31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Waria Ingin jadi Pramugari Garuda

Memalsukan ID Card, Diamankan di Polonia

MEDAN-Putri Herztya (23) melangkah pasti menuju terminal keberangkatan domestik Bandara Polonia Medan. Tubuh moleknya, dengan tinggi 170 cm, dibalut seragam pramugari sebuah maskapai terkenal, Garuda Indonesia Airlines. Tapi, siapa sangka, sesaat kemudian dia langsung ditangkap pihak keamanan.

Begitulah, Putri sejatinya bernama Tri Herjit. Dia warga Jalan Gajah Mada Medan. Dia seorang wanita pria (waria). Dan, dia bukan seorang pramugari Garuda.

Cita-cita tidak kesampaian menjadi pramugari membuat Putri nekat menyaru sebagai pramugari Garuda Indonesia di Bandara Polonia Medan. Apa daya, aksi nekatnya tak berhasil. Dia diamankan pihak pengamanan Bandara Polonia Medan, Minggu (16/9) pagi sekitar 09.30 WIB.

Berangkat dari kecurigaan seorang petugas keamanan yang bertugas di ruang tunggu keberangkatan Domestik Bandar Polonia, penyamaran Putri terungkap. Ketika ditanyai sang petugas soal keberadaannya, Putri terbatah-batah menjawab. Kecurigaan petugas makin kuat. Begitupun ketika Putri berdalih keberadaannya di tempat itu untuk menemui rekannya bernama Adlin seorang paramugari dari Maskpai Lion Air. Apalagi, Putri tidak memiliki kartu pass bandara meski memiliki Id Card Garuda Indonesia.

Petugas pun langsung memboyong Putri ke kantor pengamanan Bandara Polonia Medan untuk menjalani pemeriksaan. Petugas keamanan Bandara Polonia Medan lalu mencoba menghubungi pihak Garuda Indonesia. Jawabannya, pihak Garuda membantah bahwa Putri adalah pramugari mereka.

Akhirnya, Putri mengaku kalau dia bukan pramugari. Di hadapan petugas keamanan saat menjalani pemeriksaan, Putri mengaku sudah lama terobsesi ingin menjadi pramugari hingga dirinya nekat melakukan hal tersebut. Sebelumnya, dia pun sudah mempersiapkan perlengkapan pramugari sampai memalsukan ID Card pramugari Garuda.

Putri berdalih kalau tindakannya ini baru pertama kali dilakukan. Semua karena keinginan kuatnya untuk melayani penumpang. “Ingin saja jadi pramugari,” ucapnya sembari menutupi mukanya dengan menggunakan selendang.

Pengakuan ini langsung memancing beribu pertanyaan dari jurnalis yang bertugas di bandara. Namun, Putri mengunci mulutnya. Dia pun menjauhi gerombolan para jurnalis. Dari kejadian ini, petugas sudah memanggil pihak keluarga Putri untuk dimintai keterangan.

Menurut Kepala Pengamanan Bandara Polonia Medan, Suparyatno, kecurigaan petugas bermula dari Putri yang ngotot masuk ke ruang tunggu penumpang domestik. “Dia (Putri) datang ke bandara dengan menggunakan kostum pramugari Garuda. Anggota langsung membawanya ke pos pengamanan bandaran untuk menjalani pemeriksaan, “sebutnya.

Suparyatno juga mengungkapkan Putri hanya menjalani pemeriksaan, tidak menjalani hukuman kurangan penjara. “Cuma kita periksa saja,” katanya.
“Jadi tidak ditahan, “ timpal Kepala Polisi Bandara Polonia, Iptu Saut Sihombing.

Saut Sihombing menegaskan, pihaknya masih akan melakukan pengembangan terhadap pelaku. “Ya pasti akan kami kembangkan lagi. Kami masih menginterogasi pelaku. Nanti akan kami dalami lagi, untuk meredam tindakan kriminal di bandara,” ujarnya.

