26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Akses ke Pelabuhan Belawan Ditutup Peti Kemas

Antisipasi Unjuk Rasa Susulan

BELAWAN- Mengantisipasi berlanjutnya aksi buruh turun ke jalan, pintu masuk menuju Pelabuhan Belawan di blokir dengan menggunakan peti kemas. Penutupan jalan ini oleh petugas untuk menghadang buruh yang dikabarkan akan melakukan aksinya. Selain di pelabuhan laut, personel polisi juga mengamankan dua obyek vital  lainnya di Kawasan Industri Medan (KIM) dan Jalan Tol Belmera Kampung Salam, Belawan, Senin( 17/12) kemarin.

DIBLOKIR: Sejumlah truk terlihat antre akibat diblokirnya pintu masuk menuju Pelabuhan Belawan, Senin (17/12) kemarin. Pemblokiran ini disebabkan isu aksi unjuk rasa buruh  akan turun  jalan menuntut kenaikan UMP.//fachrul rozi/sumut pos
DIBLOKIR: Sejumlah truk terlihat antre akibat diblokirnya pintu masuk menuju Pelabuhan Belawan, Senin (17/12) kemarin. Pemblokiran ini disebabkan isu aksi unjuk rasa buruh yang akan turun ke jalan menuntut kenaikan UMP.//fachrul rozi/sumut pos

Pemblokiran akses pintu masuk menuju Pelabuhan Belawan ini dilakukan sejak pukul 07.00 WIB. Akibat penutupan jalan satu jalur tersebut membuat kendaraan truk pengakut barang yang keluar masuk ke Pelabuhan belawan, mengalami kemacatan. Meski aktivitas bongkar muat barang tidak sampai terhenti.

Humas PT Pelabuhan I Cabang  Belawan, Rica Agnes Girsang mengatakan, kegiatan bongkar muat kapal maupun menggunakan jasa transportasi di Pelabuhan Belawan tidak mengalami kendala. “Aktivitas bongkar muat berjalan normal, baik dari kapal ke truk dan sebaliknya,” kata, Rica.
Penutupan sebagian akses jalan di depan pintu masuk pelabuhan sebut dia, dilakukan untuk mengantisipasi terjadi hal-hal tidak diinginkan setelah dikabarkan bakal terjadinya unjuk rasa buruh lanjutan. “Tidak semua ditutup, satu jalur khusus keluar masuk kenderaan tetap dibuka. Dan saya belum tahu sampai kapan penutupan ini terjadi, karena harus dikoordinasikan dengan pihak Polres Pelabuhan Belawan,” jelasnya.

Sementara, di Kawasan Industri Medan (KIM) I dan II kegiatan operasional 330 pabrik serta pergudangan milik investor terlihat normal. Sejumlah pekerja dan pengusaha sebelumnya sempat merasa khawatir akan didatangi massa yang melakukan sweeping. Namun sejak dari pagi hingga menjelang sore, tidak terlihat aktivitas penggalangan massa berkumpul disekitar KIM, yang terlihat hanyalah personil aparat kepolisian melakukan pengamanan. Sementara itu Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Endro Kiswanto melalui Kasat Reskrim, AKP Yudi Friyanto mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengamanan tiga obyek vital di Pelabuhan Belawan, KIM dan Jalan Tol Belmera, meski aksi penggelangan massa belum terlihat.

“Hari ini kita menurunkan sebanyak 534 personil Polres Pelabuhan Belawan dibantu personil dari Brimob, Samapta Poldasu, Zipur dan Marinir untuk mengantisipasi berlanjutnya unjuk rasa massa buruh,” ungkap, Yudi.

