30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ibu Hamil Tua Ramai-ramai Operasi Sesar

Foto: Well/PM Bayi yang lahir pada HUT Kemerdekaan ke-69 RI di RSIA Rosiva, Minggu (17/8/2014).
Foto: Well/PM
Bayi yang lahir pada HUT Kemerdekaan ke-69 RI di RSIA Rosiva, Minggu (17/8/2014).

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia (RI) kemarin (17/8) menjadi momen bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia. Akibatnya, banyak ibu-ibu yang mengimpikan agar anaknya bisa lahir tepat tanggal 17 Agustus. Bahkan, ibu-ibu yang sudah hamil tua atau sudah saatnya melahirkan memilih ramai-ramai operasi sesar agar buah hatinya lahir tepat tanggal 17 Agustus.

Data dihimpun di Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva, di Jl Bangka Medan Timur sejak pukul 01.00 Wib hingga pukul 12.00 Wib ada 10 bayi yang lahir di rumah sakit tersebut.

“Dari ke-10 bayi itu, 4 perempuan dan 6 laki-laki. Ke-10 bayi itu, 7 diantaranya dilahirkan secara sesar, dan 3 dilahirkan secara normal,” kata Ika, seorang suster jaga di rumah sakit tersebut, Minggu (17/8).

Menurutnya, dari 7 bayi yang dilahirkan secara sesar, orangtua bayi memang sulit melahirkan sehingga proses bersalin dilakukan secara sesar. “Semua bayinya sehat dan kita tempatkan di ruang inkubator,” kata Ika.

Di RSUD dr Pirngadi Medan ada 2 bayi yang lahir, satu bayi lahir normal dan satu bayi sesar. Di RS Elisabeth satu bayi dilahirkan melalui operasi sesar. Di RSIA Stella Maris, tercatat ada 12 pasien melahirkan yang masuk, 3 diantaranya operasi sesar dan 9 melahirkan normal.

“Ada 6 bayi perempuan yang lahir dan 4 bayi laki-laki. Jadi, masih ada 2 ibu dalam proses melahirkan. Dan hari ini ada bayi kembar perempuan tapi belum diberi nama oleh orangtuanya,” ucap Halinah, Humas di RSIA Stella Maris Medan.

Di RSU Badrul Aini, ada satu bayi dilahirkan secara sesar dan di RS Sundari 1 bayi di lahirkan secara normal.

Seorang ibu yang melahirkan di RS Rosiva, Fatimah Syahnur Lubis (30) mengatakan, terpaksa operasi sesar bukan karena mengejar tanggal 17 Agustus. Namun, karena sudah saatnya untuk melahirkan.

“Dari semalam (Sabtu) sebenarnya sudah bisa. Tadi (kemarin) pagi, waktu mau melahirkan, plasentanya di bawa menutup jalan lahir. Jadi harus operasi sesar,” ungkapnya.

“Selama proses melahirkan saya agak khawatir. Tapi saya terus berzikir. Alhamdulillah, semuanya lancar. Bayi saya pun sehat-sehat saja,” katanya.

Fatimah mengatakan, anak perempuanya belum diberi. “Kami masih berdiskusi dulu karena baru tadi pagi anak saya lahir. Memang rasanya sangat senang sekali. Apalagi ini Hari Kemerdekaan. Mudah-mudahan anak saya ini bisa jadi anak yang saleh,” katanya.

Novrita Tarigan (29) juga mengaku sangat bahagia atas kelahiran putranya. “Saya senang karena bertepatan dengan Hari Kemerdekaan,” terangnya.

Novrita mengaku, tidak ada rencana khusus untuk menepatkan kelahiran anaknya tepat tanggal 17 Agustus.

Imelda Muthe (26), warga Jalan Penganyoman, Gg Bintara No 4 Ayahanda Ujung ini menuturkan rasa bahagia dan syukurnya atas kelahiran putra pertamanya di Hari Kemerdekaan RI. Pada awalnya ia tak berencana atau berharap melahirkan di 17 Agustus.

“Tapi, karena Tuhan berkehendak akhirnya anak pertamaku lahir jam 8.35 Wib. Tanggal 7 Agustus sudah pas 9 bulan, tanggl 11 saya ke rumah sakit untuk periksa. Tepat 15 Agustus ada tanda-tanda mau melahirkan saya periksa ke bidan, dan tanggal 16 Agustus langsung dibawa ke rumah sakit, lahirnya hari ini,” ucapnya, Minggu (17/8) di Ruang 502 Lantai V, RSUD dr Pirngadi Medan.

Bayi pasangan Imelda Munthe dan Imanuel Royandi Sipayung ini memiliki berat badan 3,5 kilogram dan panjang 50 cm. “Namanya Lionel Abraham Sipayung yang artinya kalau Lionel itu Leo yang pemberani karena dia lahir di Agustus dan supaya dia terus berani. Sedangkan Abraham maksudnya dalam agama kami Bapak Segala Bangsa,” ucapnya tersenyum menatap Lionel.

