25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Banjir Kiriman Masih Mengancam Kota Medan

MAIN AIR
Seorang warga menarik anaknya yang menaiki karet ban saat air Sungai Deli Meluap dan merencam rumah warga di Gang Merdeka, Jalan Brigjen Katamo, Medan Maimun, Minggu (16/9). BBMKG mengimbau masyarakat khususnya Kota Medan untuk selalu mewaspadai banjir kiriman yang sewaktu-waktu bisa melanda Kota Medan.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Masyarakat di Kota Medan diimbau untuk mewaspadai banjir kiriman. Pasalnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memprediksi, hingga tiga hari kedepan curah hujan masih berpeluang terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Utara. Karenanya, potensi banjir diprediksi masih bakal mengancam sejumlah daerah termasuk Kota Medan.

KEPALA Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, umumnya potensi hujan ini akan terjadi pada waktu sore hingga malam hari. “Selama tiga hari ke depan, wilayah Sumut secara merata akan menghadapi hujan. Sebab Bulan September ini memang merupakan musim penghujan,” ungkapnya kepada wartawan, Senin(17/9).

Karenanya, jelas Syahnan, potensi banjir diprediksi masih bakal mengancam sejumlah daerah termasuk Kota Medan. Hal ini, kata dia, sebab di daerah pegunungan juga sedang mengalami musim penghujan, sehingga dapat menyebabkan banjir kiriman. “Kalau daerah pegunungan dan Kota Medan mengalami hujan dengan waktu lama. sudah pasti mendapat air kiriman dan mengalami banjir. Untuk itu, situasi ini perlu diwaspadai masyarakat dan pemerintah setempat,” jelasnya.

Selain itu lanjut dia, potensi longsor juga akan terjadi terutama di daerah pegunungan. Lokasi longsor yang rawan, sebut dia, adalah Kabulaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat, dan Kecamatan Sibolangit, Deliserdang. Untuk itu Syahnan mengimbau, kepada masyarakat terutama yang tinggal di pinggiran sungai lebih waspada selama hujan turun untuk menghindari banjir.

Begitu juga bagi pengendara yang melintas di daerah pegunungan agar lebih waspadai longsor dan pohon tumbang. “Untuk angin kencang dan petir/kilat diprediksi berkurang dari sebelumnya,” sebutnya.

Ditanya soal angin kencang, Syahan mengaku belum ada warning. Sejauh ini, sebut Syahnan, hembusan angin masih normal. Sedangkan untuk petir, diakui Syahnan, pendataan mereka masih kurang. “Korban petir memang masih kurang pendataan kita, “ tandas Syahnan.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kota Medan, akibat curah hujan tinggi beberapa hari ini, debit air sejumlah sungai di Kota Medan seperti Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Denai, Sungai Belawan dan Sungai Sei Sikambing mengalami peningkatan. Bahkan, karena hujan terus terjadi, air hingga meluap dan merendam wilayah sekitar sungai.

Akibat kondisi itu, beberapa Lembaga Kemanusiaan menggalang bantuan untuk warga terdampak banjir. Seperti yang dilakukan PKPU HI cabang Sumut, melakukan penggalangan bantuan dan menyalurkan bantuan kepada warga di Gang Kali, Gang Sada Arih dan Gang Angker, Medan Selayang.

Kepala PKPU HI cabang Sumut, Mardi Sahendra menyebut tinggi air yang merendam pemukiman warga di sana, hingga 3 Meter. “Respon kita atas bencana banjir ini, asessment lokasi, wawancara dengan masyarakat dan tokoh, pemberian nasi bungkus. Kebutuhan saat ini, makanan siap santap, hygene kits, school kit dan air bersih,” ujar Mardi singkat.

MAIN AIR
Seorang warga menarik anaknya yang menaiki karet ban saat air Sungai Deli Meluap dan merencam rumah warga di Gang Merdeka, Jalan Brigjen Katamo, Medan Maimun, Minggu (16/9). BBMKG mengimbau masyarakat khususnya Kota Medan untuk selalu mewaspadai banjir kiriman yang sewaktu-waktu bisa melanda Kota Medan.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Masyarakat di Kota Medan diimbau untuk mewaspadai banjir kiriman. Pasalnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memprediksi, hingga tiga hari kedepan curah hujan masih berpeluang terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Utara. Karenanya, potensi banjir diprediksi masih bakal mengancam sejumlah daerah termasuk Kota Medan.

KEPALA Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, umumnya potensi hujan ini akan terjadi pada waktu sore hingga malam hari. “Selama tiga hari ke depan, wilayah Sumut secara merata akan menghadapi hujan. Sebab Bulan September ini memang merupakan musim penghujan,” ungkapnya kepada wartawan, Senin(17/9).

Karenanya, jelas Syahnan, potensi banjir diprediksi masih bakal mengancam sejumlah daerah termasuk Kota Medan. Hal ini, kata dia, sebab di daerah pegunungan juga sedang mengalami musim penghujan, sehingga dapat menyebabkan banjir kiriman. “Kalau daerah pegunungan dan Kota Medan mengalami hujan dengan waktu lama. sudah pasti mendapat air kiriman dan mengalami banjir. Untuk itu, situasi ini perlu diwaspadai masyarakat dan pemerintah setempat,” jelasnya.

Selain itu lanjut dia, potensi longsor juga akan terjadi terutama di daerah pegunungan. Lokasi longsor yang rawan, sebut dia, adalah Kabulaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat, dan Kecamatan Sibolangit, Deliserdang. Untuk itu Syahnan mengimbau, kepada masyarakat terutama yang tinggal di pinggiran sungai lebih waspada selama hujan turun untuk menghindari banjir.

Begitu juga bagi pengendara yang melintas di daerah pegunungan agar lebih waspadai longsor dan pohon tumbang. “Untuk angin kencang dan petir/kilat diprediksi berkurang dari sebelumnya,” sebutnya.

Ditanya soal angin kencang, Syahan mengaku belum ada warning. Sejauh ini, sebut Syahnan, hembusan angin masih normal. Sedangkan untuk petir, diakui Syahnan, pendataan mereka masih kurang. “Korban petir memang masih kurang pendataan kita, “ tandas Syahnan.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kota Medan, akibat curah hujan tinggi beberapa hari ini, debit air sejumlah sungai di Kota Medan seperti Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Denai, Sungai Belawan dan Sungai Sei Sikambing mengalami peningkatan. Bahkan, karena hujan terus terjadi, air hingga meluap dan merendam wilayah sekitar sungai.

Akibat kondisi itu, beberapa Lembaga Kemanusiaan menggalang bantuan untuk warga terdampak banjir. Seperti yang dilakukan PKPU HI cabang Sumut, melakukan penggalangan bantuan dan menyalurkan bantuan kepada warga di Gang Kali, Gang Sada Arih dan Gang Angker, Medan Selayang.

Kepala PKPU HI cabang Sumut, Mardi Sahendra menyebut tinggi air yang merendam pemukiman warga di sana, hingga 3 Meter. “Respon kita atas bencana banjir ini, asessment lokasi, wawancara dengan masyarakat dan tokoh, pemberian nasi bungkus. Kebutuhan saat ini, makanan siap santap, hygene kits, school kit dan air bersih,” ujar Mardi singkat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/