25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Dahlan: Inalum Jadi BUMN

MEDAN- Pemerintah memastikan bahwa PT Inalum dipastikan akan menjadi milik Indonesia. Pemerintah sudah menyiapkan suntikan dana untuk pabrik aluminium yang terletak di Kabupaten Asahan itu sebesar Rp2 triliun pada 2012. Tahun depan akan disuntik lagi tambahan modal sebesar Rp3 triliun.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dalam kuliah umum ‘Membangun Etika Pejabat Bersih dari Korupsi’ di UMSU, Sabtu (17/11). “Ini sudah keputusan final, Inalum akan menjadi milik Indonesia. Walaupun rayuan Jepang sangat besar agar mereka bisa mengurus kembali Inalum dengan meminta perpanjangan kontrak,” ujarnya.

Dijelaskan Dahlan, dengan berakhirnya kontrak tersebut, berbagai perjanjian yang mengikat Inalum juga tak akan berlaku lagi. ‘’Misalnya 70 persen hasil Inalum harus dikirimkan ke Jepang, atau lainnya. Estimasinya ada penghematan sekitar Rp40 triliun per tahun. Devisa negara akan kembali,” katanya.
Dahlan mengutarakan, pengoperasian Inalum di tangan Indonesia akan dimulai dengan kerja sama operasional (KSO) dengan PT Timah sebagai BUMN tambang yang memproduksi timah dari Bangka dan Belitung. Saat ini PT Timah sudah melebarkan sayap dengan membeli pertambangan bauksit di Myanmar (Burma). “Bahan baku diproses di Myanmar, dan finishing-nya dikirimkan Inalum,” tukasnya.

Menyoal perubahan status dari perusahaan modal asing (PMA) menjadi BUMN, Dahlan menuturkan, seluruh saham Jepang di Inalum akan diambil oleh negara dan segera mengubah namanya menjadi PT Inalum. Dia yakin pengambilalihan Inalum akan berdampak positif bagi negara yang selama ini menempatkan BUMN sebagai unit usaha belaka.

‘’Ke depan BUMN tak lagi seperti dulu, yang kerjanya hanya menjual. Tapi sebaliknya, BUMN akan memperluas kiprah dengan membeli berbagai perusahaan luar. Kita sudah jajaki pembelian perusahaan yang prospektif di Vietnam dan Myanmar,” dia menguatkan. Kecuali perusahaan semen di Vietnam dan pertambangan timah di Myammar, BUMN juga tengah menunggu proses perizinan untuk mengembangkan perusahaan telekomunikasi di Timor Leste.

Istilahnya, kata Dahlan, perusahaan telekomunikasi yang mayoritas sahamnya dikuasai BUMN itu akan menjadi ‘Telkom’-nya Timor Leste. Jasa telekomunikasi disebut-sebut menjadi bisnis lanjutan yang diincar oleh BUMN di bawah kendali Dahlan Iskan. Selain Timor Leste, negara lain yang dijadikan target penanaman modal adalah Myanmar. (ram)

MEDAN- Pemerintah memastikan bahwa PT Inalum dipastikan akan menjadi milik Indonesia. Pemerintah sudah menyiapkan suntikan dana untuk pabrik aluminium yang terletak di Kabupaten Asahan itu sebesar Rp2 triliun pada 2012. Tahun depan akan disuntik lagi tambahan modal sebesar Rp3 triliun.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dalam kuliah umum ‘Membangun Etika Pejabat Bersih dari Korupsi’ di UMSU, Sabtu (17/11). “Ini sudah keputusan final, Inalum akan menjadi milik Indonesia. Walaupun rayuan Jepang sangat besar agar mereka bisa mengurus kembali Inalum dengan meminta perpanjangan kontrak,” ujarnya.

Dijelaskan Dahlan, dengan berakhirnya kontrak tersebut, berbagai perjanjian yang mengikat Inalum juga tak akan berlaku lagi. ‘’Misalnya 70 persen hasil Inalum harus dikirimkan ke Jepang, atau lainnya. Estimasinya ada penghematan sekitar Rp40 triliun per tahun. Devisa negara akan kembali,” katanya.
Dahlan mengutarakan, pengoperasian Inalum di tangan Indonesia akan dimulai dengan kerja sama operasional (KSO) dengan PT Timah sebagai BUMN tambang yang memproduksi timah dari Bangka dan Belitung. Saat ini PT Timah sudah melebarkan sayap dengan membeli pertambangan bauksit di Myanmar (Burma). “Bahan baku diproses di Myanmar, dan finishing-nya dikirimkan Inalum,” tukasnya.

Menyoal perubahan status dari perusahaan modal asing (PMA) menjadi BUMN, Dahlan menuturkan, seluruh saham Jepang di Inalum akan diambil oleh negara dan segera mengubah namanya menjadi PT Inalum. Dia yakin pengambilalihan Inalum akan berdampak positif bagi negara yang selama ini menempatkan BUMN sebagai unit usaha belaka.

‘’Ke depan BUMN tak lagi seperti dulu, yang kerjanya hanya menjual. Tapi sebaliknya, BUMN akan memperluas kiprah dengan membeli berbagai perusahaan luar. Kita sudah jajaki pembelian perusahaan yang prospektif di Vietnam dan Myanmar,” dia menguatkan. Kecuali perusahaan semen di Vietnam dan pertambangan timah di Myammar, BUMN juga tengah menunggu proses perizinan untuk mengembangkan perusahaan telekomunikasi di Timor Leste.

Istilahnya, kata Dahlan, perusahaan telekomunikasi yang mayoritas sahamnya dikuasai BUMN itu akan menjadi ‘Telkom’-nya Timor Leste. Jasa telekomunikasi disebut-sebut menjadi bisnis lanjutan yang diincar oleh BUMN di bawah kendali Dahlan Iskan. Selain Timor Leste, negara lain yang dijadikan target penanaman modal adalah Myanmar. (ram)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/