31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Ihwan Ritonga & Salman Alfarisi Digadang Satu Paket di Pilwako Medan 2020, Keputusan di Tangan Prabowo

istimewa
SATU PAKET: Ihwan Ritonga dan Salman Alfarisi digadang menjadi satu paket di Pilwako Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hubungan mesra Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak Pemilu 2014 lalu, membuka peluang bagi kedua partai untuk kembali berkoalisi di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Medan 2020. Apalagi, Ihwan Ritonga dari Partai Gerindra dan Salman Alfarisi dari PKS, digadang-gadang bakal maju dalam Pilwako Medan 2020. Bukan tidak mungkin keduanya bakal menjadi satu paket pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan.

PELUANG dipaketkannya Ihwan Ritonga dan Salman Alfarisi menjadi pasangan calon di Pilwako Medan 2020, menurut Wakil Ketua Bidang Politik DPD Gerindra Sumut, Sugiat Santoso, masih mencair. Disebutnya, semua keputusan berada di tangan Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Bahkan, kata Sugiat, hingga kini Gerindra juga belum memutuskan apapun tentang Pilwako Medan.

“Semua masih mencair. Semua keputusan ada di tangan Pak Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina dan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra,” kata Sugiat Santoso kepada Sumut Pos, Senin (17/6) siang.

Keputusan yang akan diambil, kata Sugiat, berdasarkan hasil rapat internal Partai Gerindra dan aspirasi masyarakat. Dia juga yakin, Prabowo akan memutuskan kandidat terbaik untuk Pilwako Medan. “Khusus Kota Medan, Partai Gerindra mendapat 10 kursi dan bisa melaju sendiri menjadi antensi khusus di DPP Gerindra. Kita tidak mau Partai Gerindra terburu-buru, ceroboh, seperti Pilwako Medan 2015 lalu. Perlu kita matangkan dan kita siapkan yang terbaik,” tegas Sugiat.

Ia mengatakan, sosok kandidat harus betul-betul calon yang mempunyai jiwa bertarung meraih kemenangan. Gerindra tidak mau kembali terulang kegagalan seperti Pilkada Medan 2015, lalu. “Bukan terbaik dari sisi integritas serta visi dan misi saja. Tapi betul-betul mau bertarung memenangkan Pilwako Medan,” bebernya lagi.

Dia juga mengatakan, ada beberapa nama di Partai Gerindra Sumut yang secara formal dan informal masuk dalah radar mereka. Disebutnya, ada Ketua DPD Gerindra Sumut, Gus Irawan, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi yakni Dahnil Azhar Simanjuntak, dan ada juga Ihwan Ritonga yang kini Wakil Ketua DPRD Kota Medan. Bahkan, Sugiat juga mengatakan, Gerindra tidak menutup pintu kepada petahana, Dzulmi Eldin. “Jika Bang Eldin sebagai petahana bisa memperjuang visi dan misi Gerindra, tidak tertutup kemungkinan juga. Proses semuanya masih mencairlah. Iklim Gerindra bukan sudah ke sana, Gerindra sudah ke sini, tidak. Masih mencair semuanya,” kata Sugiat.

Sugiat juga mengatakan, Gerindra masih solid untuk berkoalisi bersama PKS dan PAN. Ke depannya, komunikasi dengan PKS dan PAN tetap intens.”Kita belum mememutuskan siapa kandidat dari kita, apakah Gus Irawan, Dahnil atau Ihwan Ritonga. Begitu juga, PKS belum bisa memutuskan, malah PKS kita dapat informasi Tifatul Sembiring. Kita duet masih mencair,” pungkasnya.

Terpisah, Ihwan Ritonga yang juga Wakil Ketua DPRD Medan mengaku, dirinya belum mendengar satu nama pun dari partainya yang akan diajukan dalam Pilwako Medan tahun depan. “Secara resmi, Gerindra belum pernah menyebutkan satu nama yang akan diusung untuk maju dalam pencalonan walikota tahun depan,” kata Ihwan Ritonga kepada Sumut Pos saat ditemui di gedung DPRD Medan, Senin (17/6).

