27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Bandara KNIA Diteror Bom

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Petugas kepolisian tampak berjaga di bandara Kualanamu, Sumut, Selasa (12/7/2016).

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO   – BRI Lounge area Blue Sky di terminal keberangkatan domestik Bandara KNIA diteror bom, Rabu (16/11) sekira pukul 11.40 Wib. Teror bom ini dilakukan oleh seorang pria penelepon gelap.

Telepon teror bom ini pertama kali diterima oleh Yossy (19), petugas recepsionis Blue Sky. Kepada Yossi, penelepon mengaku sudah meletakkan bom di Blue Sky.

Yossy langsung mematikan telepon begitu mendengar teror itu. Berselang dua menit, telepon di bagian recepsionis tersebut kembali berbunyi. Kali ini Yossy meminta Yoga Ariyanantha (29), petugas recepsionis BRI Lounge  untuk menjawab telepon.

Sama seperti pertama kali bertelepon, si penelepon mengatakan jika dirinya sudah meletakkan bom di Blue Sky. Penelepon juga mengaku diupah Rp3 juta untuk meletakkan bom di area Blue Sky. Mendapatkan dua kali telepon gelap teror bom, Yossy dan Yoga pun berkoordnasi dengan petugas keamanan Bandara Kualanamu.

Atas informasi itu, petugas bandara bergegas ke BRI Lounge area Blue Sky. Sambil berjaga di sekitar lokasi, petugas menghubungi Polres Deliserdang dan Polda Sumatera Utara. Namun teror bom ini sempat ditutupi PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu kepada wartawan.

Manajer Keamanan Bandara Kualanamu Kuswadi yang dihubungi melalui ponselnya menegaskan jika tidak ada teror bom hanya simulasi pengamanan teror bom. “Tidak ada teror bom, hanya simulasi pengamanan teror bom,” sebut Kuswadi yang mengaku sedang di lokasi.

Untuk menghindari kehebohan dan kepanikan penumpang, petugas keamanan Bandara Kualanamu menerangkan kepada para penumpang jika sedang ada simulasi pengamanan teror bom.

Kapolres Deliserdang, AKBP Robert Dacosta, Kasat Intel AKP M.Simarmata, Kasat Reskrim AKP Teuku Fathir Mustafa serta personil Polres Deliserdang dan Polsek Beringin tiba di lokasi sekira pukul 13.00 WIB. 10 personel penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Polda Sumatera Utara tiba dengan dipimpin Ipda Roni Sarko.

Ditegaskan Robert Da Costa, hasil penyisiran dan pemeriksaan Tim Jibom Brimob Poldasu, bandara dinyatakan clear atau bersih tidak ditemukan benda mencurigakan ataupun bom.

General Manajer (GM) PT AP II Cabang Bandara Kualanamu, Iwan Khirhadianto menjelaskan pelaku teror itu mungkin hanya iseng. “Mungkin hanya iseng, sehingga coba-coba mengancam. Buktinya setelah disterilisasi petugas tidak menemukan bom. Namun demikian kita tetap waspada sehingga diturunkan petugas penjinak bom,” sebutnya. (man/ras)

Ini Obrolan Peneror dan Resepsionis BRI Lounge area Blue Sky

Penelpon gelap : Maaf ini Blue Sky,?

Yossi : Ya, Ada yang bisa saya bantu.

Penelpon gelap : Saya minta maaf, saya hanya disuruh meletakkan bahan peledak di Blue Sky.

Yossi : telepon langsung ditutup.

Satu menit kemudian penelpon gelap kembali menghubungi diangkat oleh Yoga.

Yoga : Selamat siang pak,

Penelpon gelap : Ini Blue Sky ?.

Yoga : Iy betul.

Penelpon: Saya mohon maaf, saya disuruh untuk meletakan Bom di Blue Sky, dan saya dibayar 3 juta.

Yoga : Maksudnya apa Pak?

Penelepon: (langsung menutup telepon).

