25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pedagang Pasar Aksara Diimbau Kompak

“Yang kedua masalah dampak pembangunan Fly Over Aksara dari pemerintah pusat. Kalau saya tidak salah, sebagian lahan kita di situ kena dampak pembangunan. Secara hitung-hitungan teknis tidak memungkinkan untuk dibangun lagi. Sementara itu PT AJI menurut informasi yang kami dengar, tidak berkenan menjual lahan miliknya,” katanya.

Atas dasar itu, pihaknya berharap seluruh pedagang dapat memahami kondisi yang ada, sehingga ke depan melalui sinergitas yang terbangun bisa mempercepat proses relokasi. “Masalah eks pedagang Aksara ini memang sudah didengar oleh pemerintah pusat. Namun alangkah baiknya jika penanganannya dilakukan oleh pemerintah kota. Kalau pedagang solid dan kompak, saya yakin akan ada solusi dari masalah ini,” katanya.

Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Sumatera Utara (PTSU) Aksara, Muslim Sikumbang sebelumnya meminta Pemko untuk kembali membangun Pasar Aksara di lokasi bekas kebakaran. “Inikan sudah tidak ada kepastian dari wali kota tempat penampungan pedagang Aksara, untuk itu kami minta agar eks lokasi kebakaran Pasar Aksara dibangun lagi untuk pasar tradisional,” katanya.

Selama ini, kata Muslim, apa yang dijanjikan Pemko untuk membangun relokasi bagi pedagang Aksara tidak jelas. Maka dari itu pihaknya kembali mendesak agar di lokasi yang sama dibangun pasar tradisional permanen. “Kalau memang tidak ada lahan yang lain, tolonglah di situ dibangun lagi pasar buat kami,” katanya.

Pedagang, diakuinya sudah mengetahui kabar batalnya lokasi relokasi di eks RS Martondi. Makanya dalam kesempatan itu mereka lagi-lagi mendesak Pemko untuk segera membangun pasar di lokasi eks kebakaran. “Tapi di situkan sudah tertutup kemungkinan. Pemilik tidak mau menjual lahannya. Di satu sisi Pemko kabarnya tidak sanggup membeli karena kemahalan harganya. Tolonglah perhatikan nasib kami yang sudah sengsara hampir dua tahun ini,” katanya. (prn/ila)

 

“Yang kedua masalah dampak pembangunan Fly Over Aksara dari pemerintah pusat. Kalau saya tidak salah, sebagian lahan kita di situ kena dampak pembangunan. Secara hitung-hitungan teknis tidak memungkinkan untuk dibangun lagi. Sementara itu PT AJI menurut informasi yang kami dengar, tidak berkenan menjual lahan miliknya,” katanya.

Atas dasar itu, pihaknya berharap seluruh pedagang dapat memahami kondisi yang ada, sehingga ke depan melalui sinergitas yang terbangun bisa mempercepat proses relokasi. “Masalah eks pedagang Aksara ini memang sudah didengar oleh pemerintah pusat. Namun alangkah baiknya jika penanganannya dilakukan oleh pemerintah kota. Kalau pedagang solid dan kompak, saya yakin akan ada solusi dari masalah ini,” katanya.

Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Sumatera Utara (PTSU) Aksara, Muslim Sikumbang sebelumnya meminta Pemko untuk kembali membangun Pasar Aksara di lokasi bekas kebakaran. “Inikan sudah tidak ada kepastian dari wali kota tempat penampungan pedagang Aksara, untuk itu kami minta agar eks lokasi kebakaran Pasar Aksara dibangun lagi untuk pasar tradisional,” katanya.

Selama ini, kata Muslim, apa yang dijanjikan Pemko untuk membangun relokasi bagi pedagang Aksara tidak jelas. Maka dari itu pihaknya kembali mendesak agar di lokasi yang sama dibangun pasar tradisional permanen. “Kalau memang tidak ada lahan yang lain, tolonglah di situ dibangun lagi pasar buat kami,” katanya.

Pedagang, diakuinya sudah mengetahui kabar batalnya lokasi relokasi di eks RS Martondi. Makanya dalam kesempatan itu mereka lagi-lagi mendesak Pemko untuk segera membangun pasar di lokasi eks kebakaran. “Tapi di situkan sudah tertutup kemungkinan. Pemilik tidak mau menjual lahannya. Di satu sisi Pemko kabarnya tidak sanggup membeli karena kemahalan harganya. Tolonglah perhatikan nasib kami yang sudah sengsara hampir dua tahun ini,” katanya. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/