Namun, Ihwan menyebutkan, ia selalu siap apabila partai menunjuk dirinya untuk maju sebagai Wali Kota Medan. Hal itu memang bukanlah hal sulit, melihat perolehan kursi Gerindra di DPRD Medan yang mencapai 10 kursi atau 20 persen dari jumlah total kursi di DPRD Medan. “Saya ini kader, apapun keputusan partai tentu saya harus siap. Kalau partai memerintahkan saya untuk maju, tentu saya siap. Tapi bila partai menunjuk kader lainnya, tentu harus kita dukung,” ujarnya.

Menurutnya, semua kader Gerindra saat ini memiliki kapasitas yang baik untuk diusung dalam Pilkada Kota Medan tahun depan. “Intinya, siapapun nantinya yang akan ditunjuk partai, haruslah orang yang punya kualitas memajukan kota Medan. Karena tujuan kita jelas, kita mau memajukan Kota Medan,” terangnya.

Berbeda dengan Ihwan Ritonga, Ketua DPD PKS Medan Salman Alfarisi justru terkesan enggan menyikapi kemungkinan dirinya maju sebagai bakal calon. Menurutnya, belum ada pembahasan sama sekali terkait nama yang akan ditunjuk sebagai calon Wali Kota Medan. Menurutnya, pembahasan terkait hal itu masih terlalu cepat untuk dibahas saat ini. “Belum ada pembahasan ke sana, masih terlalu cepat lah. Sampai sekarang kami justru masih fokus dengan hasil pemilu kemarin, semua yang terpilih kemarin juga belum dilantik, fokus ke situ dululah,” kata dia.

Terkait namanya disebut-sebut bakal maju dalam Pilkada tahun depan, Salman malah mengaku belum mendengarnya. “Itukan isu saja, saya sendiri justru belum tahu dan memang belum ada mengerucut kepada satu nama pun. Menurut saya, masih banyak kader-kader PKS lainnya yang lebih layak untuk diusung PKS sebagai calon Wali Kota atau Wakil Wali Kota Medan,” pungkasnya.

Sementara, dari sebuah jajak pendapat di website Pollingkita.com yang merupakan situs penyedia polling sederhana bagi semua orang, tentang Siapakah Calon Wali Kota Medan 2020-2025 yang paling Anda sukai, nama Ihwan Ritonga berada di puncak dengan perolehan 110 suara (20,6 persen) dari 533 orang yang memberikan suara. Sedangkan Salman Alfarisi berada di urutan keempat dengan 46 suara (8,6 persen).

Sedangkan di urutan kedua dan ketiga adalah Aulia Rachman dengan 80 suara (15,0 persen) dan Irham Buana Nasution dengan 51 suara (9,6 persen). Sedangkan di urutan kelima ditempati Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut Meilizar Latief dengan 45 suara (8,4 persen).

Wiriya dan Muslim Tegaskan Tak Maju

Menyikapi kabar yang berkembang jelang Pilwako Medan 2020, bahwa Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman dan Kepala BKD dan PSDM Pemko Medan, Muslim Harahap akan maju sebagai bakal calon, keduanya menampiknya.

Saat dikonfirmasi Sumut Pos, Wiriya dengan cepat langsung menampik kabar tersebut. “Ah, tidak ada itu. Mana ada itu. Sama sekali nggak benar kabar itu, tidak ada saya mau mencalonkan diri,” ujarnya sembari memutus sambungan telepon seluler, Senin (17/6).

Hal senada juga disampaikan Kepala BKD dan PSDM Pemko Medan, Muslim Harahap. Menurut Muslim, kabar rencana majunya dia dalam pencalonan Pilwako Medan sama sekali tidak benar. “Sama sekali nggak benar itu, mana ada saya mau maju mencalonkan diri, ada-ada saja itu,” ujar Muslim.

