Sementara, Pengamat Politik Warjio menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan penjaringan Cagubsu di PDIP sepi dari peminat. Dia menyebut faktor utama yang menjadi pertimbangan adalah Pilkada DKI.
Diketahui, PDIP mengusung sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon gubernur meski telah melakukan penistaan agama. “Mungkin saja orang berhati-hati merapat ke PDIP, takut dikait-kaitkan seperti di Jakarta,” ujarnya.
Bahkan Warjio memprediksi sosok yang akan mendaftarkan diri sebagai Cagubsu dari berasal dari kalangan internal. “Dari eksternal pasti berpikir dua kali, takut dikait-kaitkan dengan DKI. Sepertinya penjaringan Cagubsu PDIP hanya akan diisi oleh kalangan internal,” sebutnya.
Warjio memberikan saran kepada seluruh parpol agar mencontoh apa yang dilakukan PKS dan Gerindra di Pilkada DKI Jakarta. Dimana kedua parpol tersebut tidak memaksakan kehendak untuk mengusung kadernya untuk bertarung di Pilkada. “Anies – Sandi itu kan bukan orang parpol,” terangnya.
“PDIP selalu gagal di Pilgubsu dua edisi terakhir. Ini harus jadi catatan penting untuk partai tersebut. Jangan terlalu memaksakan untuk mengusung kader internal yang peluangnya kecil, dua edisi Pilgubsu terakhir PDIP mengusung kader. Harusnya kedepan dicari dari kalangan eksternal yang benar-benar mumpuni. Karena banyak kalangan yang menginginkan agar ada perubahan dan muncul sosok baru,” jelasnya. (dik/yaa)