26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemprov Sumut dan Kedubes Belanda Jajaki Ekspor Produk Unggulan ke Eropa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bersama Kedutaan Besar (Kedubes) Belanda kembali melakukan diskusi (secara virtual) terkait upaya peningkatan ekspor produk unggulan Sumut masuk ke pasar Eropa melalui Belanda.

DISKUSI: Plh Sekdaprovsu, Afifi Lubis mengikuti diskusi bersama Kedubes Belanda terkait upaya peningkatan ekspor produk unggulan Sumut masuk ke pasar Eropa melalui Belanda secara virtual dari Ruang Command Center, lantai 6 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan, Rabu (16/6).

Plh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Afifi Lubis dan Kepala Bagian Ekonomi Kedubes Belanda di Jakarta Hans de Brabander bersama para eksportir, membahas peluang pasar produk unggulan yang ada di Sumut agar dapat menembus pasar Eropa.

Afifi Lubis mengatakan, Pemprov Sumut menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, melalui webinar ini diharapkann

dapat menyiapkan dan mendukung, serta memfasilitasi perdagangan nantinya, hingga membuka peluang keuntungan bagi semuanya.

“Terkait peluang kerja sama ini sudah dilakukan pertemuan sebelumnya dengan Sekda sebelumnya. Dan pertemuan yang ini merupakan sudah yang ke empat kalinya. Kita harapkan dapat terjalin kerja sama nantinya,” ucap Afifi Lubis di Ruang Command Centre, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (16/6).

Hadir di antaranya Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suherman dan Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Basarin Yunus Tanjung, serta secara virtual Disperindag kabupaten/kota di Sumut, Pelaku Ekspor, dan UMKM.

Kepala Bagian Ekonomi Kedubes Belanda di Jakarta Hans de Brabander pada kesempatan itu berharap dengan kegiatan ini pelaku UMKM di Sumut dapat segera memasarkan produk unggulannya ke Eropa. Pihaknya saat ini membuka peluang membantu UMKM yang ada di Sumut untuk melakukan ekspor, yakni berupa edukasi, pelatihan dan pendampingan dalam memasarkan produk ke Eropa.”Di antaranya adalah CBI Expert serta lainnya yang nantinya akan membantu UMKM Sumut dapat menembus pasar Eropa melalui Belanda,” katanya.

Sementara itu, Coordinating Expert in Indonesia – CBI Dika Rinakuki pada kesempatan itu memaparkan beberapa produk unggulan yang ada di Sumut, yang dapat menembus pasar ekspor di Eropa, di antaranya Tenun Ulos, Kopi dan Essential Oils.

“Kalau kita memasarkan dalam bentuk kain ulos, maka ini akan sangat sulit, namun bila kita memodivikasi ulos tersebut seperti dekorasi rumah, dan sebagainya ini sangat menjanjikan,” bebernya.

Menurutnya, supplier utama ekspor ke Benua Eropa adalah negara Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura dan yang terkecil adalah Indonesia. Potensi produk Indonesia di pasar Eropa tidak termasuk minyak sawit dan elektronik, barang tambang, adalah paroduk baju, buah-buahan, sepatu, perikanan, kayu, kopi, yang keseluruhan masih 48% yang tergarap.

“Untuk itu, tahapan yang harus kita persiapkan untuk melakukan ekspor itu yakni mencari informasi pasar, persyaratan, materi promosi dan melakukan promosi, dan CBI Indonesia dapat membantu untuk itu,” katanya.

Diketahui CBI Experts telah bekerja di 49 negara dan Indonesia salah satunya, yang fokus dalam 14 sektor yang ditangani yakni Natural Food, Cosmetic dan sebagainya. CBI melakukan pelatihan dan pendampingan pada UMKM melakukan ekspor ke Eropa. (prn/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bersama Kedutaan Besar (Kedubes) Belanda kembali melakukan diskusi (secara virtual) terkait upaya peningkatan ekspor produk unggulan Sumut masuk ke pasar Eropa melalui Belanda.

DISKUSI: Plh Sekdaprovsu, Afifi Lubis mengikuti diskusi bersama Kedubes Belanda terkait upaya peningkatan ekspor produk unggulan Sumut masuk ke pasar Eropa melalui Belanda secara virtual dari Ruang Command Center, lantai 6 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan, Rabu (16/6).

Plh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Afifi Lubis dan Kepala Bagian Ekonomi Kedubes Belanda di Jakarta Hans de Brabander bersama para eksportir, membahas peluang pasar produk unggulan yang ada di Sumut agar dapat menembus pasar Eropa.

Afifi Lubis mengatakan, Pemprov Sumut menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, melalui webinar ini diharapkann

dapat menyiapkan dan mendukung, serta memfasilitasi perdagangan nantinya, hingga membuka peluang keuntungan bagi semuanya.

“Terkait peluang kerja sama ini sudah dilakukan pertemuan sebelumnya dengan Sekda sebelumnya. Dan pertemuan yang ini merupakan sudah yang ke empat kalinya. Kita harapkan dapat terjalin kerja sama nantinya,” ucap Afifi Lubis di Ruang Command Centre, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (16/6).

Hadir di antaranya Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suherman dan Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Basarin Yunus Tanjung, serta secara virtual Disperindag kabupaten/kota di Sumut, Pelaku Ekspor, dan UMKM.

Kepala Bagian Ekonomi Kedubes Belanda di Jakarta Hans de Brabander pada kesempatan itu berharap dengan kegiatan ini pelaku UMKM di Sumut dapat segera memasarkan produk unggulannya ke Eropa. Pihaknya saat ini membuka peluang membantu UMKM yang ada di Sumut untuk melakukan ekspor, yakni berupa edukasi, pelatihan dan pendampingan dalam memasarkan produk ke Eropa.”Di antaranya adalah CBI Expert serta lainnya yang nantinya akan membantu UMKM Sumut dapat menembus pasar Eropa melalui Belanda,” katanya.

Sementara itu, Coordinating Expert in Indonesia – CBI Dika Rinakuki pada kesempatan itu memaparkan beberapa produk unggulan yang ada di Sumut, yang dapat menembus pasar ekspor di Eropa, di antaranya Tenun Ulos, Kopi dan Essential Oils.

“Kalau kita memasarkan dalam bentuk kain ulos, maka ini akan sangat sulit, namun bila kita memodivikasi ulos tersebut seperti dekorasi rumah, dan sebagainya ini sangat menjanjikan,” bebernya.

Menurutnya, supplier utama ekspor ke Benua Eropa adalah negara Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura dan yang terkecil adalah Indonesia. Potensi produk Indonesia di pasar Eropa tidak termasuk minyak sawit dan elektronik, barang tambang, adalah paroduk baju, buah-buahan, sepatu, perikanan, kayu, kopi, yang keseluruhan masih 48% yang tergarap.

“Untuk itu, tahapan yang harus kita persiapkan untuk melakukan ekspor itu yakni mencari informasi pasar, persyaratan, materi promosi dan melakukan promosi, dan CBI Indonesia dapat membantu untuk itu,” katanya.

Diketahui CBI Experts telah bekerja di 49 negara dan Indonesia salah satunya, yang fokus dalam 14 sektor yang ditangani yakni Natural Food, Cosmetic dan sebagainya. CBI melakukan pelatihan dan pendampingan pada UMKM melakukan ekspor ke Eropa. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/