26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Sanggar Seni asal Medan Raih Juara I

prans hasibuan/SUMUT POS
PUKUL TAGADING: Gubsu diwakili Kadiskomimfo HM Fitriyus memukul tagading sebagai tanda pembukaan lomba Metra/Petra 2018 di Gelanggang USU Medan, Selasa (16/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Medan Company, sanggar seni asal Kota Medan berhasil meraih Juara I dalam lomba Pementasan Media Tradisional/Pertunjukan Rakyat (Metra/Petra) tingkat Sumatera Utara 2018.

Sedangkan disusul Kabupaten Deliserdang melalui Sanggar Deli Company di posisi Juara II, dan Kecabai asal Kabupaten Asahan sebagai Juara III. Sementara untuk Juara Harapan In
diraih Cermin Teater dari Kabupaten Serdangbedagai, Juara Harapan II Langkat Berseri dari Kabupaten Langkat dan Juara Harapan III dari sanggar seni Kabupaten Padanglawas Utara.

Kegiatan lomba dipusatkan di Gelanggang Remaja Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Dr Mansyur Medan, yang dibuka oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, HM Fitriyus, Selasa (16/10).

Membacakan sambutan Gubsu sekaligus membuka resmi kegiatan lomba, Fitriyus menyampaikan apresiasi dan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Kata dia, kegiatan seperti ini memiliki makna penting dalam upaya menghidupkan kembali seni budaya yang telah hidup ditengah masyarakat, sekaligus sebagai pembinaan dan pemberdayaan media tradisional yang sekarang dirasakan sangat sulit bersaing dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini.

Apalagi, apresiasi masyarakat terhadap kesenian tradisional atau pertunjukan rakyat sekarang ini terus merosot dan dikhawatirkan akan kehilangan bukan hanya penonton, melainkan juga pewaris aktivitasnya.

“Kita menyadari bersama bahwa seni pertunjukan tradisional memiliki fungsi yang strategis dalam sosial kemasyarakatan, berfungsi sebagai alat pendidikan masyarakat, media perjuangan, media kritik sosial, media pembangunan dan media komunikasi dan informasi lainnya,” katanya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, sambungnya, hendaknya jangan membuat masyarakat mengabaikan kegiatan yang memiliki nilai-nilai tradisional.

Sebab media tradisional sangat relevan dan diperlukan masyarakat, karena jenis kesenian ini sangat komunikatif, efektif dan memiliki sifat yang akrab dengan publik sehingga sangat ampuh untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang visi dan misi pembangunan Sumut.

“Melalui kegiatan ini diharapkan bukan hanya lahir para juara, melainkan yang lebih fundamental yakni mampu diperoleh formulasi aktual yang lebih konkrit untuk mengembangkan media tradisional, dan mampu bersinergi dengan media-media lain dalam upaya memperlancar arus informasi di Sumut,” pungkasnya.

Terdapat 15 kabupaten/kota yang menjadi peserta dalam lomba ini, seperti Kabupaten Serdangbedagai, Karo, Deliserdang, Tebingtinggi, Medan, Langkat, Binjai, Samosir, Humbahas, Paluta, Padangsidimpuan, Asahan, Tanjungbalai, Labuhanbatu, dan Pakpak Bharat.

Sebelumnya, lomba pementasan metra/petra ditandai dengan pemukulan tagading oleh Kadiskomimfo HM Fitriyus mewakili Gubsu, didampingi Kadiskominfo Medan, Zain Noval dan para tamu undangan yang hadir. Nantinya, juara pertama dalam lomba ini akan diikutsertakan mewakili Sumut tingkat nasional di Serpong, Jawa Barat pada 28 -29 November 2018 yang diselenggarakan Kementerian Kominfo.

Selain piala, para pemenang lomba juga diberikan uang pembinaan sesuai prestasi yang ditorehkan. Untuk Juara I mendapat hadiah uang pembinaan Rp10 juta, Juara II Rp9 juta, Juara III Rp8 juta, Juara Harapan I Rp7 juta, Juara Harapan II Rp6 juta dan Juara Harapan III Rp5 juta.

