25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kucing Anggora Mati, Desvia: Kita Ketemu di Surga

Foto: Well/PM Jasad korban Desvia ditangisi adiknya Leni, yang tak lain istri pelaku, Syahrian.
Foto: Well/PM
Jasad korban Desvia ditangisi adiknya Leni, yang tak lain istri pelaku, Syahrian.

SUMUTPOS.CO – Firasat adanya tragedi pembantaian satu keluarga di Jalan Karya Baru II Kel. Helvetia Timur, Kec. Medan Helvetia, yang berujung tewasnya, Desvia Wardani (36), dan berujung pelaku, Syahrian alias Ijan (34) bunuh diri, sudah muncul tiga hari sebelumnya, Selasa, 14 Oktober lalu.

“Memang, sekitar 3 hari lalu kucing anggora punya dia mati. Dan dikubur di sebelah rumah itu,” kata Ina salah seorang kerabat korban yang hadir melayat.

“Kucing itu kucing kesayangannya, setiap hari ia pasti punya waktu untuk bermain dengan kucing cantik itu,” sambungnya.

Pasca kematian kucing Anggora tersebut Desvia kerap dirundung sedih. Seolah belum mau berpisah dengan binatang kesayangannya itu, Desvia pun sempat melontarkan kalimat, “Nanti kita ketemu di surga ya” beberapa saat setelah kucing tersebut dikubur.

Dan tak tahu apakah memang hanya kebetulan, kalimat tersebut ternyata mengiringi kepergian korban untuk benar-benar bertemu dengan kucing anggora kesayangannya itu.

Sementara, salah seorang keluarga lain mengatakan korban yang merupakan seorang wanita karir ini merupakan dikenal orang yang baik. “Orangnya dikenal baik, kami kan perantauan dari Pasaman Sumatera Barat, kemarin pun anak pelaku dikasihnya televisi,” kata kerabat korban.

Di lokasi lain, Rini Pronika (16) adik kandung korban diketahui belum sadarkan diri akibat pembengkakan di bagian kepala belakang pasca terkena hantaman balok. Ia masih dirawat di lantai III RS Materna dan belum bisa ditemui. Namun, pagi tadi melalui abangnya Rama (35) dikatakan bahwa Rini masih sempat menceritakan kronologis kejadian. Ia mengaku bahwa dirinya dicekik pelaku hingga terbangun.

“Katanya dia dicekik dan dipukul balok. Cuma kenapa begitu dia tak tahu,” kata Rama abang kandung korban.

Tak berbeda dengan kondisi Riston (24), pemuda yang turut menjadi korban ini pun masih dirawat diruang berbeda dengan Rini. Akan tetapi, kondisinya masih harus istirahat lantaran sering mengeluh mual dan sakit di kepala pasca mendapat pukulan keras.

Di ruang 3170 Lantai III, Riston yang terbaring mengakui jika masalah sepeda motor menjadi salah satu pemicu kenekatan pelaku. Akan tetapi, ia pun mengaku terkejut ketika mengetahui abang iparnya Syahrian pun meninggal dunia akibat gantung diri. (wel/bd)

Foto: Well/PM Jasad korban Desvia ditangisi adiknya Leni, yang tak lain istri pelaku, Syahrian.
Foto: Well/PM
Jasad korban Desvia ditangisi adiknya Leni, yang tak lain istri pelaku, Syahrian.

SUMUTPOS.CO – Firasat adanya tragedi pembantaian satu keluarga di Jalan Karya Baru II Kel. Helvetia Timur, Kec. Medan Helvetia, yang berujung tewasnya, Desvia Wardani (36), dan berujung pelaku, Syahrian alias Ijan (34) bunuh diri, sudah muncul tiga hari sebelumnya, Selasa, 14 Oktober lalu.

“Memang, sekitar 3 hari lalu kucing anggora punya dia mati. Dan dikubur di sebelah rumah itu,” kata Ina salah seorang kerabat korban yang hadir melayat.

“Kucing itu kucing kesayangannya, setiap hari ia pasti punya waktu untuk bermain dengan kucing cantik itu,” sambungnya.

Pasca kematian kucing Anggora tersebut Desvia kerap dirundung sedih. Seolah belum mau berpisah dengan binatang kesayangannya itu, Desvia pun sempat melontarkan kalimat, “Nanti kita ketemu di surga ya” beberapa saat setelah kucing tersebut dikubur.

Dan tak tahu apakah memang hanya kebetulan, kalimat tersebut ternyata mengiringi kepergian korban untuk benar-benar bertemu dengan kucing anggora kesayangannya itu.

Sementara, salah seorang keluarga lain mengatakan korban yang merupakan seorang wanita karir ini merupakan dikenal orang yang baik. “Orangnya dikenal baik, kami kan perantauan dari Pasaman Sumatera Barat, kemarin pun anak pelaku dikasihnya televisi,” kata kerabat korban.

Di lokasi lain, Rini Pronika (16) adik kandung korban diketahui belum sadarkan diri akibat pembengkakan di bagian kepala belakang pasca terkena hantaman balok. Ia masih dirawat di lantai III RS Materna dan belum bisa ditemui. Namun, pagi tadi melalui abangnya Rama (35) dikatakan bahwa Rini masih sempat menceritakan kronologis kejadian. Ia mengaku bahwa dirinya dicekik pelaku hingga terbangun.

“Katanya dia dicekik dan dipukul balok. Cuma kenapa begitu dia tak tahu,” kata Rama abang kandung korban.

Tak berbeda dengan kondisi Riston (24), pemuda yang turut menjadi korban ini pun masih dirawat diruang berbeda dengan Rini. Akan tetapi, kondisinya masih harus istirahat lantaran sering mengeluh mual dan sakit di kepala pasca mendapat pukulan keras.

Di ruang 3170 Lantai III, Riston yang terbaring mengakui jika masalah sepeda motor menjadi salah satu pemicu kenekatan pelaku. Akan tetapi, ia pun mengaku terkejut ketika mengetahui abang iparnya Syahrian pun meninggal dunia akibat gantung diri. (wel/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/