30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tak Semua Diare Harus Minum Antibiotik

MEDAN- Semua orang pernah mengalami diare akut. Namun, tidak semua yang mengalami diare akut harus mengonsumsi obat antibiotik, kecuali ada indikasi infeksi. Pasalnya, diare akut dapat sembuh dengan sendirinya.
“Jangan terburu-buru memberikan antibiotik, karena kuman-kuman flora normal atau yang beguna pada pencernaan akan mati, sehinga kuman patogen akan hidup. Diare juga dapat sembuh sendiri,” ungkap pakar kesehatan penyakit tropik dan infeksi dr Umar Zein, Selasa (17/5).

Umar Zein menuturkan, diare yang bisa membaik sendiri jika berhubungan dengan makanan yang sehat, tidak stres atau tidak alergi terhadap makanan tertentu. Namun, jika ada indikasi infeksi maka kalau kotoran atau tinjanya berlendir dan berdarah dan disertai demam dan kolera. “Dinamakan diare akut itu jika buang air besar lebih dari dua kali dan kotorannya encer, ini karena adanya gangguan pencernaan, hipersekresi, pergerakan usus,” ungkapnya.
Diare akut dengan indikasi infeksi, lanjutnya, kalau dua atau tiga hari tidak sembuh juga tanpa meminum obat. “Kalau dua atau tiga hari tidak sembuh juga, baru diperkirakan ada indikasi infeksi.  Yang terpenting pada penderita diare harus mengganti cairan dengan oralit, jika tidak maka bisa mengalami hipopolemik shock. Jangan sepelekan penyakit diare, dan jangan percaya mitos kalau anak-anak diare, dibilang mau pandai,” ungkapnya.

Salah satu cara mencegah diare, kata Umar, mencuci tangan usai keluar dari toilet dan sebelum makan, serta bersihkan sayuran secara menyeluruh dengan air bersih.(mag-7)

MEDAN- Semua orang pernah mengalami diare akut. Namun, tidak semua yang mengalami diare akut harus mengonsumsi obat antibiotik, kecuali ada indikasi infeksi. Pasalnya, diare akut dapat sembuh dengan sendirinya.
“Jangan terburu-buru memberikan antibiotik, karena kuman-kuman flora normal atau yang beguna pada pencernaan akan mati, sehinga kuman patogen akan hidup. Diare juga dapat sembuh sendiri,” ungkap pakar kesehatan penyakit tropik dan infeksi dr Umar Zein, Selasa (17/5).

Umar Zein menuturkan, diare yang bisa membaik sendiri jika berhubungan dengan makanan yang sehat, tidak stres atau tidak alergi terhadap makanan tertentu. Namun, jika ada indikasi infeksi maka kalau kotoran atau tinjanya berlendir dan berdarah dan disertai demam dan kolera. “Dinamakan diare akut itu jika buang air besar lebih dari dua kali dan kotorannya encer, ini karena adanya gangguan pencernaan, hipersekresi, pergerakan usus,” ungkapnya.
Diare akut dengan indikasi infeksi, lanjutnya, kalau dua atau tiga hari tidak sembuh juga tanpa meminum obat. “Kalau dua atau tiga hari tidak sembuh juga, baru diperkirakan ada indikasi infeksi.  Yang terpenting pada penderita diare harus mengganti cairan dengan oralit, jika tidak maka bisa mengalami hipopolemik shock. Jangan sepelekan penyakit diare, dan jangan percaya mitos kalau anak-anak diare, dibilang mau pandai,” ungkapnya.

Salah satu cara mencegah diare, kata Umar, mencuci tangan usai keluar dari toilet dan sebelum makan, serta bersihkan sayuran secara menyeluruh dengan air bersih.(mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/