25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Rumah Mantan Sekwan Dibobol, 2 Kg Emas Lewong

Terjadi di Komplek Tasbih, Dekat Rumah Plt Gubsu

MEDAN-Sebuah rumah di Komplek Perumahan Taman Setiabudi Indah (Tasbih) dibobol maling. Kawanan maling yang diduga berjumlah lebih dari tiga orang beroperasi di rumah mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumut Almarhum Alimusa Siregar. Dua kilogram emas pun berhasil dibawa lari.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (16/6) malam. Rumah Alm Alimusa Siregar yang berada di Jalan Cikasraya blok RR/SS No 86 tersebut memang dalam keadaan kosong. Istri Alimusan

Nila Kusuma (56) uang merupakan pensiunan Bank Indonesia, dan anggota keluarga lainnya sedang di Binjai. “Kami semua berangkat dari rumah sore tadi jam 5, terus rumah kosong,” ujar cucu korban, Wahyudi (28), Minggu (27/6)

Wahyudi mengaku, saat meninggalkan rumahnya seluruh pintu dan jendela serta gerbang rumah berlantai dua nan mewah itu sudah ditutup rapat dan rapi. Namun sepulangnya dari tempat keluarganya rumah yang dibangun pada 2000-an itu sudah dalam kondisi acak acakan.

Hal ini dibenarkan oleh anak korban, Teguh Pribadi Siregar. “Kami baru pulang dari Binjai tempat nenek, karena kami ramai, kami masuk dari pintu samping. Kebetulan dari situ pintunya sedikit luas,” katanya.

Kemudian, dia melihat pintu samping rumah sudah terbuka dengan kondisi rusak. Tak pelak, pemandangan itu membuat mereka terkejut. “Kami melihat kondisi pintu sudah dalam keadaan rusak bekas congkelan, ibu saya pun langsung melihat kamarnya dan ternyata kondisi kamar sudah dalam berantakan dan berangkas sudah tidak ada lagi,” terang Teguh.

Menurut Teguh, brankas besi itu berisi surat-surat berharga di antaranya surat tanah ada 10, berkas dari notaris terkait pemilikan ruko di Pasar 1 yang terletak di Perumahan Alti Araksa, sertifikat tanah kosong di Sipirok, sertifikat tanah di Tanjungmorawa sebanyak 5 buah dengan SK Camat, BPKB mobil sebanyak 5 unit, dan BPKB Vespa .
“Juga ada emas dengan total 2 kg di antaranya 1,8 kg emas murni dan 200 gram emas mahar berbentuk pintu Aceh,” jelasnya sambil mengatakan kerugian mencapai miliaran rupiah.

Menurutnya, brankas tersebut berat dan harus digotong lebih dari 3 orang. Menurutnya, di dalam kamar ditemukan sarung golok. “Semua dibawa kabur oleh maling beserta brankasnya karena mereka tak bisa membukanya,” tambahnya.

Sementara itu, keterangan pembantu rumah tangga, Dian (40) warga Jalan Sri Gunting Kecamatan Medan Sunggal mengatakan kalau di saat kejadian dirinya sudah terlebih dahulu pulang ke rumah. Dia sudah pulang sebelum korban beserta keluarganya berangkat ke acara tersebut. “Kalau saya Bang, udah pulang duluan, baru ibu sama anak-anak berangkat, saya tidak ada di saat kejadian itu” ujarnya.

Maling diduga masuk dari pintu samping rumah yang berhadapan dengan rumah Plt Gubsu itu, dengan menggunakan mobil. Sebab, di depan pagar rumah tersebut terdapat sebuah lubang kecil dan bekas parkiran ban mobil, sehingga kuat dugaan brankas tersebut sempat terjatuh ke tanah sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam mobil pelaku.

Selang Lima Rumah dari Rumah Gatot

Dari informasi yang didaat, dihimpun Sumut pos dilokasi kejadian menyebutkan, saat kejadian itu penghuni rumah tidak ada berada di rumah, hal ini membuat pelaku yang diduga lebih dua orang mudah untuk menjalani aksinya, penghuni rumah diketahui sedang berkunjung di rumah keluarga di kawasan Jalan Binjai, Kota Binjai.

Anehnya,  walau berhadapan dengan rumah Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho berada di blok RR No 29 dan pengamanan ekstra ketat, tidak satu pun warga sekitar yang mengetahui. Bahkan satpam yang saat itu sedang bertugas juga tidak mengetahui adanya kejadian di wilayah tersebut.
“Saya bingung lihat sekuriti di sini. Dibayar mahal-mahal tapi bisa juga kemalingan padahal rumah saya tak jauh dari pos sekuriti,” ucap Teguh sembari menyatakan pos sekuriti terdekat hanya berjarak 50 meter.

Selanjutnya, korban melaporkan yang dialaminya ke pihak kepolisian. Mendapat informasi pembobolan rumah milik mantan sekwan DPRD Sumut, polisi dari Polsek Sunggal dan Sat Polresta Medan langsung terjun ke lokasi. Polisi juga melakukan olah TKP.

“Untuk sementara kita lidik dulu, terus kita kembangkan saat ini kita masih baru menerima laporan pengaduan dari korban dan tadi malam sudah dilakukan olah TKP,” ungkap Kapolsek Sunggal Kompol M Budi Hendrawan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (17/6) siang.
Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi. Saksi yang dimaksud adalah  terdiri korban Nila Kusuma, pembantu rumah tangga dan dua penghuni rumah yang lainnya. “Ya, sudah kita periksa,” ujarnya.

