JALUR KA BANDAR TINGGI-KUALA TANJUNG 21,5 KM
Direktur Prasarana Perkeretaapian, Zamrides mengatakan, pembangunan jalur KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung direncanakan sepanjang 21,5 kilometer. Pembiayaan dilakukan dengan pagu anggaran tahun 2017-2018 sebesar Rp577.696.610.000, lokasi pekerjaan di kabupaten Simalungun dan Batubara.
“Panjang lintasan 21,5 km termasuk emplasemen 25,5 km. Selain itu ada tiga stasiun yakni Stasiun Tanjung Gading, stasiun Kuala Tanjung, dan stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung,” kata Zamrides.
Jenis sistem persinyalan yang dibangun eletrik. Untuk ketersediaan lahan hingga saat ini sudah 99,1 persen, dengan progress fisik rata-rata sudah 40,61 persen.
“Saat ini masih ada dua bidang tanah yang belum dibebaskan dan itu sudah ditindaklanjuti dengan konsinyasi. Sudah ada putusan ganti rugi dari Pengadilan Negeri Simalungun. Tinggal eksekusi saja. Kita perkirakan bulan November, pembangunan sudah selesai. Untuk pembangunan ini, kita sudah merekrut tenaga kerja lokal sebanyak 406 orang yang bersifat padat karya,” kata Zamrides.
Pembangunan jalur KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, serta menekan waktu tempuh. Di mana saat ini angkutan barang dari KEK Sei Mangke harus melewati pelabuhan Belawan sejauh 140 km, dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam. Sementara kalau melalui pelabuhan Kuala Tanjung menempuh jarak 40 km, dengan waktu tempuh hanya 1 jam.
“Saat ini angkutan KA dari KEK Sei Mangke seminggu potensi angkutan 2.160 teus per tahun. Ke depan dapat dioptimalkan menjadi 6 jadwal kereta api per hari, dengan potensi angkutan 21.900 teus per tahun,” ujarnya. (bal/Jef)