25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Pelindo I Kembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung

MEDAN- Sebagai wujud serius pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I bersama PT Pembangunan Perumahan  PT PP (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahamanan (MoU) Memorandum of Understanding tentang Pengembangan Terminal Petikemas Pelabuhan Kuala Tanjung di Hotel Park Jakarta, Jumat (15/6).

Tujuan MoU ini adalah untuk melakukan studi kelayakan awal (Preliminary Feasibility Study) mengenai potensi dan kegiatan operasional, rencana bisnis dan analisa kelayakan keuangan serta persiapan perizinan dan konsep kerja sama lebih lanjut.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I, Bambang Eka Cahyana menjelaskan di Pelabuhan Kuala Tanjung akan dibangun Terminal Curah Cair dengan nilai investasi Rp567,5 miliar dan Terminal Petikemas dengan nilai Investasi Rp4 triliun.

“Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung adalah proyek pembangunan yang besar dan membutuhkan dana investasi yang cukup besar juga, maka kami menggandeng BUMN strategis lain untuk joint investment dalam proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung,” jelas Bambang dalam acara penandatanganan MoU tersebut.

Bambang menjelaskan dalam mengembangkan Terminal Curah Cair, Pelindo I akan bermitra dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT PP (Persero) Tbk. Sedangkan pengembangan Terminal Petikemas, Pelindo I bermitra dengan PT PP (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero).
“Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung adalah hal yang urgent untuk perekonomian Indonesia, terutama Indonesia Barat, untuk itu kami akan segera memulainya dalam waktu dekat dan penandatanganan MoU ini merupakan langkah penting,” tegas Bambang.

Humas PT Pelindo I M Taufik Fadillah menjelaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung saat ini ditetapkan menjadi Logistik Hubungan Transportasi Laut sesuai konsep Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional. Hinterland dominannya adalah kelapa sawit yang mempunyai basis industri di Kawasan Industri Sei Mangke yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui PP No 29 Thn 2012.

“Pengembangan ini sejalan dengan program pemerintah MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan pembangunan Ekonomi Indonesia) dalam mewujudkan Konektivitas Nasional,” jelas Taufik.

Pelabuhan Kuala Tanjung adalah salah satu cabang pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo I. (sih)

MEDAN- Sebagai wujud serius pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I bersama PT Pembangunan Perumahan  PT PP (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahamanan (MoU) Memorandum of Understanding tentang Pengembangan Terminal Petikemas Pelabuhan Kuala Tanjung di Hotel Park Jakarta, Jumat (15/6).

Tujuan MoU ini adalah untuk melakukan studi kelayakan awal (Preliminary Feasibility Study) mengenai potensi dan kegiatan operasional, rencana bisnis dan analisa kelayakan keuangan serta persiapan perizinan dan konsep kerja sama lebih lanjut.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I, Bambang Eka Cahyana menjelaskan di Pelabuhan Kuala Tanjung akan dibangun Terminal Curah Cair dengan nilai investasi Rp567,5 miliar dan Terminal Petikemas dengan nilai Investasi Rp4 triliun.

“Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung adalah proyek pembangunan yang besar dan membutuhkan dana investasi yang cukup besar juga, maka kami menggandeng BUMN strategis lain untuk joint investment dalam proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung,” jelas Bambang dalam acara penandatanganan MoU tersebut.

Bambang menjelaskan dalam mengembangkan Terminal Curah Cair, Pelindo I akan bermitra dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT PP (Persero) Tbk. Sedangkan pengembangan Terminal Petikemas, Pelindo I bermitra dengan PT PP (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero).
“Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung adalah hal yang urgent untuk perekonomian Indonesia, terutama Indonesia Barat, untuk itu kami akan segera memulainya dalam waktu dekat dan penandatanganan MoU ini merupakan langkah penting,” tegas Bambang.

Humas PT Pelindo I M Taufik Fadillah menjelaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung saat ini ditetapkan menjadi Logistik Hubungan Transportasi Laut sesuai konsep Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional. Hinterland dominannya adalah kelapa sawit yang mempunyai basis industri di Kawasan Industri Sei Mangke yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui PP No 29 Thn 2012.

“Pengembangan ini sejalan dengan program pemerintah MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan pembangunan Ekonomi Indonesia) dalam mewujudkan Konektivitas Nasional,” jelas Taufik.

Pelabuhan Kuala Tanjung adalah salah satu cabang pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo I. (sih)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/