Budi pun menjelaskan bahwa pelaku diduga lebih dua orang. “Kita masih kita lakukan penyeledikkan untuk mengungkap pelakunya,” pungkasnya.(gus/jon)

Terjadi di Komplek Tasbih, Dekat Rumah Plt Gubsu

MEDAN-Sebuah rumah di Komplek Perumahan Taman Setiabudi Indah (Tasbih) dibobol maling. Kawanan maling yang diduga berjumlah lebih dari tiga orang beroperasi di rumah mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumut Almarhum Alimusa Siregar. Dua kilogram emas pun berhasil dibawa lari.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (16/6) malam. Rumah Alm Alimusa Siregar yang berada di Jalan Cikasraya blok RR/SS No 86 tersebut memang dalam keadaan kosong. Istri Alimusan

Nila Kusuma (56) uang merupakan pensiunan Bank Indonesia, dan anggota keluarga lainnya sedang di Binjai. “Kami semua berangkat dari rumah sore tadi jam 5, terus rumah kosong,” ujar cucu korban, Wahyudi (28), Minggu (27/6)

Wahyudi mengaku, saat meninggalkan rumahnya seluruh pintu dan jendela serta gerbang rumah berlantai dua nan mewah itu sudah ditutup rapat dan rapi. Namun sepulangnya dari tempat keluarganya rumah yang dibangun pada 2000-an itu sudah dalam kondisi acak acakan.

Hal ini dibenarkan oleh anak korban, Teguh Pribadi Siregar. “Kami baru pulang dari Binjai tempat nenek, karena kami ramai, kami masuk dari pintu samping. Kebetulan dari situ pintunya sedikit luas,” katanya.

Kemudian, dia melihat pintu samping rumah sudah terbuka dengan kondisi rusak. Tak pelak, pemandangan itu membuat mereka terkejut. “Kami melihat kondisi pintu sudah dalam keadaan rusak bekas congkelan, ibu saya pun langsung melihat kamarnya dan ternyata kondisi kamar sudah dalam berantakan dan berangkas sudah tidak ada lagi,” terang Teguh.

Menurut Teguh, brankas besi itu berisi surat-surat berharga di antaranya surat tanah ada 10, berkas dari notaris terkait pemilikan ruko di Pasar 1 yang terletak di Perumahan Alti Araksa, sertifikat tanah kosong di Sipirok, sertifikat tanah di Tanjungmorawa sebanyak 5 buah dengan SK Camat, BPKB mobil sebanyak 5 unit, dan BPKB Vespa .
“Juga ada emas dengan total 2 kg di antaranya 1,8 kg emas murni dan 200 gram emas mahar berbentuk pintu Aceh,” jelasnya sambil mengatakan kerugian mencapai miliaran rupiah.

Menurutnya, brankas tersebut berat dan harus digotong lebih dari 3 orang. Menurutnya, di dalam kamar ditemukan sarung golok. “Semua dibawa kabur oleh maling beserta brankasnya karena mereka tak bisa membukanya,” tambahnya.

Sementara itu, keterangan pembantu rumah tangga, Dian (40) warga Jalan Sri Gunting Kecamatan Medan Sunggal mengatakan kalau di saat kejadian dirinya sudah terlebih dahulu pulang ke rumah. Dia sudah pulang sebelum korban beserta keluarganya berangkat ke acara tersebut. “Kalau saya Bang, udah pulang duluan, baru ibu sama anak-anak berangkat, saya tidak ada di saat kejadian itu” ujarnya.

Maling diduga masuk dari pintu samping rumah yang berhadapan dengan rumah Plt Gubsu itu, dengan menggunakan mobil. Sebab, di depan pagar rumah tersebut terdapat sebuah lubang kecil dan bekas parkiran ban mobil, sehingga kuat dugaan brankas tersebut sempat terjatuh ke tanah sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam mobil pelaku.

Selang Lima Rumah dari Rumah Gatot

Dari informasi yang didaat, dihimpun Sumut pos dilokasi kejadian menyebutkan, saat kejadian itu penghuni rumah tidak ada berada di rumah, hal ini membuat pelaku yang diduga lebih dua orang mudah untuk menjalani aksinya, penghuni rumah diketahui sedang berkunjung di rumah keluarga di kawasan Jalan Binjai, Kota Binjai.

Anehnya,  walau berhadapan dengan rumah Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho berada di blok RR No 29 dan pengamanan ekstra ketat, tidak satu pun warga sekitar yang mengetahui. Bahkan satpam yang saat itu sedang bertugas juga tidak mengetahui adanya kejadian di wilayah tersebut.
“Saya bingung lihat sekuriti di sini. Dibayar mahal-mahal tapi bisa juga kemalingan padahal rumah saya tak jauh dari pos sekuriti,” ucap Teguh sembari menyatakan pos sekuriti terdekat hanya berjarak 50 meter.

Selanjutnya, korban melaporkan yang dialaminya ke pihak kepolisian. Mendapat informasi pembobolan rumah milik mantan sekwan DPRD Sumut, polisi dari Polsek Sunggal dan Sat Polresta Medan langsung terjun ke lokasi. Polisi juga melakukan olah TKP.

“Untuk sementara kita lidik dulu, terus kita kembangkan saat ini kita masih baru menerima laporan pengaduan dari korban dan tadi malam sudah dilakukan olah TKP,” ungkap Kapolsek Sunggal Kompol M Budi Hendrawan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (17/6) siang.
Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi. Saksi yang dimaksud adalah  terdiri korban Nila Kusuma, pembantu rumah tangga dan dua penghuni rumah yang lainnya. “Ya, sudah kita periksa,” ujarnya.

Budi pun menjelaskan bahwa pelaku diduga lebih dua orang. “Kita masih kita lakukan penyeledikkan untuk mengungkap pelakunya,” pungkasnya.(gus/jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/