26.7 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Poldasu Curiga Ada Ilegal Loging , Kirim Tim ke Madina Selidiki Pembalakan Liar

MENUMPUK: Seorang warga berdiri diantara tumpukan kayu yang terseret banjir bandang yang melanda Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Senin (15/10).

SUMUTPOS.CO – Banjir Bandang yang terjadi di Mandailing Natal (Madina), Jumat (12/10) lalu, mendapat perhatian serius dari Polda Sumut. Dalam peristiwa bencana alam yang merenggut sedikitnya 17 korban jiwa yang mayoritas pelajar itu, Polisi mencium ada dugaan pembalakan liar di balik musibah itu.

PEMBALAKAN liar memang kerap memicu bencana banjir. Bebeberapa bukti kuat juga sudah dilihat masyarakat sekitar. Dari beberapa foto yang beredar, gelondongan kayu ikut tersapu banjir bandang. Potongan kayu itu sangat rapi, mengindikasikan dipotong dengan sengaja.

Untuk mendalami indikasi itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto sudah menurunkan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) ke lokasi untuk mengecek, apakah ada dugaan praktik ilegal loging di seputaran daerah itu. “Saya sudah kirimkan tim ke sana untuk cek ada ilegal logging atau tidak,” kata Agus kepada wartawan, Selasa (16/10).

Menurut Agus, ia sudah menerima laporan awal dari Polres Madina terkait gelondongan-gelondongan kayu yang terbawa banjir bandang yang terjadi pada akhir pekan lalu. Laporan tersebut menyebutkan, kayu yang hanyut terbawa banjir bandang itu merupakan potongan-potongan kayu yang tumbang akibat longsor dan menghalangi jalan.

Namun demikian, ia berharap tim yang turun akan memberikan laporan lebih rinci terkait informasi tersebut.

“Laporan kapolres (Madina) dari sana, potongan-potongan kayu itu merupakan batang kayu yang tumbang dan menghalangi jalan karena longsor akibat hujan 4 hari terus menerus. Batang kayu itukan dipotong agar tidak menghalangi jalan. Itu yang terbawa banjir bandang,” ungkapnya.

Begitupun kata Agus, pihaknya tak main-main bila ditemukan ada aktivitas pembalakan liar di seputaran lokasi yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa itu. “Nanti dilaporkan apa hasil pengecekan di lapangan,” katanya.

Sementara itu, Kasubdit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Ditreskrimsus Polda Sumut, AKBP Herzoni Saragih yang diberi tugas untuk mengecek ke lapangan menyebut, ia yang akan turun ke lapangan memimpin pengecekan di Madina. “Iya besok (hari ini) saya turun langsung cek ke sana,” kata Herzoni.

MENUMPUK: Seorang warga berdiri diantara tumpukan kayu yang terseret banjir bandang yang melanda Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Senin (15/10).

SUMUTPOS.CO – Banjir Bandang yang terjadi di Mandailing Natal (Madina), Jumat (12/10) lalu, mendapat perhatian serius dari Polda Sumut. Dalam peristiwa bencana alam yang merenggut sedikitnya 17 korban jiwa yang mayoritas pelajar itu, Polisi mencium ada dugaan pembalakan liar di balik musibah itu.

PEMBALAKAN liar memang kerap memicu bencana banjir. Bebeberapa bukti kuat juga sudah dilihat masyarakat sekitar. Dari beberapa foto yang beredar, gelondongan kayu ikut tersapu banjir bandang. Potongan kayu itu sangat rapi, mengindikasikan dipotong dengan sengaja.

Untuk mendalami indikasi itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto sudah menurunkan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) ke lokasi untuk mengecek, apakah ada dugaan praktik ilegal loging di seputaran daerah itu. “Saya sudah kirimkan tim ke sana untuk cek ada ilegal logging atau tidak,” kata Agus kepada wartawan, Selasa (16/10).

Menurut Agus, ia sudah menerima laporan awal dari Polres Madina terkait gelondongan-gelondongan kayu yang terbawa banjir bandang yang terjadi pada akhir pekan lalu. Laporan tersebut menyebutkan, kayu yang hanyut terbawa banjir bandang itu merupakan potongan-potongan kayu yang tumbang akibat longsor dan menghalangi jalan.

Namun demikian, ia berharap tim yang turun akan memberikan laporan lebih rinci terkait informasi tersebut.

“Laporan kapolres (Madina) dari sana, potongan-potongan kayu itu merupakan batang kayu yang tumbang dan menghalangi jalan karena longsor akibat hujan 4 hari terus menerus. Batang kayu itukan dipotong agar tidak menghalangi jalan. Itu yang terbawa banjir bandang,” ungkapnya.

Begitupun kata Agus, pihaknya tak main-main bila ditemukan ada aktivitas pembalakan liar di seputaran lokasi yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa itu. “Nanti dilaporkan apa hasil pengecekan di lapangan,” katanya.

Sementara itu, Kasubdit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Ditreskrimsus Polda Sumut, AKBP Herzoni Saragih yang diberi tugas untuk mengecek ke lapangan menyebut, ia yang akan turun ke lapangan memimpin pengecekan di Madina. “Iya besok (hari ini) saya turun langsung cek ke sana,” kata Herzoni.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/