 

 

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Petugas kepolisian tampak berjaga di bandara Kualanamu, Sumut, Selasa (12/7/2016).

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO   – BRI Lounge area Blue Sky di terminal keberangkatan domestik Bandara KNIA diteror bom, Rabu (16/11) sekira pukul 11.40 Wib. Teror bom ini dilakukan oleh seorang pria penelepon gelap.

Telepon teror bom ini pertama kali diterima oleh Yossy (19), petugas recepsionis Blue Sky. Kepada Yossi, penelepon mengaku sudah meletakkan bom di Blue Sky.

Yossy langsung mematikan telepon begitu mendengar teror itu. Berselang dua menit, telepon di bagian recepsionis tersebut kembali berbunyi. Kali ini Yossy meminta Yoga Ariyanantha (29), petugas recepsionis BRI Lounge  untuk menjawab telepon.

Sama seperti pertama kali bertelepon, si penelepon mengatakan jika dirinya sudah meletakkan bom di Blue Sky. Penelepon juga mengaku diupah Rp3 juta untuk meletakkan bom di area Blue Sky. Mendapatkan dua kali telepon gelap teror bom, Yossy dan Yoga pun berkoordnasi dengan petugas keamanan Bandara Kualanamu.

Atas informasi itu, petugas bandara bergegas ke BRI Lounge area Blue Sky. Sambil berjaga di sekitar lokasi, petugas menghubungi Polres Deliserdang dan Polda Sumatera Utara. Namun teror bom ini sempat ditutupi PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu kepada wartawan.

Manajer Keamanan Bandara Kualanamu Kuswadi yang dihubungi melalui ponselnya menegaskan jika tidak ada teror bom hanya simulasi pengamanan teror bom. “Tidak ada teror bom, hanya simulasi pengamanan teror bom,” sebut Kuswadi yang mengaku sedang di lokasi.

Untuk menghindari kehebohan dan kepanikan penumpang, petugas keamanan Bandara Kualanamu menerangkan kepada para penumpang jika sedang ada simulasi pengamanan teror bom.

Kapolres Deliserdang, AKBP Robert Dacosta, Kasat Intel AKP M.Simarmata, Kasat Reskrim AKP Teuku Fathir Mustafa serta personil Polres Deliserdang dan Polsek Beringin tiba di lokasi sekira pukul 13.00 WIB. 10 personel penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Polda Sumatera Utara tiba dengan dipimpin Ipda Roni Sarko.

Ditegaskan Robert Da Costa, hasil penyisiran dan pemeriksaan Tim Jibom Brimob Poldasu, bandara dinyatakan clear atau bersih tidak ditemukan benda mencurigakan ataupun bom.

General Manajer (GM) PT AP II Cabang Bandara Kualanamu, Iwan Khirhadianto menjelaskan pelaku teror itu mungkin hanya iseng. “Mungkin hanya iseng, sehingga coba-coba mengancam. Buktinya setelah disterilisasi petugas tidak menemukan bom. Namun demikian kita tetap waspada sehingga diturunkan petugas penjinak bom,” sebutnya. (man/ras)

Ini Obrolan Peneror dan Resepsionis BRI Lounge area Blue Sky

Penelpon gelap : Maaf ini Blue Sky,?

Yossi : Ya, Ada yang bisa saya bantu.

Penelpon gelap : Saya minta maaf, saya hanya disuruh meletakkan bahan peledak di Blue Sky.

Yossi : telepon langsung ditutup.

Satu menit kemudian penelpon gelap kembali menghubungi diangkat oleh Yoga.

Yoga : Selamat siang pak,

Penelpon gelap : Ini Blue Sky ?.

Yoga : Iy betul.

Penelpon: Saya mohon maaf, saya disuruh untuk meletakan Bom di Blue Sky, dan saya dibayar 3 juta.

Yoga : Maksudnya apa Pak?

Penelepon: (langsung menutup telepon).

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/