25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Coba Meringsek Lokasi, Massa OKP Dihadang Polisi

Konflik Galian C di Binjai tak Kunjung Selesai  

BINJAI-Konflik galian C ilegal di Jalan Dipenogoro Keluarahan Tenggurono, Kecamatan Binjai Timur, kembali memanas. Pasalnya ratusan kader salah satu OKP di Binjai yang berhadapan dengan Polres Binjai yang dibantu Brimob nyaris bentrok, Senin (17/12) pukul 09.00.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun wartawan koran ini di lokasi kejadian menyebutkan, aksi ratusan massa dari salah satu OKP di Kelurahan Tunggurono ini, berawal dari penarikan alat berat milik mereka yang dilakukan Polres Binjai beberapa hari lalu.

Massa OKP protes karena Polres Binjai dinilai tebang pilih. Karena dianggap tebang pilih lantas massa OKP  ini berniat ‘menyerang’ pengusaha galian C ilegal lainnya yang ada di Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur. Namun, aksi tersebut, langsung dihadang petugas kepolisian dengan melakukan penjagaan dilokasi.

Akibat penghadangan tersebut, kericuhan pun tak dapat dihindarkan lagi. Massa mulai tidak terkendali, ketika Polres Binjai mengamankan kendaraan yang ditumpangi mereka karena tidak memiliki surat kendaraan yang lengkap. Perang mulut pun tak terhindarkan lagi. Namun kericuhan tersebut tidak berlangsung lama, karena massa berseragam loreng itu berhasil di halau petugas.

Tak puas sampai disitu, beberapa jam kemudian massa kembali turun ke lokasi. Kali ini langsung dipimpin salah satu ketua OKP Binjai, J Payo Sitepu. Dengan mengendarai iring-iringan mobil, mereka hendak menuju lokasi galian C yang berada di Kelurahan Mencirim.

Namun lagi-lagi gagal, karena belum sampai di lokasi tepatnya di persimpangan Jalan Gajah Mada dan Jalan Dipenogoro Binjai, iring-iringan kendaraan tersebut diberhentikan aparat kepolisian bersenjata lengkap.

Satu persatu iring-iringan kendaraan diperiksa oleh petugas. Penggeledahan berlangsung tanpa adanya perlawanan dari massa. Namun dari salah satu kendaraan Suzuki Eskudo warna hitam, petugas menemukan senjata tajam (sajam) dan sebuah softgun, untuk itu petugas langsung menyitanya.

Selesai melakukan pengeledahan, massa yang dipimpin J Payo Sitepu menggelar dengan Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolo di salah satu warung. Bahkan, Wali Kota Binjai, HM Idham dan staf dari PTPN II ikut turun. Dalam pertemuan tersebut rupanya tidak membuahkan hasil kesepakatan.

Dalam pertemuan tersebut, J Payo Sitepu bertanya, kenapa kepolisian mengamankan dan melarang mereka membuka galian C di lokasi tersebut. J Payo Sitepu mengatakan galian C yang akan mereka dibuat tepatnya diluar tapal batas lahan eks HGU PTPN2.

“Kenapa kita dilarang membuka galian C di lahan yang kita beli. Kita beli lahan itu dari almarhum Fasira melalui Rina Barus dan dokumen jual belinnya ada. Dari pada kita mencuri, bagus kita membuka usaha dan semua ini kita lakukan hanya untuk mencari makan,” tegas J Payo Sitepu.

J Payu Sitepu juga mengakui, kedatangannya ke lokasi hanya ingin memberikan support pada ketua OKP Binjai Timur, Cetut, agar tidak patah semangat dalam mencari kebenaran. “Kami datang ke sini juga bukan mau merusuh. Tetapi kami hanya ingin memberikan support kepada anggota yang mendapat hambatan untuk membuat usaha,” jelas J Payo, sembari mengaku bahwa bekas galian C akan dijadikan kolam pancing untuk anggotanya.

