31 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Pemko Medan Siapkan 17 Langkah Strategis Tekan Angka Stunting

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan pada tahun 2022 lalu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengaku terus berupaya untuk kembali menurunkan angka stunting pada tahun 2023 ini.

“Tahun ini kita (Dinkes Medan) akan terus berfokus untuk kembali menurunkan angka stunting di Kota Medan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufiq Ririansyah melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Medan, dr Helena Rugun Nauli Nainggolan, Kamis (18/5/2023).

Dikatakan Rugun, setidaknya ada 17 langkah yang akan terus dilakukan Dinkes Medan dalam menekan angka stunting di tahun 2023. Upaya tersebut diyakini sebagai metode yang efektif, sebab telah terbukti pada tahun 2022 lalu.

Adapaun ke-17 langkah tersebut, yakni:

  1. Pelacakan kasus gizi buruk, gizi kurang dan stunting oleh kader.
  2. Pembinaan Kader Pembangunan Manusia.
  3. Rembuk Stunting Kecamatan.
  4. Pengukuran dan Publikasi Stunting.
  5. Sosialisasi dan koordinasi stunting.
  6. Pemantauan pertumbuhan balita.
  7. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin.
  8. Ibu hamil KEK dapat PMT.
  9. Remaja Puteri dapat TTD 52 tablet.
  10. Kegiatan Praktik Perilaku Pemulihan Gizi.
  11. Pemberian PMT bagi balita gizi buruk dan gizi kurang.
  12. Pembinaan Kader dalam pemberian Makan bayi dan anak.
  13. penguatan ASI eksklusif.
  14. Pemicuan STBM.
  15. Germas tingkat Kecamatan.
  16. Bapak Asuh anak stunting (kolaborasi dgn Dinas P2KB dan seluruh OPD pemko Medan), dan
  17. Aplikasi Balitaku (kolaborasi dgn Dinas Kominfo terkait pemantauan penanganan Anak Stunting melalui BAAS).

“Semua langkah tersebut terus kita lakukan sampai saat ini dan kedepannya. Kita juga mengajak semua pihak untuk ikut dan berkolaborasi dalam melakukan langkah-langkah tersebut,” ujarnya.

Khususnya untuk program ‘Bapak Asuh’, kata Rugun, saat ini banyak pihak yang telah berpartisipasi. Namun begitu, Dinkes Medan terus mengajak lebih banyak lagi pihak yang may berpartisipasi agar program ‘Bapak Asuh’ bisa berjalan dengan lebih maksimal.”Kita berharap dukungan dan masukan dari berbagai pihak dalam upaya penanganan stunting di Kota Medan,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Sudari ST, meminta semua pihak untuk bersama-sama mendukung upaya Pemko Medan dibawah kepemimpinan Bobby Nasution dalam menekan angka stunting di Kota Medan pada tahun 2023 ini.

Terkhusus kepada Dinkes Medan, Sudari berharap agar OPD tersebut dapat terus berfokus melakukan upaya-upaya nyata untuk menurunkan angka stunting. Dengan harapan, angka stunting Kota Medan pada tahun 2023 dapat turun secara signifikan seperti halnya di tahun 2022 lalu.

“Kita meminta agar angka stunting tahun ini bisa kembali turun secara signifikan seperti halnya di tahun lalu. Upaya-upaya dan langkah-langkah strategis harus terus dilakukan, dan semua pihak harus dapat bersama-sama mendukung upaya Pemko Medan ini,” kata Sudari kepada Sumut Pos, Kamis (18/5).

Dikatakan Sudari, Komisi II DPRD Medan memberikan apresiasi kepada Dinkes Medan yang telah berhasil menurunkan angka stunting di Kota Medan. Seperti diketahui, pada Februari 2022, angka stunting di Kota Medan berada di angka 550 kasus. Namun pada Agustus 2022, jumlah itu turun ke angka 364 kasus dan bahkan kembali turun ke angka 298 kasus pada Februari 2023.”Harapan kita angka ini bisa kembali turun drastis di tahun ini,” harapnya.

Ia juga meminta setiap OPD di lingkungan Pemko Medan untuk ikut serta membantu upaya Dinkes Medan dalam upaya penurunan angka stunting.

