26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Roger Federer di Jalur yang Benar

CINCINNATI- Mantan petenis nomor satu Roger Federer belum meraih gelar grand slam di musim ini. Sejak 2003, petenis Swiss itu selalu meraih setidaknya satu gelar grand slam secara beruntun. Harapannya untuk tak memutus rekor tersebut tinggal di Amerika Serikat (AS) Terbuka yang dimulai kurang dari dua pekan lagi.

Dalam persiapannya, Federer menjalani turnamen terakhir menuju AS Terbuka dengan bertanding di Cincinnati Masters. Langkah ke babak ketiga sudah diraihnya dengan meyakinkan. Federer menundukkan juara AS Terbuka 2009, Juan Matin del Potro (Argentina) 7-5, 6-3. Petenis yang sudah memasuki 30 tahun itu mengklaim kemenangan pertamanya dari Del Potro sejak kekalahan di AS Terbuka 2009. Sebelumnya, Federer selalu memenangkan enam pertemuan pertama mereka yang terjadi sejak berlangsungnya grand slam Wimbledon 2007.

“Saya menjalani beberapa pertarungan ketat melawan dia di masa lalu. Tentu saja kekalahan di final AS Terbuka sebagai yang paling sulit dilupakan,” ujar Federer pada AFP.

Federer tampil dominan dengan servisnya yang membaik usai kekalahan di babak ketiga Montreal Masters pekan lalu. Dia menciptakan 12 ace dan memenangkan 83 persen poin dari servis pertamanya. Laga itu diselesaikannya dalam 92 menit.

“Saya merasakan ada tekanan. Saya tak terlalu banyak bermain seperti ini di musim 2011, jadi kemenangan ini berarti besar bagi saya. Saya berada di jalur yang benar,” tambah Federer.

Del Potro mengalahkan Federer dalam lima set saat partai puncak AS Terbuak 2009. Namun, sejak itu prestasinya justru menurun. Di sebagian besar musim 2010, dia memilih absen karena pemulihan cedera pergelangan tangan yang dideritanya. Sejak itu, dia berjuang keras menaikkan peringkatnya yang kini sudah berada di posisi ke-19.
“Pertandingan hari ini sama sekali tak bisa dibandingkan dengan pertemuan kami di 2009. Saya merasa baik-baik saja hari ini (kemarin), tapi Roger bermain seperti petenis nomor satu. Dia sangat percaya diri dengan servisnya,” tutur Del Potro.

Di babak ketiga, Federer sudah dinanti petenis tuan rumah James Blake. Blake yang mendapatkan fasilitas wildcard kemarin menundukkan Fabio Fognini (Italia) dengan 6-4, 6-2.

Di turnamen WTA (Asosiasi Tenis Putri) Cincinnati Terbuka, andalan tuan rumah Serena Williams mencoba meraih gelar ketiga secara beruntun. Langkahnya berlangsung mulus di laga pertama. Dia mengalahkan petenis Republik Ceko Lucie Hradecka 6-3, 7-6 (5).

Serena yang terakhir kali meraih tiga gelar secara beruntun pada awal 2008, baru mendapatkan kenaikan peringkat yang fantastis dalam dua pekan, dari peringkat ke-175 ke urutan 31. Kemenangan kemarin memberinya 12 kemenangan beruntun, menyamai Kim Clijsters (Belgia) dan Victoria Azarenka (Belarusia) untuk kemenangan beruntun terpanjang di WTA tahun ini.

“Saya tak mencari gelar ketiga. Saya hanya bermain sebaik mungkin, dan tak memikirkan yang lainnya dulu,” kata Serena. (ady/jpnn)

CINCINNATI- Mantan petenis nomor satu Roger Federer belum meraih gelar grand slam di musim ini. Sejak 2003, petenis Swiss itu selalu meraih setidaknya satu gelar grand slam secara beruntun. Harapannya untuk tak memutus rekor tersebut tinggal di Amerika Serikat (AS) Terbuka yang dimulai kurang dari dua pekan lagi.

Dalam persiapannya, Federer menjalani turnamen terakhir menuju AS Terbuka dengan bertanding di Cincinnati Masters. Langkah ke babak ketiga sudah diraihnya dengan meyakinkan. Federer menundukkan juara AS Terbuka 2009, Juan Matin del Potro (Argentina) 7-5, 6-3. Petenis yang sudah memasuki 30 tahun itu mengklaim kemenangan pertamanya dari Del Potro sejak kekalahan di AS Terbuka 2009. Sebelumnya, Federer selalu memenangkan enam pertemuan pertama mereka yang terjadi sejak berlangsungnya grand slam Wimbledon 2007.

“Saya menjalani beberapa pertarungan ketat melawan dia di masa lalu. Tentu saja kekalahan di final AS Terbuka sebagai yang paling sulit dilupakan,” ujar Federer pada AFP.

Federer tampil dominan dengan servisnya yang membaik usai kekalahan di babak ketiga Montreal Masters pekan lalu. Dia menciptakan 12 ace dan memenangkan 83 persen poin dari servis pertamanya. Laga itu diselesaikannya dalam 92 menit.

“Saya merasakan ada tekanan. Saya tak terlalu banyak bermain seperti ini di musim 2011, jadi kemenangan ini berarti besar bagi saya. Saya berada di jalur yang benar,” tambah Federer.

Del Potro mengalahkan Federer dalam lima set saat partai puncak AS Terbuak 2009. Namun, sejak itu prestasinya justru menurun. Di sebagian besar musim 2010, dia memilih absen karena pemulihan cedera pergelangan tangan yang dideritanya. Sejak itu, dia berjuang keras menaikkan peringkatnya yang kini sudah berada di posisi ke-19.
“Pertandingan hari ini sama sekali tak bisa dibandingkan dengan pertemuan kami di 2009. Saya merasa baik-baik saja hari ini (kemarin), tapi Roger bermain seperti petenis nomor satu. Dia sangat percaya diri dengan servisnya,” tutur Del Potro.

Di babak ketiga, Federer sudah dinanti petenis tuan rumah James Blake. Blake yang mendapatkan fasilitas wildcard kemarin menundukkan Fabio Fognini (Italia) dengan 6-4, 6-2.

Di turnamen WTA (Asosiasi Tenis Putri) Cincinnati Terbuka, andalan tuan rumah Serena Williams mencoba meraih gelar ketiga secara beruntun. Langkahnya berlangsung mulus di laga pertama. Dia mengalahkan petenis Republik Ceko Lucie Hradecka 6-3, 7-6 (5).

Serena yang terakhir kali meraih tiga gelar secara beruntun pada awal 2008, baru mendapatkan kenaikan peringkat yang fantastis dalam dua pekan, dari peringkat ke-175 ke urutan 31. Kemenangan kemarin memberinya 12 kemenangan beruntun, menyamai Kim Clijsters (Belgia) dan Victoria Azarenka (Belarusia) untuk kemenangan beruntun terpanjang di WTA tahun ini.

“Saya tak mencari gelar ketiga. Saya hanya bermain sebaik mungkin, dan tak memikirkan yang lainnya dulu,” kata Serena. (ady/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/