Sementara itu Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolon mengaku, pihaknnya hanya sebagai mediator agar tidak terjadi konflik berkepanjangan. Mengenai penertiban galian C yang dinilai tebang pilih, dijelaskannya, pihaknya tidak ada hak untuk menertiban galian C. Karena yang melakukan peneriban seharusnya pihak Pemko. “Pelarangan yang kita lakukan berdasarkan laporan PTPN2,” ucap Musa. Wali Kota Binjai, HM Idham meng.(ndi)

Konflik Galian C di Binjai tak Kunjung Selesai  

BINJAI-Konflik galian C ilegal di Jalan Dipenogoro Keluarahan Tenggurono, Kecamatan Binjai Timur, kembali memanas. Pasalnya ratusan kader salah satu OKP di Binjai yang berhadapan dengan Polres Binjai yang dibantu Brimob nyaris bentrok, Senin (17/12) pukul 09.00.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun wartawan koran ini di lokasi kejadian menyebutkan, aksi ratusan massa dari salah satu OKP di Kelurahan Tunggurono ini, berawal dari penarikan alat berat milik mereka yang dilakukan Polres Binjai beberapa hari lalu.

Massa OKP protes karena Polres Binjai dinilai tebang pilih. Karena dianggap tebang pilih lantas massa OKP  ini berniat ‘menyerang’ pengusaha galian C ilegal lainnya yang ada di Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur. Namun, aksi tersebut, langsung dihadang petugas kepolisian dengan melakukan penjagaan dilokasi.

Akibat penghadangan tersebut, kericuhan pun tak dapat dihindarkan lagi. Massa mulai tidak terkendali, ketika Polres Binjai mengamankan kendaraan yang ditumpangi mereka karena tidak memiliki surat kendaraan yang lengkap. Perang mulut pun tak terhindarkan lagi. Namun kericuhan tersebut tidak berlangsung lama, karena massa berseragam loreng itu berhasil di halau petugas.

Tak puas sampai disitu, beberapa jam kemudian massa kembali turun ke lokasi. Kali ini langsung dipimpin salah satu ketua OKP Binjai, J Payo Sitepu. Dengan mengendarai iring-iringan mobil, mereka hendak menuju lokasi galian C yang berada di Kelurahan Mencirim.

Namun lagi-lagi gagal, karena belum sampai di lokasi tepatnya di persimpangan Jalan Gajah Mada dan Jalan Dipenogoro Binjai, iring-iringan kendaraan tersebut diberhentikan aparat kepolisian bersenjata lengkap.

Satu persatu iring-iringan kendaraan diperiksa oleh petugas. Penggeledahan berlangsung tanpa adanya perlawanan dari massa. Namun dari salah satu kendaraan Suzuki Eskudo warna hitam, petugas menemukan senjata tajam (sajam) dan sebuah softgun, untuk itu petugas langsung menyitanya.

Selesai melakukan pengeledahan, massa yang dipimpin J Payo Sitepu menggelar dengan Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolo di salah satu warung. Bahkan, Wali Kota Binjai, HM Idham dan staf dari PTPN II ikut turun. Dalam pertemuan tersebut rupanya tidak membuahkan hasil kesepakatan.

Dalam pertemuan tersebut, J Payo Sitepu bertanya, kenapa kepolisian mengamankan dan melarang mereka membuka galian C di lokasi tersebut. J Payo Sitepu mengatakan galian C yang akan mereka dibuat tepatnya diluar tapal batas lahan eks HGU PTPN2.

“Kenapa kita dilarang membuka galian C di lahan yang kita beli. Kita beli lahan itu dari almarhum Fasira melalui Rina Barus dan dokumen jual belinnya ada. Dari pada kita mencuri, bagus kita membuka usaha dan semua ini kita lakukan hanya untuk mencari makan,” tegas J Payo Sitepu.

J Payu Sitepu juga mengakui, kedatangannya ke lokasi hanya ingin memberikan support pada ketua OKP Binjai Timur, Cetut, agar tidak patah semangat dalam mencari kebenaran. “Kami datang ke sini juga bukan mau merusuh. Tetapi kami hanya ingin memberikan support kepada anggota yang mendapat hambatan untuk membuat usaha,” jelas J Payo, sembari mengaku bahwa bekas galian C akan dijadikan kolam pancing untuk anggotanya.

Sementara itu Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolon mengaku, pihaknnya hanya sebagai mediator agar tidak terjadi konflik berkepanjangan. Mengenai penertiban galian C yang dinilai tebang pilih, dijelaskannya, pihaknya tidak ada hak untuk menertiban galian C. Karena yang melakukan peneriban seharusnya pihak Pemko. “Pelarangan yang kita lakukan berdasarkan laporan PTPN2,” ucap Musa. Wali Kota Binjai, HM Idham meng.(ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/