“Bahwa masalah stunting bukan hanya tanggungjawab Dinkes, tapi seluruh OPD yang ada di lingkungan Pemko Medan,” pungkasnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan pada tahun 2022 lalu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengaku terus berupaya untuk kembali menurunkan angka stunting pada tahun 2023 ini.

“Tahun ini kita (Dinkes Medan) akan terus berfokus untuk kembali menurunkan angka stunting di Kota Medan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufiq Ririansyah melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Medan, dr Helena Rugun Nauli Nainggolan, Kamis (18/5/2023).

Dikatakan Rugun, setidaknya ada 17 langkah yang akan terus dilakukan Dinkes Medan dalam menekan angka stunting di tahun 2023. Upaya tersebut diyakini sebagai metode yang efektif, sebab telah terbukti pada tahun 2022 lalu.

Adapaun ke-17 langkah tersebut, yakni:

  1. Pelacakan kasus gizi buruk, gizi kurang dan stunting oleh kader.
  2. Pembinaan Kader Pembangunan Manusia.
  3. Rembuk Stunting Kecamatan.
  4. Pengukuran dan Publikasi Stunting.
  5. Sosialisasi dan koordinasi stunting.
  6. Pemantauan pertumbuhan balita.
  7. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin.
  8. Ibu hamil KEK dapat PMT.
  9. Remaja Puteri dapat TTD 52 tablet.
  10. Kegiatan Praktik Perilaku Pemulihan Gizi.
  11. Pemberian PMT bagi balita gizi buruk dan gizi kurang.
  12. Pembinaan Kader dalam pemberian Makan bayi dan anak.
  13. penguatan ASI eksklusif.
  14. Pemicuan STBM.
  15. Germas tingkat Kecamatan.
  16. Bapak Asuh anak stunting (kolaborasi dgn Dinas P2KB dan seluruh OPD pemko Medan), dan
  17. Aplikasi Balitaku (kolaborasi dgn Dinas Kominfo terkait pemantauan penanganan Anak Stunting melalui BAAS).

“Semua langkah tersebut terus kita lakukan sampai saat ini dan kedepannya. Kita juga mengajak semua pihak untuk ikut dan berkolaborasi dalam melakukan langkah-langkah tersebut,” ujarnya.

Khususnya untuk program ‘Bapak Asuh’, kata Rugun, saat ini banyak pihak yang telah berpartisipasi. Namun begitu, Dinkes Medan terus mengajak lebih banyak lagi pihak yang may berpartisipasi agar program ‘Bapak Asuh’ bisa berjalan dengan lebih maksimal.”Kita berharap dukungan dan masukan dari berbagai pihak dalam upaya penanganan stunting di Kota Medan,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Sudari ST, meminta semua pihak untuk bersama-sama mendukung upaya Pemko Medan dibawah kepemimpinan Bobby Nasution dalam menekan angka stunting di Kota Medan pada tahun 2023 ini.

Terkhusus kepada Dinkes Medan, Sudari berharap agar OPD tersebut dapat terus berfokus melakukan upaya-upaya nyata untuk menurunkan angka stunting. Dengan harapan, angka stunting Kota Medan pada tahun 2023 dapat turun secara signifikan seperti halnya di tahun 2022 lalu.

“Kita meminta agar angka stunting tahun ini bisa kembali turun secara signifikan seperti halnya di tahun lalu. Upaya-upaya dan langkah-langkah strategis harus terus dilakukan, dan semua pihak harus dapat bersama-sama mendukung upaya Pemko Medan ini,” kata Sudari kepada Sumut Pos, Kamis (18/5).

Dikatakan Sudari, Komisi II DPRD Medan memberikan apresiasi kepada Dinkes Medan yang telah berhasil menurunkan angka stunting di Kota Medan. Seperti diketahui, pada Februari 2022, angka stunting di Kota Medan berada di angka 550 kasus. Namun pada Agustus 2022, jumlah itu turun ke angka 364 kasus dan bahkan kembali turun ke angka 298 kasus pada Februari 2023.”Harapan kita angka ini bisa kembali turun drastis di tahun ini,” harapnya.

Ia juga meminta setiap OPD di lingkungan Pemko Medan untuk ikut serta membantu upaya Dinkes Medan dalam upaya penurunan angka stunting.

“Bahwa masalah stunting bukan hanya tanggungjawab Dinkes, tapi seluruh OPD yang ada di lingkungan Pemko Medan,” pungkasnya. (map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/