainan, tapi sudah menyerupai senpi benar, bedahnya pelurunya, air soft gun, pake mimes, tapi jarak dekat mati juga mati juga orang dibuatnya,”jelasnya. (gus)

MEDAN-Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan secara geografis, Sumatera Utara (Sumut) di bagian perairannya, sangat rawan penyeludupan senjata api (senpi) ilegal dan narkoba.“Posisi Polda Sumut lebih berat dari pada Polda Metro, secara geografis berdekatan dengan Aceh bekas daerah konflik, dan luar negeri dari negera Malaysia, jadi penyeludupan senjata api dan narkoba, dengan masuk melalui pelabuhan kecil,” ungkap Neta S Pane, Ketua Presedium IPW, Jumat (16/8) siang.

Neta menjelaskan, peredaran senpi di Sumut mencapai sekitar 2.500 pucuk, salah satunya berasal dari daerah konflik seperti Aceh. Untuk narkoba banyak ditangkap berasal Malaysia, kedua daerah ini, sangat berdekatan dengan Sumut. Untuk di Sumut, termasuk nomor dua paling besar, peredaran senjata api di Indonesia, sebanyak 2.500 pucuk, setelah Jakarta mencapai 4 ribu pucuk.

Neta menyampaikan, bahwa akses masuk barang-barang ilegal yang membahayakan harus segara menjadi pusat perhatian baik melalui laut, darat dan udara. Jika tidak, Sumut pada umumnya, khususnya Kota Medan, bakalan menjadi daerah transit barang-barang ilegal yang dinilai membahayakan.

Peredaran senpi ini, disebabkan beberapa faktor yakni senpi yang memiliki izin, namun izinnya habis,tidak diperpanjang, senpi bekas dari daerah konflik, senpi seludupan, senpi milik Purnawirawan dan senjata rakitan “Itu lah faktornya, jadi ada lagi terakhir, air soft gun, senjata api mainan, tapi sudah menyerupai senpi benar, bedahnya pelurunya, air soft gun, pake mimes, tapi jarak dekat mati juga mati juga orang dibuatnya,”jelasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/