32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Lansia Dikurung & Tidur Tanpa Pakaian di Lantai Semen

TANPA PAKAIAN:
Pria lansia bernama Abdulk Zalil (68), warga Jalan Sumber Gang Kolam Simsa, Harjo Sari II, Medan Amplas, terekam kamera tidur tanpa mengenakan pakaian.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebutan ‘anak durhaka’ kembali mencuat. Seorang pria lansia (lanjut usia) terekam kamera sedang tidur di sebuah ruangan berterali besi dan berlantai semen, di Lingkungan XIII, Kelurahan Harjosari III, Kecamatan Medan Amplas. Tubuhnya tidak berbalut pakaian. Netizen yang marah kontan menyebut anak dan menantu yang mengurung si pria lansia itu sebagai ‘anak durhaka’.

Kisah tentang seorang pria lansia dengan kondisi telanjang tidur di sebuah ruangan mirip penjara, awalnya menyebar dari salah satu akun Facebook bernama Zhivillafhankan Mochi. Ia memuat foto si lansia yang sedang tidur dengan kondisi telanjang, di sebuah ruangan berterali besi dan berlantai semen. Di sebelah kiri bawahnya, terdapat botol air mineral. Sementara di kiri atasnya, piring makan terbuat dari plastik berwarna merah.

Dalam postingannya, Mochi menuliskan: “Jahanam kali anak dan menantu. Durhaka kalian ya. Orang tua dari anak lahir banting tulang buat ngidupi anak. Tapi setelah lumpuh kalian ginikan. Seumur-umur di gang-ku, nggak pernah ada kaya gini. Kejadian di Gang Sumber Utama Kanal Marendal Medan. Rumah kontrakan pintu 8. Kangan sampai lah kita durhaka sama orang tua. Ya, Allah tega kali.”

Postingan ini langsung mendapat reaksi dari netizen. Banyak netizen terenyuh menyaksikan kondisi lansia ini. Tampak tak berdaya seolah ditelantarkan begitu saja. Tubuhnya memprihatinkan karena terlihat kurus kering.

Postingan itu pun menjadi viral. Hingga akhirnya sampai kepada Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto.

Ikut prihatin, Kapolrestabes pun mengerahkan personelnya melakukan penyelidikan. Ternyata benar, foto itu bukan hoax. Temuan polisi, pria lansia itu bernama Abdulk Zalil (68), tinggal di Jalan Sumber Gang Kolam Simsa, Kelurahan Harjo Sari II, Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara.

“Saat ditemukan, bapak dengan tiga orang anak ini tidur tanpa alas di ruangan mirip penjara,” kata Dadang, Kamis (17/1).

Selama ini, Abdul tinggal bersama putrinya yang bernama Rahmadani (28). Mereka mengontrak rumah di Gang Kolam. Dua anak Abdul lainnya bekerja di Malaysia. Konon, kedua anaknya itu sudah tidak peduli lagi dengan keadaan Abdul.

Abdul sudah beberapa waktu sakit. Karena tak kunjung sembuh, putrinya mengasingkan Abdul di salah satu ruangan yang ada di belakang rumah yang mereka sewa.

Warga sekitar yang melihat kondisi Abdul, sempat kecewa dengan sikap putri korban yang terkesan menelantarkan orang tuanya tanpa belas kasihan.

Aparat Polsek Patumbak dan Kecamatan Medan Amplas pun bergerak cepat, dengan membawa Abdul ke rumah sakit untuk dirawat. “Pak Abdul sudah kita bawa ke rumah sakit untuk dirawat,” tegas Dadang.

Salah seorang warga sekitar, Nina mengatakan sangat menyayangkan sikap anak korban, yang memperlakukan orang tuanya seperti binatang. Dia berharap, agar kasus seperti ini tidak kembali terjadi.

“Kasian bapak itu. Maunya jangan sampai seperti itu. Tega kali kita sebagai anak seperti itu,” katanya.

Nina mengingatkan, manusia sudah ditakdirkan untuk menjaga serta melindungi orang tua dengan sebaik-baiknya. Apalagi di saat mereka sudah tua ataupun sakit.

Kepala Lingkungan XIII, Harjosari II, Medan Amplas Ronal Sinulingga, yang ditemui mengatakan, perlakukan anak korban sebenarnya tidak seperti apa yang tersebar di media Facebook.

“Jadi, orang tuanya itu sakit stroke. Bapak itu kerap membuang kotorannya ke mana-mana. Anak korban lantas memandikannya untuk membersihkan. Kemudian, mereka menempatkan orang tua itu tersebut di sebuah tempat di samping rumah mereka,”kata Ronal.

Nah, saat proses itu berlangsung, warga yang kebetulan melintas, mengabadikan kejadian itu dengan kamera ponsel. Selanjutnya menyebarkannya ke media sosial hingga viral.

“Apa yang dilihat, mungkin dia tidak tahu. Sehingga virallah itu. Kasus ini sudah sampai ke tangan Muspika Medan Amplas dan telah dilakukan mediasi. Anak korban diminta agar tidak mengulangi perbuatannya kembali,” katanya.