Namun Sihombing mengatakan, pihaknya belum menemukan adanya arah tindakan kriminal, yang dilakukan pelaku atas penyamarannya tersebut. “Kami tidak mau kecolongan. Nanti pelaku akan kami serahkan ke Polsek Medan Baru,” pungkasnya. (mag-12/gus)

Memalsukan ID Card, Diamankan di Polonia

MEDAN-Putri Herztya (23) melangkah pasti menuju terminal keberangkatan domestik Bandara Polonia Medan. Tubuh moleknya, dengan tinggi 170 cm, dibalut seragam pramugari sebuah maskapai terkenal, Garuda Indonesia Airlines. Tapi, siapa sangka, sesaat kemudian dia langsung ditangkap pihak keamanan.

Begitulah, Putri sejatinya bernama Tri Herjit. Dia warga Jalan Gajah Mada Medan. Dia seorang wanita pria (waria). Dan, dia bukan seorang pramugari Garuda.

Cita-cita tidak kesampaian menjadi pramugari membuat Putri nekat menyaru sebagai pramugari Garuda Indonesia di Bandara Polonia Medan. Apa daya, aksi nekatnya tak berhasil. Dia diamankan pihak pengamanan Bandara Polonia Medan, Minggu (16/9) pagi sekitar 09.30 WIB.

Berangkat dari kecurigaan seorang petugas keamanan yang bertugas di ruang tunggu keberangkatan Domestik Bandar Polonia, penyamaran Putri terungkap. Ketika ditanyai sang petugas soal keberadaannya, Putri terbatah-batah menjawab. Kecurigaan petugas makin kuat. Begitupun ketika Putri berdalih keberadaannya di tempat itu untuk menemui rekannya bernama Adlin seorang paramugari dari Maskpai Lion Air. Apalagi, Putri tidak memiliki kartu pass bandara meski memiliki Id Card Garuda Indonesia.

Petugas pun langsung memboyong Putri ke kantor pengamanan Bandara Polonia Medan untuk menjalani pemeriksaan. Petugas keamanan Bandara Polonia Medan lalu mencoba menghubungi pihak Garuda Indonesia. Jawabannya, pihak Garuda membantah bahwa Putri adalah pramugari mereka.

Akhirnya, Putri mengaku kalau dia bukan pramugari. Di hadapan petugas keamanan saat menjalani pemeriksaan, Putri mengaku sudah lama terobsesi ingin menjadi pramugari hingga dirinya nekat melakukan hal tersebut. Sebelumnya, dia pun sudah mempersiapkan perlengkapan pramugari sampai memalsukan ID Card pramugari Garuda.

Putri berdalih kalau tindakannya ini baru pertama kali dilakukan. Semua karena keinginan kuatnya untuk melayani penumpang. “Ingin saja jadi pramugari,” ucapnya sembari menutupi mukanya dengan menggunakan selendang.

Pengakuan ini langsung memancing beribu pertanyaan dari jurnalis yang bertugas di bandara. Namun, Putri mengunci mulutnya. Dia pun menjauhi gerombolan para jurnalis. Dari kejadian ini, petugas sudah memanggil pihak keluarga Putri untuk dimintai keterangan.

Menurut Kepala Pengamanan Bandara Polonia Medan, Suparyatno, kecurigaan petugas bermula dari Putri yang ngotot masuk ke ruang tunggu penumpang domestik. “Dia (Putri) datang ke bandara dengan menggunakan kostum pramugari Garuda. Anggota langsung membawanya ke pos pengamanan bandaran untuk menjalani pemeriksaan, “sebutnya.

Suparyatno juga mengungkapkan Putri hanya menjalani pemeriksaan, tidak menjalani hukuman kurangan penjara. “Cuma kita periksa saja,” katanya.
“Jadi tidak ditahan, “ timpal Kepala Polisi Bandara Polonia, Iptu Saut Sihombing.

Saut Sihombing menegaskan, pihaknya masih akan melakukan pengembangan terhadap pelaku. “Ya pasti akan kami kembangkan lagi. Kami masih menginterogasi pelaku. Nanti akan kami dalami lagi, untuk meredam tindakan kriminal di bandara,” ujarnya.

Namun Sihombing mengatakan, pihaknya belum menemukan adanya arah tindakan kriminal, yang dilakukan pelaku atas penyamarannya tersebut. “Kami tidak mau kecolongan. Nanti pelaku akan kami serahkan ke Polsek Medan Baru,” pungkasnya. (mag-12/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/