Menurut Muslim, dirinya hanya mau berfokus kepada karirnya saat ini sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). “Saya jadi ASN saja sudah sangat bersyukur. Diberi kepercayaan untuk mengurus BKD saja sudah sangat bagus, nggak ada terpikir mau jadi wali kota,” ujarnya. (gus/mag-1)

istimewa
SATU PAKET: Ihwan Ritonga dan Salman Alfarisi digadang menjadi satu paket di Pilwako Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hubungan mesra Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak Pemilu 2014 lalu, membuka peluang bagi kedua partai untuk kembali berkoalisi di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Medan 2020. Apalagi, Ihwan Ritonga dari Partai Gerindra dan Salman Alfarisi dari PKS, digadang-gadang bakal maju dalam Pilwako Medan 2020. Bukan tidak mungkin keduanya bakal menjadi satu paket pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan.

PELUANG dipaketkannya Ihwan Ritonga dan Salman Alfarisi menjadi pasangan calon di Pilwako Medan 2020, menurut Wakil Ketua Bidang Politik DPD Gerindra Sumut, Sugiat Santoso, masih mencair. Disebutnya, semua keputusan berada di tangan Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Bahkan, kata Sugiat, hingga kini Gerindra juga belum memutuskan apapun tentang Pilwako Medan.

“Semua masih mencair. Semua keputusan ada di tangan Pak Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina dan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra,” kata Sugiat Santoso kepada Sumut Pos, Senin (17/6) siang.

Keputusan yang akan diambil, kata Sugiat, berdasarkan hasil rapat internal Partai Gerindra dan aspirasi masyarakat. Dia juga yakin, Prabowo akan memutuskan kandidat terbaik untuk Pilwako Medan. “Khusus Kota Medan, Partai Gerindra mendapat 10 kursi dan bisa melaju sendiri menjadi antensi khusus di DPP Gerindra. Kita tidak mau Partai Gerindra terburu-buru, ceroboh, seperti Pilwako Medan 2015 lalu. Perlu kita matangkan dan kita siapkan yang terbaik,” tegas Sugiat.

Ia mengatakan, sosok kandidat harus betul-betul calon yang mempunyai jiwa bertarung meraih kemenangan. Gerindra tidak mau kembali terulang kegagalan seperti Pilkada Medan 2015, lalu. “Bukan terbaik dari sisi integritas serta visi dan misi saja. Tapi betul-betul mau bertarung memenangkan Pilwako Medan,” bebernya lagi.

Dia juga mengatakan, ada beberapa nama di Partai Gerindra Sumut yang secara formal dan informal masuk dalah radar mereka. Disebutnya, ada Ketua DPD Gerindra Sumut, Gus Irawan, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi yakni Dahnil Azhar Simanjuntak, dan ada juga Ihwan Ritonga yang kini Wakil Ketua DPRD Kota Medan. Bahkan, Sugiat juga mengatakan, Gerindra tidak menutup pintu kepada petahana, Dzulmi Eldin. “Jika Bang Eldin sebagai petahana bisa memperjuang visi dan misi Gerindra, tidak tertutup kemungkinan juga. Proses semuanya masih mencairlah. Iklim Gerindra bukan sudah ke sana, Gerindra sudah ke sini, tidak. Masih mencair semuanya,” kata Sugiat.

Sugiat juga mengatakan, Gerindra masih solid untuk berkoalisi bersama PKS dan PAN. Ke depannya, komunikasi dengan PKS dan PAN tetap intens.”Kita belum mememutuskan siapa kandidat dari kita, apakah Gus Irawan, Dahnil atau Ihwan Ritonga. Begitu juga, PKS belum bisa memutuskan, malah PKS kita dapat informasi Tifatul Sembiring. Kita duet masih mencair,” pungkasnya.

Terpisah, Ihwan Ritonga yang juga Wakil Ketua DPRD Medan mengaku, dirinya belum mendengar satu nama pun dari partainya yang akan diajukan dalam Pilwako Medan tahun depan. “Secara resmi, Gerindra belum pernah menyebutkan satu nama yang akan diusung untuk maju dalam pencalonan walikota tahun depan,” kata Ihwan Ritonga kepada Sumut Pos saat ditemui di gedung DPRD Medan, Senin (17/6).