Awalnya ia tak menyangka bisa melahirkan secara normal, karena saat persalinan ia sempat ingin operasi. Tapi karena suami dan dokter yang memberinya semangat maka Imelda berhasil melahirkan bayinya dengan normal. (bay/wel/ris/smg)

Foto: Well/PM Bayi yang lahir pada HUT Kemerdekaan ke-69 RI di RSIA Rosiva, Minggu (17/8/2014).
Foto: Well/PM
Bayi yang lahir pada HUT Kemerdekaan ke-69 RI di RSIA Rosiva, Minggu (17/8/2014).

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia (RI) kemarin (17/8) menjadi momen bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia. Akibatnya, banyak ibu-ibu yang mengimpikan agar anaknya bisa lahir tepat tanggal 17 Agustus. Bahkan, ibu-ibu yang sudah hamil tua atau sudah saatnya melahirkan memilih ramai-ramai operasi sesar agar buah hatinya lahir tepat tanggal 17 Agustus.

Data dihimpun di Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva, di Jl Bangka Medan Timur sejak pukul 01.00 Wib hingga pukul 12.00 Wib ada 10 bayi yang lahir di rumah sakit tersebut.

“Dari ke-10 bayi itu, 4 perempuan dan 6 laki-laki. Ke-10 bayi itu, 7 diantaranya dilahirkan secara sesar, dan 3 dilahirkan secara normal,” kata Ika, seorang suster jaga di rumah sakit tersebut, Minggu (17/8).

Menurutnya, dari 7 bayi yang dilahirkan secara sesar, orangtua bayi memang sulit melahirkan sehingga proses bersalin dilakukan secara sesar. “Semua bayinya sehat dan kita tempatkan di ruang inkubator,” kata Ika.

Di RSUD dr Pirngadi Medan ada 2 bayi yang lahir, satu bayi lahir normal dan satu bayi sesar. Di RS Elisabeth satu bayi dilahirkan melalui operasi sesar. Di RSIA Stella Maris, tercatat ada 12 pasien melahirkan yang masuk, 3 diantaranya operasi sesar dan 9 melahirkan normal.

“Ada 6 bayi perempuan yang lahir dan 4 bayi laki-laki. Jadi, masih ada 2 ibu dalam proses melahirkan. Dan hari ini ada bayi kembar perempuan tapi belum diberi nama oleh orangtuanya,” ucap Halinah, Humas di RSIA Stella Maris Medan.

Di RSU Badrul Aini, ada satu bayi dilahirkan secara sesar dan di RS Sundari 1 bayi di lahirkan secara normal.

Seorang ibu yang melahirkan di RS Rosiva, Fatimah Syahnur Lubis (30) mengatakan, terpaksa operasi sesar bukan karena mengejar tanggal 17 Agustus. Namun, karena sudah saatnya untuk melahirkan.

“Dari semalam (Sabtu) sebenarnya sudah bisa. Tadi (kemarin) pagi, waktu mau melahirkan, plasentanya di bawa menutup jalan lahir. Jadi harus operasi sesar,” ungkapnya.

“Selama proses melahirkan saya agak khawatir. Tapi saya terus berzikir. Alhamdulillah, semuanya lancar. Bayi saya pun sehat-sehat saja,” katanya.

Fatimah mengatakan, anak perempuanya belum diberi. “Kami masih berdiskusi dulu karena baru tadi pagi anak saya lahir. Memang rasanya sangat senang sekali. Apalagi ini Hari Kemerdekaan. Mudah-mudahan anak saya ini bisa jadi anak yang saleh,” katanya.

Novrita Tarigan (29) juga mengaku sangat bahagia atas kelahiran putranya. “Saya senang karena bertepatan dengan Hari Kemerdekaan,” terangnya.

Novrita mengaku, tidak ada rencana khusus untuk menepatkan kelahiran anaknya tepat tanggal 17 Agustus.

Imelda Muthe (26), warga Jalan Penganyoman, Gg Bintara No 4 Ayahanda Ujung ini menuturkan rasa bahagia dan syukurnya atas kelahiran putra pertamanya di Hari Kemerdekaan RI. Pada awalnya ia tak berencana atau berharap melahirkan di 17 Agustus.

“Tapi, karena Tuhan berkehendak akhirnya anak pertamaku lahir jam 8.35 Wib. Tanggal 7 Agustus sudah pas 9 bulan, tanggl 11 saya ke rumah sakit untuk periksa. Tepat 15 Agustus ada tanda-tanda mau melahirkan saya periksa ke bidan, dan tanggal 16 Agustus langsung dibawa ke rumah sakit, lahirnya hari ini,” ucapnya, Minggu (17/8) di Ruang 502 Lantai V, RSUD dr Pirngadi Medan.

Bayi pasangan Imelda Munthe dan Imanuel Royandi Sipayung ini memiliki berat badan 3,5 kilogram dan panjang 50 cm. “Namanya Lionel Abraham Sipayung yang artinya kalau Lionel itu Leo yang pemberani karena dia lahir di Agustus dan supaya dia terus berani. Sedangkan Abraham maksudnya dalam agama kami Bapak Segala Bangsa,” ucapnya tersenyum menatap Lionel.

Awalnya ia tak menyangka bisa melahirkan secara normal, karena saat persalinan ia sempat ingin operasi. Tapi karena suami dan dokter yang memberinya semangat maka Imelda berhasil melahirkan bayinya dengan normal. (bay/wel/ris/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/