25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Cara Berlibur yang Aman Di Tengah Pandemi COVID-19

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, sngka pertumbuhan virus corona mengalami peningkatan setelah libur panjang. Liburan akhir tahun dikhawatirkan berpotensi meningkatkan kasus positif COVID-19.

Kusmedi Priharto selaku Ketua Sub Bidang Tracing Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, mengatakan bahwa liburan akhir tahun merupakan liburan yang paling menakutkan. Sebab, masyarakat sudah merasa jenuh dan ingin rekreasi.

“Yang saya takut dengan adanya sekarang kemudahan yang diberikan itu, masyarakat dengan euforianya, mereka menjalankan itu semua. Sebenarnya, semua itu bisa ditahan, kita bisa berlibur dengan cara yang aman apabila kita menaati protokol yang ada,” ucap Kusmedi dalam live Instagram Katadata bertema Mencegah Klaster Libur Akhir Tahun, Jumat (18/12).

Menurut Kusmedi, contoh paling sederhana yang bisa dilakukan agar bisa tetap aman ketika berlibur adalah dengan menerapkan 3M, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

Satgas Penanganan COVID-19 juga telah mengingatkan ke Dinas Perhubungan dan Kementerian Perhubungan untuk tidak memperbolehkan penumpang makan selama berada di pesawat, kereta, dan bis.

“Sebelum masuk ke pesawat, makan dulu sesuai kebutuhan. Gunakan masker yang bagus, yang punya nilai yang benar untuk menahan virus tersebut. Kemudian, menjaga jarak, mencuci tangan,” beber Kusmedi.

“Ketika sudah sampai tempat tujuan, bertemu dengan keluarga dan sebagainya, kalau tidak perlu berkumpul, tidak usah berkumpul, tidak usah berpegangan tangan, berpelukan, karena kita tidak tahu COVID-19 itu tanda-tandanya sampai sejauh mana,” sambungnya.

Ketika akan makan bersama, Kusmedi menyarankan agar masyarakat mencari tempat makan yang memiliki pertukaran udara yang baik. Selain itu, sebaiknya hindari menyentuh area wajah apabila belum mencuci tangan.

“Apabila nanti bertemu teman, makan di restoran, cari restoran dengan ventilasi baik. Terkahir, cuci tangan, karena tangan kita sering nakal. Kalau sudah masuk ke muka, mata, hidung, mulut, itu tempat masuknya virus. Tangan kita harus steril, supaya tidak membawa kuman atau virus dari luar ke badan kita,” pungkas Kusmedi.(rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, sngka pertumbuhan virus corona mengalami peningkatan setelah libur panjang. Liburan akhir tahun dikhawatirkan berpotensi meningkatkan kasus positif COVID-19.

Kusmedi Priharto selaku Ketua Sub Bidang Tracing Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, mengatakan bahwa liburan akhir tahun merupakan liburan yang paling menakutkan. Sebab, masyarakat sudah merasa jenuh dan ingin rekreasi.

“Yang saya takut dengan adanya sekarang kemudahan yang diberikan itu, masyarakat dengan euforianya, mereka menjalankan itu semua. Sebenarnya, semua itu bisa ditahan, kita bisa berlibur dengan cara yang aman apabila kita menaati protokol yang ada,” ucap Kusmedi dalam live Instagram Katadata bertema Mencegah Klaster Libur Akhir Tahun, Jumat (18/12).

Menurut Kusmedi, contoh paling sederhana yang bisa dilakukan agar bisa tetap aman ketika berlibur adalah dengan menerapkan 3M, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

Satgas Penanganan COVID-19 juga telah mengingatkan ke Dinas Perhubungan dan Kementerian Perhubungan untuk tidak memperbolehkan penumpang makan selama berada di pesawat, kereta, dan bis.

“Sebelum masuk ke pesawat, makan dulu sesuai kebutuhan. Gunakan masker yang bagus, yang punya nilai yang benar untuk menahan virus tersebut. Kemudian, menjaga jarak, mencuci tangan,” beber Kusmedi.

“Ketika sudah sampai tempat tujuan, bertemu dengan keluarga dan sebagainya, kalau tidak perlu berkumpul, tidak usah berkumpul, tidak usah berpegangan tangan, berpelukan, karena kita tidak tahu COVID-19 itu tanda-tandanya sampai sejauh mana,” sambungnya.

Ketika akan makan bersama, Kusmedi menyarankan agar masyarakat mencari tempat makan yang memiliki pertukaran udara yang baik. Selain itu, sebaiknya hindari menyentuh area wajah apabila belum mencuci tangan.

“Apabila nanti bertemu teman, makan di restoran, cari restoran dengan ventilasi baik. Terkahir, cuci tangan, karena tangan kita sering nakal. Kalau sudah masuk ke muka, mata, hidung, mulut, itu tempat masuknya virus. Tangan kita harus steril, supaya tidak membawa kuman atau virus dari luar ke badan kita,” pungkas Kusmedi.(rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/