Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Sebuah portal parkir di pintu masuk komplek J City Jalan Karya Wisata Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Salah seorang pedagang di Komplek J-City yang ikut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengaku omsetnya menurun drastis pasca portal itu diberlakukan. Banyak pelanggan yang enggan datang lagi ke toko pakaiannya karena risih dengan keberadaan portal.
“Dari awal ada pengutipan parkir kami enggak keberatan. Tapi jualan saya jadi turun drastis. Pelanggan saya malas datang karena portal itu. Katanya masak cuma tengok-tegok harus bayar,” ujar wanita yang tak mau menyebut namanya itu.
Usai RDP itu, masyarakat pemilik ruko di J-City lainnya yang enggan disebutkan namanya mengaku kecewa dengan hasil rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komisi C tersebut. “Apanya anggota dewan ini, kami yang rugi, kami yang punya ruko dan usaha di sana, jangan kamilah yang dirugikan, ini udah untuk maintenance bayar, ini ditambah pula uang parkir,” keluhnya.
Sebelumnya dalam RDP tersebut tidak ada warga yang berani mengungkapkan unek-uneknya. Terlihat jelas raut wajah warga yang begitu ketakutan melihat kehadiran massa AMPI. Mereka hanya bungkam dan hanya mendengarkan saja. (win/deo)
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Sebuah portal parkir di pintu masuk komplek J City Jalan Karya Wisata Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Salah seorang pedagang di Komplek J-City yang ikut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengaku omsetnya menurun drastis pasca portal itu diberlakukan. Banyak pelanggan yang enggan datang lagi ke toko pakaiannya karena risih dengan keberadaan portal.
“Dari awal ada pengutipan parkir kami enggak keberatan. Tapi jualan saya jadi turun drastis. Pelanggan saya malas datang karena portal itu. Katanya masak cuma tengok-tegok harus bayar,” ujar wanita yang tak mau menyebut namanya itu.
Usai RDP itu, masyarakat pemilik ruko di J-City lainnya yang enggan disebutkan namanya mengaku kecewa dengan hasil rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komisi C tersebut. “Apanya anggota dewan ini, kami yang rugi, kami yang punya ruko dan usaha di sana, jangan kamilah yang dirugikan, ini udah untuk maintenance bayar, ini ditambah pula uang parkir,” keluhnya.
Sebelumnya dalam RDP tersebut tidak ada warga yang berani mengungkapkan unek-uneknya. Terlihat jelas raut wajah warga yang begitu ketakutan melihat kehadiran massa AMPI. Mereka hanya bungkam dan hanya mendengarkan saja. (win/deo)
