29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Salwa, Bayi Penderita Kebocoran Jantung Meninggal

Pihak keluarga saat berziarah ke makam Salwa Nurhafizah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Irwan dan Nur Aidah tidak akan pernah lagi mendengar tangisan dan tawa dari putri sulung mereka, Salwa Nurhafizah. Takdir berkata lain. Bayi mungil berusia dua bulan yang mengidap kebocoran jantung itu meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Medan.

Kabar duka itu datang Jumat (16/2) tengah malam. Irwan, ayahnya mengabarkan anak bungsunya itu sudah meninggal dunia. Memang, sejak hari itu kondisi bayi mungil ini terus menurun. “Salwa sudah gak ada lagi bang. Allah lebih sayang sama Salwa,” ujar Irwan, Sabtu (17/2) dinihari.

Salwa Nurhafizah divonis dokter dari Rumah Sakit Bunda Thamrin mengidap kebocoran Jantung. Selama Salwa dirawat di Bunda Thamrin, kondisinya sempat membaik. Dari rumahsakit itu, Salwa disarankan harus dirujuk ke rumahsakit spesialis jantung di Jakarta, RS Harapan Kota.

Setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, Salwa dirujuk ke Adam Malik. Selama di Adam Malik, sempat terdengar kabar, bahwa Salwa tidak dirawat dengan baik. Namun pihak rumah sakit membantahnya.

Salwa sempat menjalani operasi kecil untuk mengangkat penyumbatan dahak pada Kamis, (17/2). Karena Salwa sempat menderita batuk. “Kemarin itu ada batuk, Dokter melakukan operasi kepada Salwa. Alhamdulillah operasinya lancar,” kata Irwan.

Namun pascaoperasi kondisi Salwa terus menurun, badannya memucat. Irwan sempat mengabarkan anaknya membutuhkan donor darah golongan AB+. Kabar itu langsung menyebar di media sosial. Ada pendonor yang memberikan darahnya. Namun, nasib berkata lain. Tak lama setelahnya, Salwa meninggal dunia.

Keluarga membawa jenazah Salwa menggunakan mobil ambulans dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumut. Salwa dikebumikan di kampung halamannya di Desa Durian, Dusun Utama/Tanah Lapang, Kecamatan Merdang Deras, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara sekitar pukul 11.00 WIB. “Tadi sudah dikebumikan, mulai dari keluarga dan donatur serta tokoh masyarakat semua bersimpati dengan Salwa,” kata Irwan, Sabtu siang.

Sementara itu Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Masahadat Ginting dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk menbuat stabil kondisi Salwa. Karena, jika harus dirujuk ke Jakarta, kondisi Salwa harus dalam kondisi yang stabil.

Pihak keluarga saat berziarah ke makam Salwa Nurhafizah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Irwan dan Nur Aidah tidak akan pernah lagi mendengar tangisan dan tawa dari putri sulung mereka, Salwa Nurhafizah. Takdir berkata lain. Bayi mungil berusia dua bulan yang mengidap kebocoran jantung itu meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Medan.

Kabar duka itu datang Jumat (16/2) tengah malam. Irwan, ayahnya mengabarkan anak bungsunya itu sudah meninggal dunia. Memang, sejak hari itu kondisi bayi mungil ini terus menurun. “Salwa sudah gak ada lagi bang. Allah lebih sayang sama Salwa,” ujar Irwan, Sabtu (17/2) dinihari.

Salwa Nurhafizah divonis dokter dari Rumah Sakit Bunda Thamrin mengidap kebocoran Jantung. Selama Salwa dirawat di Bunda Thamrin, kondisinya sempat membaik. Dari rumahsakit itu, Salwa disarankan harus dirujuk ke rumahsakit spesialis jantung di Jakarta, RS Harapan Kota.

Setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, Salwa dirujuk ke Adam Malik. Selama di Adam Malik, sempat terdengar kabar, bahwa Salwa tidak dirawat dengan baik. Namun pihak rumah sakit membantahnya.

Salwa sempat menjalani operasi kecil untuk mengangkat penyumbatan dahak pada Kamis, (17/2). Karena Salwa sempat menderita batuk. “Kemarin itu ada batuk, Dokter melakukan operasi kepada Salwa. Alhamdulillah operasinya lancar,” kata Irwan.

Namun pascaoperasi kondisi Salwa terus menurun, badannya memucat. Irwan sempat mengabarkan anaknya membutuhkan donor darah golongan AB+. Kabar itu langsung menyebar di media sosial. Ada pendonor yang memberikan darahnya. Namun, nasib berkata lain. Tak lama setelahnya, Salwa meninggal dunia.

Keluarga membawa jenazah Salwa menggunakan mobil ambulans dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumut. Salwa dikebumikan di kampung halamannya di Desa Durian, Dusun Utama/Tanah Lapang, Kecamatan Merdang Deras, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara sekitar pukul 11.00 WIB. “Tadi sudah dikebumikan, mulai dari keluarga dan donatur serta tokoh masyarakat semua bersimpati dengan Salwa,” kata Irwan, Sabtu siang.

Sementara itu Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Masahadat Ginting dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk menbuat stabil kondisi Salwa. Karena, jika harus dirujuk ke Jakarta, kondisi Salwa harus dalam kondisi yang stabil.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/