MEDAN-Dinas kesehatan kabupaten/kota diimbau untuk lebih memaksimalkan jangkauan program Jaminan Persalinan (Jampersal) gratis.
Demikian dikatakan Kepala Dinkes Sumut, Candra Syafei melalui Kepala Seksi Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) Dinkes Sumut, Alexander Gultom, Selasa (17/1).
“Pogram ini diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kita juga sudah berulangkali menyampaikan ke seluruh kabupaten/kota dalam rapat koordinasi tiap tiga bulan sekali agar memperbanyak provider Jamkesmas dan Jampersal,” kata Alexander Gultom.
Menurutnya, saat ini sudah ada petunjuk teknis terbaru yang diatur dalam Permenkes No 2562/MENKES/PER/XII/2011 yang diterbitkan pada 27 Desember 2011.
Dalam juknis terbaru itu, ada peningkatan klaim pelayanan. Untuk pemeriksaan selama kehamilan sebanyak empat kali sebesar Rp80 ribu. Persalinan normal Rp500 ribu. Pelayanan nifas dan bayi baru lahir empat kali Rp80 ribu.
“Program Jampersal ini merupakan jaminan pembiayaan biaya persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan secara gratis,” ujarnya.
Dijelaskannya, untuk pelayanan dalam penanganan pendarahan pasca keguguran, persalinan per vaginam dengan tindakan emergency dasar yaitu Rp650 ribu, jika pelayanan rujukan ke rumah sakit, mengikuti juknis Jamkesmas.
“Dengan peningkatan pembayaran dari pemerintah terhadap pelayanan dasar ini, diharapkan peran serta para bidan swasta, klinik persalinan swasta, praktik dokter kebidanan swasta untuk menjadi provider Jampersal,” ucap Alexander.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi MSc mengaku, pada pelaksanaan program Jampersal di 2011, hingga kini belum satupun klinik bidan swasta yang menjadi provider selain rumah sakit provider Jamkesmas. Akibatnya, program Jampersal ini tidak bisa maksimal dirasakan oleh masyarakat Kota Medan.
“Memang masih belum ada klinik bidan swasta yang menjadi provider jampersal. Saat ini, kita masih mencari format kerjasama agar pelaksanaannya dengan klinik bidan swasta. Tapi, tahun ini, kita akan maksimalkan dan akan mensosialisasikan program ini ke klinik bidan swasta,” ungkap Edwin (mag-11)