Ronal mengatakan, orang tua korban diketahui mengidap sakit stroke sejak 4 bulan (Oktober 2018) yang lalu. “Mereka sudah 7 tahun menjadi penduduk di sini,” tandasnya. (*)

TANPA PAKAIAN:
Pria lansia bernama Abdulk Zalil (68), warga Jalan Sumber Gang Kolam Simsa, Harjo Sari II, Medan Amplas, terekam kamera tidur tanpa mengenakan pakaian.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebutan ‘anak durhaka’ kembali mencuat. Seorang pria lansia (lanjut usia) terekam kamera sedang tidur di sebuah ruangan berterali besi dan berlantai semen, di Lingkungan XIII, Kelurahan Harjosari III, Kecamatan Medan Amplas. Tubuhnya tidak berbalut pakaian. Netizen yang marah kontan menyebut anak dan menantu yang mengurung si pria lansia itu sebagai ‘anak durhaka’.

Kisah tentang seorang pria lansia dengan kondisi telanjang tidur di sebuah ruangan mirip penjara, awalnya menyebar dari salah satu akun Facebook bernama Zhivillafhankan Mochi. Ia memuat foto si lansia yang sedang tidur dengan kondisi telanjang, di sebuah ruangan berterali besi dan berlantai semen. Di sebelah kiri bawahnya, terdapat botol air mineral. Sementara di kiri atasnya, piring makan terbuat dari plastik berwarna merah.

Dalam postingannya, Mochi menuliskan: “Jahanam kali anak dan menantu. Durhaka kalian ya. Orang tua dari anak lahir banting tulang buat ngidupi anak. Tapi setelah lumpuh kalian ginikan. Seumur-umur di gang-ku, nggak pernah ada kaya gini. Kejadian di Gang Sumber Utama Kanal Marendal Medan. Rumah kontrakan pintu 8. Kangan sampai lah kita durhaka sama orang tua. Ya, Allah tega kali.”

Postingan ini langsung mendapat reaksi dari netizen. Banyak netizen terenyuh menyaksikan kondisi lansia ini. Tampak tak berdaya seolah ditelantarkan begitu saja. Tubuhnya memprihatinkan karena terlihat kurus kering.

Postingan itu pun menjadi viral. Hingga akhirnya sampai kepada Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto.

Ikut prihatin, Kapolrestabes pun mengerahkan personelnya melakukan penyelidikan. Ternyata benar, foto itu bukan hoax. Temuan polisi, pria lansia itu bernama Abdulk Zalil (68), tinggal di Jalan Sumber Gang Kolam Simsa, Kelurahan Harjo Sari II, Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara.

“Saat ditemukan, bapak dengan tiga orang anak ini tidur tanpa alas di ruangan mirip penjara,” kata Dadang, Kamis (17/1).

Selama ini, Abdul tinggal bersama putrinya yang bernama Rahmadani (28). Mereka mengontrak rumah di Gang Kolam. Dua anak Abdul lainnya bekerja di Malaysia. Konon, kedua anaknya itu sudah tidak peduli lagi dengan keadaan Abdul.

Abdul sudah beberapa waktu sakit. Karena tak kunjung sembuh, putrinya mengasingkan Abdul di salah satu ruangan yang ada di belakang rumah yang mereka sewa.

Warga sekitar yang melihat kondisi Abdul, sempat kecewa dengan sikap putri korban yang terkesan menelantarkan orang tuanya tanpa belas kasihan.

Aparat Polsek Patumbak dan Kecamatan Medan Amplas pun bergerak cepat, dengan membawa Abdul ke rumah sakit untuk dirawat. “Pak Abdul sudah kita bawa ke rumah sakit untuk dirawat,” tegas Dadang.

Salah seorang warga sekitar, Nina mengatakan sangat menyayangkan sikap anak korban, yang memperlakukan orang tuanya seperti binatang. Dia berharap, agar kasus seperti ini tidak kembali terjadi.

“Kasian bapak itu. Maunya jangan sampai seperti itu. Tega kali kita sebagai anak seperti itu,” katanya.

Nina mengingatkan, manusia sudah ditakdirkan untuk menjaga serta melindungi orang tua dengan sebaik-baiknya. Apalagi di saat mereka sudah tua ataupun sakit.

Kepala Lingkungan XIII, Harjosari II, Medan Amplas Ronal Sinulingga, yang ditemui mengatakan, perlakukan anak korban sebenarnya tidak seperti apa yang tersebar di media Facebook.

“Jadi, orang tuanya itu sakit stroke. Bapak itu kerap membuang kotorannya ke mana-mana. Anak korban lantas memandikannya untuk membersihkan. Kemudian, mereka menempatkan orang tua itu tersebut di sebuah tempat di samping rumah mereka,”kata Ronal.

Nah, saat proses itu berlangsung, warga yang kebetulan melintas, mengabadikan kejadian itu dengan kamera ponsel. Selanjutnya menyebarkannya ke media sosial hingga viral.

“Apa yang dilihat, mungkin dia tidak tahu. Sehingga virallah itu. Kasus ini sudah sampai ke tangan Muspika Medan Amplas dan telah dilakukan mediasi. Anak korban diminta agar tidak mengulangi perbuatannya kembali,” katanya.

Ronal mengatakan, orang tua korban diketahui mengidap sakit stroke sejak 4 bulan (Oktober 2018) yang lalu. “Mereka sudah 7 tahun menjadi penduduk di sini,” tandasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/