Dalam lomba yang mengusung tema “Media Tradisional Pertunjukan Rakyat Sumut Sadar Teknologi Informasi dan Memelihara Kearifan Lokal” itu, turut dihadiri Kadisbudpar Sumut Hidayati, para tokoh seni budaya, pembina dan pengelola sanggar/kelompok seni di Sumut. (prn/ila)

prans hasibuan/SUMUT POS
PUKUL TAGADING: Gubsu diwakili Kadiskomimfo HM Fitriyus memukul tagading sebagai tanda pembukaan lomba Metra/Petra 2018 di Gelanggang USU Medan, Selasa (16/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Medan Company, sanggar seni asal Kota Medan berhasil meraih Juara I dalam lomba Pementasan Media Tradisional/Pertunjukan Rakyat (Metra/Petra) tingkat Sumatera Utara 2018.

Sedangkan disusul Kabupaten Deliserdang melalui Sanggar Deli Company di posisi Juara II, dan Kecabai asal Kabupaten Asahan sebagai Juara III. Sementara untuk Juara Harapan In
diraih Cermin Teater dari Kabupaten Serdangbedagai, Juara Harapan II Langkat Berseri dari Kabupaten Langkat dan Juara Harapan III dari sanggar seni Kabupaten Padanglawas Utara.

Kegiatan lomba dipusatkan di Gelanggang Remaja Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Dr Mansyur Medan, yang dibuka oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, HM Fitriyus, Selasa (16/10).

Membacakan sambutan Gubsu sekaligus membuka resmi kegiatan lomba, Fitriyus menyampaikan apresiasi dan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Kata dia, kegiatan seperti ini memiliki makna penting dalam upaya menghidupkan kembali seni budaya yang telah hidup ditengah masyarakat, sekaligus sebagai pembinaan dan pemberdayaan media tradisional yang sekarang dirasakan sangat sulit bersaing dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini.

Apalagi, apresiasi masyarakat terhadap kesenian tradisional atau pertunjukan rakyat sekarang ini terus merosot dan dikhawatirkan akan kehilangan bukan hanya penonton, melainkan juga pewaris aktivitasnya.

“Kita menyadari bersama bahwa seni pertunjukan tradisional memiliki fungsi yang strategis dalam sosial kemasyarakatan, berfungsi sebagai alat pendidikan masyarakat, media perjuangan, media kritik sosial, media pembangunan dan media komunikasi dan informasi lainnya,” katanya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, sambungnya, hendaknya jangan membuat masyarakat mengabaikan kegiatan yang memiliki nilai-nilai tradisional.

Sebab media tradisional sangat relevan dan diperlukan masyarakat, karena jenis kesenian ini sangat komunikatif, efektif dan memiliki sifat yang akrab dengan publik sehingga sangat ampuh untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang visi dan misi pembangunan Sumut.

“Melalui kegiatan ini diharapkan bukan hanya lahir para juara, melainkan yang lebih fundamental yakni mampu diperoleh formulasi aktual yang lebih konkrit untuk mengembangkan media tradisional, dan mampu bersinergi dengan media-media lain dalam upaya memperlancar arus informasi di Sumut,” pungkasnya.

Terdapat 15 kabupaten/kota yang menjadi peserta dalam lomba ini, seperti Kabupaten Serdangbedagai, Karo, Deliserdang, Tebingtinggi, Medan, Langkat, Binjai, Samosir, Humbahas, Paluta, Padangsidimpuan, Asahan, Tanjungbalai, Labuhanbatu, dan Pakpak Bharat.

Sebelumnya, lomba pementasan metra/petra ditandai dengan pemukulan tagading oleh Kadiskomimfo HM Fitriyus mewakili Gubsu, didampingi Kadiskominfo Medan, Zain Noval dan para tamu undangan yang hadir. Nantinya, juara pertama dalam lomba ini akan diikutsertakan mewakili Sumut tingkat nasional di Serpong, Jawa Barat pada 28 -29 November 2018 yang diselenggarakan Kementerian Kominfo.

Selain piala, para pemenang lomba juga diberikan uang pembinaan sesuai prestasi yang ditorehkan. Untuk Juara I mendapat hadiah uang pembinaan Rp10 juta, Juara II Rp9 juta, Juara III Rp8 juta, Juara Harapan I Rp7 juta, Juara Harapan II Rp6 juta dan Juara Harapan III Rp5 juta.

Dalam lomba yang mengusung tema “Media Tradisional Pertunjukan Rakyat Sumut Sadar Teknologi Informasi dan Memelihara Kearifan Lokal” itu, turut dihadiri Kadisbudpar Sumut Hidayati, para tokoh seni budaya, pembina dan pengelola sanggar/kelompok seni di Sumut. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/