25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Anggaran Terbuang Sia-sia

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Ratusan juta dana anggaran relokasi kios pedagang di Pasar Inpres Kecamatan Medan Belawan, terbuang sia-sia. Pasalnya, proyek relokasi kios dibangun Dinas Perkim Kota Medan berada di sepanjang Jalan Sumatera, Belawan tak berfungsi. Kondisi kios yang dikerjakan pada tahun lalu itupun terbengkalai dan mulai mengalami kerusakan.

Dari amatan Sumut Pos, Minggu (18/1) kemarin, kondisi kios relokasi yang dikerjakan oleh pihak ketiga pasca musibah kebakaran terjadi di Pasar Inpres Belawan, pada 3 bulan lalu itu saat ini sebagian papannya berlepasan dan patah akibat material kayu yang digunakan berkualitas rendah. Bahkan, papan maupun kayu broti yang terpasang ada yang hilang dicuri.

Sejumlah pedagang mengaku enggan untuk dipindahkan ke lokasi baru di Jalan Sumatera, Belawan karena merasa tidak nyaman. Menurut mereka, kondisi kios yang mudah rusak tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada hilangnya barang-barang milik pedagang.

Tak cuma pedagang, berbagai kalangan di Utara Medan juga meminta Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Medan, harus bertanggungjawab terhadap program revitalisasi pasar tradisional yang masih dalam tahap relokasi, namun belum juga terealisasi.“Anggaran yang dipakai dalam mendirikan kios untuk relokasi pedagang Pasar Inpres Belawan, tidak sedikit. Tapi, kondisinya terbengkalai dan belum juga digunakan,” ujar Herianto, Sekretaris Lembaga Peduli dan Peman Pembangunan Kota Medan.

Terpisah, anggota DPRD Kota Medan, Surianto SE mengaku sangat menyayangkan bangunan kios relokasi itu menjadi bermasalah. Padahal, pembangunan Pasar Inpres di Jalan Jawa, Belawan sudah sangat mendesak karena mengingat kondisi pasar yang ada saat ini tidak layak lagi untuk digunakan pasca kebakaran melanda. (rul/ila)
Pemandangan yang terjadi saat ini, menurut dia, tidak jauh berbeda dengan kasus relokasi pembangunan kios sementara pedagang di Pasar
Kapuas, Belawan. Padahal, proyek mubazir yang ketika itu juga berdiri di atas lahan jalur hijau serupa telah menghabiskan anggaran mencapai Rp850 juta.”Kondisi yang terjadi saat ini tidak jauh berbeda dengan kasus proyekrevitalisasi Pasar Kapuas Belawan, pada beberapa tahun lalu dan kasusnya sekarang belum tuntas ditangani pihak Kejari Belawan,” ungkapnya.

Terpisah, anggota DPRD Kota Medan, Surianto SE mengaku sangat menyayangkan bangunan kios relokasi itu menjadi bermasalah. Padahal, pembangunan Pasar Inpres di Jalan Jawa, Belawan sudah sangat mendesak karena mengingat kondisi pasar yang ada saat ini tidak layak lagi untuk digunakan pasca kebakaran melanda.

“Sebenarnya, program itu cukup baik dengan merevitalisasi pasar di Belawan. Namun sayangnya, niat dari Wali Kota Medan itu tidak bisa ditangkap dengan baik oleh bawahannya. Sehingga realisasi dilapangan menjadi bermasalah,” kata, pria yang akrab disapa, Butong ini.(rul/ila)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Ratusan juta dana anggaran relokasi kios pedagang di Pasar Inpres Kecamatan Medan Belawan, terbuang sia-sia. Pasalnya, proyek relokasi kios dibangun Dinas Perkim Kota Medan berada di sepanjang Jalan Sumatera, Belawan tak berfungsi. Kondisi kios yang dikerjakan pada tahun lalu itupun terbengkalai dan mulai mengalami kerusakan.

Dari amatan Sumut Pos, Minggu (18/1) kemarin, kondisi kios relokasi yang dikerjakan oleh pihak ketiga pasca musibah kebakaran terjadi di Pasar Inpres Belawan, pada 3 bulan lalu itu saat ini sebagian papannya berlepasan dan patah akibat material kayu yang digunakan berkualitas rendah. Bahkan, papan maupun kayu broti yang terpasang ada yang hilang dicuri.

Sejumlah pedagang mengaku enggan untuk dipindahkan ke lokasi baru di Jalan Sumatera, Belawan karena merasa tidak nyaman. Menurut mereka, kondisi kios yang mudah rusak tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada hilangnya barang-barang milik pedagang.

Tak cuma pedagang, berbagai kalangan di Utara Medan juga meminta Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Medan, harus bertanggungjawab terhadap program revitalisasi pasar tradisional yang masih dalam tahap relokasi, namun belum juga terealisasi.“Anggaran yang dipakai dalam mendirikan kios untuk relokasi pedagang Pasar Inpres Belawan, tidak sedikit. Tapi, kondisinya terbengkalai dan belum juga digunakan,” ujar Herianto, Sekretaris Lembaga Peduli dan Peman Pembangunan Kota Medan.

Terpisah, anggota DPRD Kota Medan, Surianto SE mengaku sangat menyayangkan bangunan kios relokasi itu menjadi bermasalah. Padahal, pembangunan Pasar Inpres di Jalan Jawa, Belawan sudah sangat mendesak karena mengingat kondisi pasar yang ada saat ini tidak layak lagi untuk digunakan pasca kebakaran melanda. (rul/ila)
Pemandangan yang terjadi saat ini, menurut dia, tidak jauh berbeda dengan kasus relokasi pembangunan kios sementara pedagang di Pasar
Kapuas, Belawan. Padahal, proyek mubazir yang ketika itu juga berdiri di atas lahan jalur hijau serupa telah menghabiskan anggaran mencapai Rp850 juta.”Kondisi yang terjadi saat ini tidak jauh berbeda dengan kasus proyekrevitalisasi Pasar Kapuas Belawan, pada beberapa tahun lalu dan kasusnya sekarang belum tuntas ditangani pihak Kejari Belawan,” ungkapnya.

Terpisah, anggota DPRD Kota Medan, Surianto SE mengaku sangat menyayangkan bangunan kios relokasi itu menjadi bermasalah. Padahal, pembangunan Pasar Inpres di Jalan Jawa, Belawan sudah sangat mendesak karena mengingat kondisi pasar yang ada saat ini tidak layak lagi untuk digunakan pasca kebakaran melanda.

“Sebenarnya, program itu cukup baik dengan merevitalisasi pasar di Belawan. Namun sayangnya, niat dari Wali Kota Medan itu tidak bisa ditangkap dengan baik oleh bawahannya. Sehingga realisasi dilapangan menjadi bermasalah,” kata, pria yang akrab disapa, Butong ini.(rul/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/