27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Sang Istri Tancapkan Dua Tangkai Bunga di Pusara

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Ratusan pelayat dan anggota TNI menghadiri upacara pemakaman Kapten CPN Titus B Sinaga di taman makan bahagia Jalan sisingamangaraja Medan, Minggu (17/7). Tampak sang istri mengenakan ulos menutupi kepalanya.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ratusan pelayat dan anggota TNI menghadiri upacara pemakaman Kapten CPN Titus B Sinaga di taman makan bahagia Jalan sisingamangaraja Medan, Minggu (17/7). Tampak sang istri mengenakan ulos menutupi kepalanya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tembakan salvo mengiringi pemakaman jenazah Kapten CPN Titus Benediktus Sinaga, Pilot Helikopter Bell 205 A-1 milik TNI AD yang jatuh di Kalasan, Sleman, Jumat (8/7) lalu. Kapten CPN Titus Benediktus Sinaga yang sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Medan, Jalan Sisingamangaraja, Minggu (17/7).

Ketika jenazah diturunkan dari mobil, suara tembakan salvo menggema di udara. Beberapa personel TNI AD mengangkat peti jenazah berbalut kain Merah Putih menuju lokasi pemakaman.

Makam Kapten CPN Titus Benediktus Sinaga berada di antara makam Peltu Pieter Sianipar dan Letda Kav Ladon Purba. Sebelum dimasukkan ke liang lahat, dilakukan pembacaan riwayat hidup Kapten CPN Titus Benediktus Sinaga. Selanjutnya, dilakukan Apel Persada.

“Atas nama negara mempersembahkan pada Ibu Pertiwi. Semoga darma bakti menjadi suri tauladan, ” ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0201/BS, Kolonel Inf Maulana Ridwan saat memimpin Apel Persada.

Selanjutnya, pasukan pengusung memasang sangkur lalu mengambil tempat di samping makam. Kemudian Bendera penutup peti, diangkat lalu dikibarkan di atas peti jenazah, dengan setiap sudut bendera, dipegang seorang Perwira TNI. Kemudian, perlahan peti dimasukkan ke liang lahat, diringi tembakan salvo, diteruskan doa oleh Pastor.

Kemudian dilakukan proses penimbunan makam yang dimulai Dandim 0201/BS menyiramkan tanah sebanyak 3 kali ke dalam makam menggunakan skop. Lalu dilanjutkan oleh Komandan Skadron 11 Serbu, Letkol Wiwin S. Terkahir, pihak keluarga yang menyiramkan tanah ke liang lahat, diteruskan dengan tabur bunga oleh keluarga.

Saat itu, terlihat istri almarhum, Putri Yosefa Situmorang hanya menancapkan dua tangkai bunga berwarna putih dan kuning.

“Sebelum kejadian, suami saya sudah berangkat dari rumah sejak Rabu (6/7). Namun, saya tidak ada firasat, ” ungkap Putri.

Meski demikian, Putri mengaku kalau dirinya seakan diberi pertanda, melalui anak sulungnya, Benediktus Paulus Satria Sinaga. Anaknya yang masih berusia 1 tahun 6 bulan itu bertingkah tidak seperti biasanya. Saat itu, anaknya sangat rewel. Bahkan, saat heli yang dikemudikan pria yang menikahinya sejak dua tahun lalu itu, anaknya terus ingin memeluknya.

“Sejak dia berangkat dari rumah untuk bertugas, tidak pernah lagi saya melihat dia dalam keadaan sadar. Sejak di rumah sakit, dia juga tidak sadarkan diri, ” ujar Putri.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Ratusan pelayat dan anggota TNI menghadiri upacara pemakaman Kapten CPN Titus B Sinaga di taman makan bahagia Jalan sisingamangaraja Medan, Minggu (17/7). Tampak sang istri mengenakan ulos menutupi kepalanya.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ratusan pelayat dan anggota TNI menghadiri upacara pemakaman Kapten CPN Titus B Sinaga di taman makan bahagia Jalan sisingamangaraja Medan, Minggu (17/7). Tampak sang istri mengenakan ulos menutupi kepalanya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tembakan salvo mengiringi pemakaman jenazah Kapten CPN Titus Benediktus Sinaga, Pilot Helikopter Bell 205 A-1 milik TNI AD yang jatuh di Kalasan, Sleman, Jumat (8/7) lalu. Kapten CPN Titus Benediktus Sinaga yang sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Medan, Jalan Sisingamangaraja, Minggu (17/7).

Ketika jenazah diturunkan dari mobil, suara tembakan salvo menggema di udara. Beberapa personel TNI AD mengangkat peti jenazah berbalut kain Merah Putih menuju lokasi pemakaman.

Makam Kapten CPN Titus Benediktus Sinaga berada di antara makam Peltu Pieter Sianipar dan Letda Kav Ladon Purba. Sebelum dimasukkan ke liang lahat, dilakukan pembacaan riwayat hidup Kapten CPN Titus Benediktus Sinaga. Selanjutnya, dilakukan Apel Persada.

“Atas nama negara mempersembahkan pada Ibu Pertiwi. Semoga darma bakti menjadi suri tauladan, ” ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0201/BS, Kolonel Inf Maulana Ridwan saat memimpin Apel Persada.

Selanjutnya, pasukan pengusung memasang sangkur lalu mengambil tempat di samping makam. Kemudian Bendera penutup peti, diangkat lalu dikibarkan di atas peti jenazah, dengan setiap sudut bendera, dipegang seorang Perwira TNI. Kemudian, perlahan peti dimasukkan ke liang lahat, diringi tembakan salvo, diteruskan doa oleh Pastor.

Kemudian dilakukan proses penimbunan makam yang dimulai Dandim 0201/BS menyiramkan tanah sebanyak 3 kali ke dalam makam menggunakan skop. Lalu dilanjutkan oleh Komandan Skadron 11 Serbu, Letkol Wiwin S. Terkahir, pihak keluarga yang menyiramkan tanah ke liang lahat, diteruskan dengan tabur bunga oleh keluarga.

Saat itu, terlihat istri almarhum, Putri Yosefa Situmorang hanya menancapkan dua tangkai bunga berwarna putih dan kuning.

“Sebelum kejadian, suami saya sudah berangkat dari rumah sejak Rabu (6/7). Namun, saya tidak ada firasat, ” ungkap Putri.

Meski demikian, Putri mengaku kalau dirinya seakan diberi pertanda, melalui anak sulungnya, Benediktus Paulus Satria Sinaga. Anaknya yang masih berusia 1 tahun 6 bulan itu bertingkah tidak seperti biasanya. Saat itu, anaknya sangat rewel. Bahkan, saat heli yang dikemudikan pria yang menikahinya sejak dua tahun lalu itu, anaknya terus ingin memeluknya.

“Sejak dia berangkat dari rumah untuk bertugas, tidak pernah lagi saya melihat dia dalam keadaan sadar. Sejak di rumah sakit, dia juga tidak sadarkan diri, ” ujar Putri.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/