Namun, Ihwan menyebutkan, ia selalu siap apabila partai menunjuk dirinya untuk maju sebagai Wali Kota Medan. Hal itu memang bukanlah hal sulit, melihat perolehan kursi Gerindra di DPRD Medan yang mencapai 10 kursi atau 20 persen dari jumlah total kursi di DPRD Medan. “Saya ini kader, apapun keputusan partai tentu saya harus siap. Kalau partai memerintahkan saya untuk maju, tentu saya siap. Tapi bila partai menunjuk kader lainnya, tentu harus kita dukung,” ujarnya.

Menurutnya, semua kader Gerindra saat ini memiliki kapasitas yang baik untuk diusung dalam Pilkada Kota Medan tahun depan. “Intinya, siapapun nantinya yang akan ditunjuk partai, haruslah orang yang punya kualitas memajukan kota Medan. Karena tujuan kita jelas, kita mau memajukan Kota Medan,” terangnya.

Berbeda dengan Ihwan Ritonga, Ketua DPD PKS Medan Salman Alfarisi justru terkesan enggan menyikapi kemungkinan dirinya maju sebagai bakal calon. Menurutnya, belum ada pembahasan sama sekali terkait nama yang akan ditunjuk sebagai calon Wali Kota Medan. Menurutnya, pembahasan terkait hal itu masih terlalu cepat untuk dibahas saat ini. “Belum ada pembahasan ke sana, masih terlalu cepat lah. Sampai sekarang kami justru masih fokus dengan hasil pemilu kemarin, semua yang terpilih kemarin juga belum dilantik, fokus ke situ dululah,” kata dia.

Terkait namanya disebut-sebut bakal maju dalam Pilkada tahun depan, Salman malah mengaku belum mendengarnya. “Itukan isu saja, saya sendiri justru belum tahu dan memang belum ada mengerucut kepada satu nama pun. Menurut saya, masih banyak kader-kader PKS lainnya yang lebih layak untuk diusung PKS sebagai calon Wali Kota atau Wakil Wali Kota Medan,” pungkasnya.

Sementara, dari sebuah jajak pendapat di website Pollingkita.com yang merupakan situs penyedia polling sederhana bagi semua orang, tentang Siapakah Calon Wali Kota Medan 2020-2025 yang paling Anda sukai, nama Ihwan Ritonga berada di puncak dengan perolehan 110 suara (20,6 persen) dari 533 orang yang memberikan suara. Sedangkan Salman Alfarisi berada di urutan keempat dengan 46 suara (8,6 persen).

Sedangkan di urutan kedua dan ketiga adalah Aulia Rachman dengan 80 suara (15,0 persen) dan Irham Buana Nasution dengan 51 suara (9,6 persen). Sedangkan di urutan kelima ditempati Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut Meilizar Latief dengan 45 suara (8,4 persen).

Wiriya dan Muslim Tegaskan Tak Maju

Menyikapi kabar yang berkembang jelang Pilwako Medan 2020, bahwa Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman dan Kepala BKD dan PSDM Pemko Medan, Muslim Harahap akan maju sebagai bakal calon, keduanya menampiknya.

Saat dikonfirmasi Sumut Pos, Wiriya dengan cepat langsung menampik kabar tersebut. “Ah, tidak ada itu. Mana ada itu. Sama sekali nggak benar kabar itu, tidak ada saya mau mencalonkan diri,” ujarnya sembari memutus sambungan telepon seluler, Senin (17/6).

Hal senada juga disampaikan Kepala BKD dan PSDM Pemko Medan, Muslim Harahap. Menurut Muslim, kabar rencana majunya dia dalam pencalonan Pilwako Medan sama sekali tidak benar. “Sama sekali nggak benar itu, mana ada saya mau maju mencalonkan diri, ada-ada saja itu,” ujar Muslim.

Menurut Muslim, dirinya hanya mau berfokus kepada karirnya saat ini sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). “Saya jadi ASN saja sudah sangat bersyukur. Diberi kepercayaan untuk mengurus BKD saja sudah sangat bagus, nggak ada terpikir mau jadi wali kota,” ujarnya. (gus/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/