28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Sinabung Tak Terpengaruh Gempa

KARO, SUMUTPOS.CO – Gempa tektonik berkekuatan 6, 5 skala richter (SR) yang mengguncang beberapa wilayah di Sumatera Utara (Sumut), Senin (16/1) malam, tak berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung. Hal ini ditandai dengan tak adanya penambahan jumlah erupsi yang terjadi pasca gempa.

Hingga Selasa (17/1) siang, erupsi Gunung Sinabung masih terpantau standar, yakni 3 kali dalam sehari. “Sampai saat ini gempa itu tak mempengaruhi aktivitas vulkanik Sinabung. Karena gempa tektonik itu hanya retakan lempengen,” tegas Deri Al Hidayat, Petugas Pemantau Gunung Api Sinabung (PPGA) saat ditemui Sumut Pos di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.

Meski begitu, Deri belum bisa memastikan lebih lanjut yang bakal terjadi beberapa hari ke depan. “Pokoknya untuk saat ini belum ada pengaruh gempa itu ke Sinabung, tapi ke depan kita belum bisa prediksi. Semoga saja tidak terjadi peningkatan vulkanik. Karena sampai hari ini Sinabung masih berstatus awas level satu,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, pasca gempa terjadi, pihaknya mengintensifkan pemantauan untuk melihat perubahan kekuatan kegempaan Sinabung. Data yang dirangkum Sumut Pos, paskagempa hingga kemarin sore, Gunung Sinabung tercatat erupsi sebanyak 3 kali dengan sekali luncuran awan panas.

Erupsi pertama terjadi pada Selasa (17/1) dini hari, tepatnya pukul 01.45 WIB. Erupsi kedua pada pukul 07.17 WIB dan terakhir pukul 08.31 WIB yang diikuti luncuran awan panas. Erupsi itu tercatat dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah Timur-Tenggara. Sedang tinggi kolom 2.100-3.000 meter dengan durasi 100-599 detik.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gempa tektonik berkekuatan 6, 5 skala richter (SR) yang mengguncang beberapa wilayah di Sumatera Utara (Sumut), Senin (16/1) malam, tak berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung. Hal ini ditandai dengan tak adanya penambahan jumlah erupsi yang terjadi pasca gempa.

Hingga Selasa (17/1) siang, erupsi Gunung Sinabung masih terpantau standar, yakni 3 kali dalam sehari. “Sampai saat ini gempa itu tak mempengaruhi aktivitas vulkanik Sinabung. Karena gempa tektonik itu hanya retakan lempengen,” tegas Deri Al Hidayat, Petugas Pemantau Gunung Api Sinabung (PPGA) saat ditemui Sumut Pos di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.

Meski begitu, Deri belum bisa memastikan lebih lanjut yang bakal terjadi beberapa hari ke depan. “Pokoknya untuk saat ini belum ada pengaruh gempa itu ke Sinabung, tapi ke depan kita belum bisa prediksi. Semoga saja tidak terjadi peningkatan vulkanik. Karena sampai hari ini Sinabung masih berstatus awas level satu,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, pasca gempa terjadi, pihaknya mengintensifkan pemantauan untuk melihat perubahan kekuatan kegempaan Sinabung. Data yang dirangkum Sumut Pos, paskagempa hingga kemarin sore, Gunung Sinabung tercatat erupsi sebanyak 3 kali dengan sekali luncuran awan panas.

Erupsi pertama terjadi pada Selasa (17/1) dini hari, tepatnya pukul 01.45 WIB. Erupsi kedua pada pukul 07.17 WIB dan terakhir pukul 08.31 WIB yang diikuti luncuran awan panas. Erupsi itu tercatat dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah Timur-Tenggara. Sedang tinggi kolom 2.100-3.000 meter dengan durasi 100-599 detik.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/