MEDAN – Mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution mengapresiasi kinerja Gus Irawan Pasaribu dalam mengomandoi PT Bank Sumut. Mantan deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu juga mencatat beberapa indikator yang menjadi catatan bagus Gus Irawan, seperti, menyelamatkan Bank Sumut dari kondisi kerugian.
Anwar menilai kinerja Gus yang menjaga stabilitas dan pengelolaan keuangan Bank Sumut dengan penyajian laporan keuangan sesuai standar BPK.
“Gus Irawan mengangkat bank itu dari kondisi rugi menjadi surplus. Prestasi yang sangat bagus saya kira,” kata Anwar kepada wartawan di Medan, akhir pekan lalu.
Pelaporan keuangan Bank Sumut, menurut Anwar, disajikan dengan memedomani prinsip-prinsip pengelolaan keuangan atau sesuai standar pelaporan akuntansi.
“Selama saya menjabat pimpinan BPK, saya cermati tak ada laporan keuangan Bank Sumut yang mengindikasikan korupsi. Ini patut kita apresiasi karena 12 tahun sudah Gus Irawan memimpin bank yang baru saja berstatus bank devisa tersebut,” katanya. Soal kebijakan write off (hapus buku) kredit macet, menurut Anwar adalah pilihan direksi dalam rangka memperkuat kapasitas Bank Sumut.
Anwar tak yakin jika langkah write off yang diambil Gus Irawan akan menghilangkan kredit macet untuk tujuan penyimpangan. “Bank Indonesia (BI) saya pikir lebih tahu soal itu, ” ujarnya.
Sejauh ini, lanjutnya, BI belum melihat adanya indikasi penyimpangan dalam kebijakan write off tersebut.
Jika ada temuan BI diyakini akan menjatuhkan sanksi kepada Gus Irawan dan direksi lainnya.
Mengutip pernyataan Gus Irawan sewaktu menjabat Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut, Anwar meluruskan, write off yang dimaksud Bank Sumut itu bukan hapus tagih melainkan hanya sebatas hapus buku. Pasalnya penagihan tetap dilakukan. ‘’Infonya penagihan terus dilakukan kok,’’ katanya. (mea/rel)