Polisi Selidiki Penyebab Ledakan Kapal Tongkang
BELAWAN-Korban ledakan kapal tongkang yang terjadi di industri galangan (dok) kapal Gudang Arang Lorong Pemancar Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan, masih dirawat intensif di RSU TNI AL Belawan.
Kedua korban, Udin (30) warga Jalan Young Panah Hijau Gang Bengkel Kelurahan Labuhandeli Kecamatan Medan Marelan dan Heri (27) warga Gudang Arang Kecamatan Medan Belawan, mengalami luka bakar serius di sebagian tubuhnya.
Hingga, Minggu (16/9) kemarin, penyebab meledak dan terbakarnya kapal tongkang masih diselidiki aparat Polsekta Belawan. “Kasus terbakarnya kapal tongkang itu masih dalam proses penyelidikan, jadi kita belum bisa menjelaskan penyebab pastinya,” kata, Kompol Bambang Haryono Kapolsekta Belawan.
Bambang mengungkapkan, terkait atas kejadian tersebut pihak penyidik kepolisian juga telah memintai keterangan terhadap sejumlah saksi pekerja di lokasi galangan kapal tersebut.”Saksi ada beberapa orang dari pekerja juga sudah kita ambil keterangan, jadi masih dalam proses,” ucapnya.
Pantauan Sumut Pos di rumah sakit, Udin dan Heri yang menderita luka bakar serius masih terlihat terbaring dan menjalani perawatan intensif diruang VIP RSU TNI AL Jalan Bengkalis, Belawan. Hampir seluruh bagian tubuh kedua korban tampak gosong dengan kondisi kulit mengelupas.
Dari sejumlah pihak keluarga yang membesuk kedua korban di rumah sakit diantaranya, Aguan alias Marwan pengelola usaha galangan tempat terbakarnya kapal tongkang tersebut.
Kepada Sumut Pos ketika ditanyai, Aguan mengaku kedatangannya ke rumah sakit untuk melihat kondisi kedua pekerjaanya yang sudah melewati masa sekarat. “Tadi saya cuma mengontrol kondisi kedua pekerja saya yang jadi korban. Dan minta sama petugas rumah sakit supaya diberi perawatan sebaik-baiknya sampai kondisinya sembuh,” kata, Aguan.
Aguan menuturkan, peristiwa meledak dan terbakarnya kapal tongkang yang sedang melakukan perbaikan di galangan kapal miliknya terjadi pada saat menjelang istirahat kerja pada Jumat (14/9) sekira pukul 11.40 WIB.
“Kejadian itu terjadi diduga akibat kelalaian pekerja kita, yang lupa mematikan regulator tabung gas untuk alat las pemotong (blander) besi,” sebutnya.
Siang itu, sebut dia seusai bekerja keduanya bermaksud istirahat, namun sebelum menghentikan pekerjaannya kedua korban diduga lupa mematikan regulator tabung gas elpiji. Akibatnya, zat kimia rawan terbakar itupun keluar dari tabung dan menyebar ke lambung kapal.
Tanpa menyadari terjadi kebocoran gas, Heri salah seorang korban menyalakan api rokok menggunakan mancis. “Karena nyala api rokok itu menyebabkan terjadinya ledakan dan kapal tongkang yang sedang dalam proses perbaikan terbakar,” ungkapnya.
Dalam kondisi luka bakar serius, korban oleh para pekerjaan lainnya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Aguan, mengaku pihak akan bertanggungjawab atas kejadian termasuk soal biaya perawatan pemulihan kedua pekerjanya.
“Saya tetap akan bertangjawab, bukan hanya membiayai perawatan mereka, tapi kebutuhan sehari-hari keluarga kedua korban juga kita penuhi. Karena semua pekerja sudah saya anggap seperti keluarga sendiri,” ucapnya.(mag-17)