MEDAN-SUMUTPOS.CO-Awalnya, Bu Yus tak menyangka mayat di depan rumahnya adalah putrinya sendiri. Wanita berusia 54 tahun ini ikut bergabung dengan warga melihat penemuan mayat yang menghebohkan tersebut.
“Tega kali orang yang membunuhnya ya,” ujar ibu tiga anak ini sambil menutup hidungnya karena tak tahan menghirup bau busuk dari mayat wanita tersebut.
Namun tak lama kemudian, salah seorang wanita mengejar Bu Yus ke rumahnya yang hanya berjarak 20 meter. Hanya dibatasi rel kereta api.
“Bu Yus lihat dulu, kain sarung yang menutup mayat wanita itu milik Irma,” teriak ibu tersebut.
Bercampur curiga, Bu Yus langsung berlari menerobos kerumunan warga dan hampir terjatuh ke lumpur. Wanita tersebut lalu mendekat dan melihat lebih jelas kain sarung yang digunakan menutup mayat korban.
Saat kain sarung dibuka sedikit, wanita tersebut langsung menangis menjerit. Tak lama kemudian, ia pun pingsan.
Oleh warga, Bu Yus kemudian dibawa ke rumah.
Lima menit setelah siuman, Bu Yus terlihat terus menangis. “Kenapa begitu cepat kau tinggalkan aku Irma..! ujarnya seraya memukul tembok rumahnya.
“Katamu kau pergi ke Berastagi, tapi kini kau sudah mayat,” jeritnya lagi.
Kepada sumutpos.co, Bu Yus meminta Kepolisian segera menangkap pelakunya.
Sebelumnya, warga Jalan Sempurna/Bengkel Gang Melati 27 Pasar 7 Tembung dihebohkan penemuan mayat wanita di dekat pohon pisang, Rabu (18/1).
Ternyata mayat yang pertama kali ditemukan tukang botot tersebut adalah Irma (26) warga Jalan Pasar VIII, Gg Kopi Coklat, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Wajah korban yang hanya menggunakan celana potong itu hancur dan kulit pahanya terkelupas. Diduga sebelum dibunuh, wajah korban dibenturkan benda keras.
Selama ini, Irma yang sudah menjanda berhubungan dekat dengan dua pria berinisial A warga Jalan Makmur Tembung dan U warga Jalan Pisang. (sor)