Ditambahkannya, siaga satu pengamanan di tiga obyek vital serta disejumlah titik ruas jalan tersebut akan berlangsung hingga hari, Rabu (19/12) mendatang. “Walaupun kondisi di KIM, Jalan Tol Belmera dan Pelabuhan Belawan normal, kita tetap siaga satu melakukan pengamanan selama tiga hari. Karena yang perlu diantisipasi adalah munculnya massa liar yang dapat mengganggu konsentrasi buruh,” pungkasnya.(mag-17)

Antisipasi Unjuk Rasa Susulan

BELAWAN- Mengantisipasi berlanjutnya aksi buruh turun ke jalan, pintu masuk menuju Pelabuhan Belawan di blokir dengan menggunakan peti kemas. Penutupan jalan ini oleh petugas untuk menghadang buruh yang dikabarkan akan melakukan aksinya. Selain di pelabuhan laut, personel polisi juga mengamankan dua obyek vital  lainnya di Kawasan Industri Medan (KIM) dan Jalan Tol Belmera Kampung Salam, Belawan, Senin( 17/12) kemarin.

DIBLOKIR: Sejumlah truk terlihat antre akibat diblokirnya pintu masuk menuju Pelabuhan Belawan, Senin (17/12) kemarin. Pemblokiran ini disebabkan isu aksi unjuk rasa buruh  akan turun  jalan menuntut kenaikan UMP.//fachrul rozi/sumut pos
DIBLOKIR: Sejumlah truk terlihat antre akibat diblokirnya pintu masuk menuju Pelabuhan Belawan, Senin (17/12) kemarin. Pemblokiran ini disebabkan isu aksi unjuk rasa buruh yang akan turun ke jalan menuntut kenaikan UMP.//fachrul rozi/sumut pos

Pemblokiran akses pintu masuk menuju Pelabuhan Belawan ini dilakukan sejak pukul 07.00 WIB. Akibat penutupan jalan satu jalur tersebut membuat kendaraan truk pengakut barang yang keluar masuk ke Pelabuhan belawan, mengalami kemacatan. Meski aktivitas bongkar muat barang tidak sampai terhenti.

Humas PT Pelabuhan I Cabang  Belawan, Rica Agnes Girsang mengatakan, kegiatan bongkar muat kapal maupun menggunakan jasa transportasi di Pelabuhan Belawan tidak mengalami kendala. “Aktivitas bongkar muat berjalan normal, baik dari kapal ke truk dan sebaliknya,” kata, Rica.
Penutupan sebagian akses jalan di depan pintu masuk pelabuhan sebut dia, dilakukan untuk mengantisipasi terjadi hal-hal tidak diinginkan setelah dikabarkan bakal terjadinya unjuk rasa buruh lanjutan. “Tidak semua ditutup, satu jalur khusus keluar masuk kenderaan tetap dibuka. Dan saya belum tahu sampai kapan penutupan ini terjadi, karena harus dikoordinasikan dengan pihak Polres Pelabuhan Belawan,” jelasnya.

Sementara, di Kawasan Industri Medan (KIM) I dan II kegiatan operasional 330 pabrik serta pergudangan milik investor terlihat normal. Sejumlah pekerja dan pengusaha sebelumnya sempat merasa khawatir akan didatangi massa yang melakukan sweeping. Namun sejak dari pagi hingga menjelang sore, tidak terlihat aktivitas penggalangan massa berkumpul disekitar KIM, yang terlihat hanyalah personil aparat kepolisian melakukan pengamanan. Sementara itu Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Endro Kiswanto melalui Kasat Reskrim, AKP Yudi Friyanto mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengamanan tiga obyek vital di Pelabuhan Belawan, KIM dan Jalan Tol Belmera, meski aksi penggelangan massa belum terlihat.

“Hari ini kita menurunkan sebanyak 534 personil Polres Pelabuhan Belawan dibantu personil dari Brimob, Samapta Poldasu, Zipur dan Marinir untuk mengantisipasi berlanjutnya unjuk rasa massa buruh,” ungkap, Yudi.

Ditambahkannya, siaga satu pengamanan di tiga obyek vital serta disejumlah titik ruas jalan tersebut akan berlangsung hingga hari, Rabu (19/12) mendatang. “Walaupun kondisi di KIM, Jalan Tol Belmera dan Pelabuhan Belawan normal, kita tetap siaga satu melakukan pengamanan selama tiga hari. Karena yang perlu diantisipasi adalah munculnya massa liar yang dapat mengganggu konsentrasi buruh,” pungkasnya.(mag-17)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/